11
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. BAHAN DAN ALAT
3.1.1. Bahan
Bahan baku utama yang digunakan adalah buah salak Padangsidimpuan yang diperoleh langsung dari petani salak di daerah Padangsidimpuan, dimana pohon salak ini sudah berumur 7
tahun. Buah salak dipetik langsung dari pohon salak pada sore hari dan langsung dibawa menuju Bogor melalui transportasi darat dan udara. Dimana sebelumnya buah salak dikemas pada kerangka
kayu, dan diberi lapisan busa pada bagian dalam kerangka kayu sebagai bantalan. Bahan lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu film plastik PE, kotak anyaman bambu atau besek p × l × t = 25
cm × 25 cm × 10 cm, dan kotak karton gelombang p × l × t = 25 cm × 25 cm × 10 cm, lilin wax konsentrasi 6 terdiri dari 6 lilin lebah, 2 trietanolamin, 1 asam oleat dan 91 air. Bahan
kimia yang diperlukan untuk melakukan uji mutu buah salak Padangsidimpuan yaitu aquades, NaOH, indikator phenolptalein, indikator amilum, iod.
3.1.2. Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah oven, plastic sealer, ember, sikat pembersih, neraca analitik, neraca kasar, desikator, blender, refraktometer, pisau stainless steel,
coold storage dan alat-alat gelas.
3.2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan merupakan penelitian awal yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk
melakukan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mengukur nilai mutu awal terhadap susut bobot, kerusakan buah, kadar air, asam tertitrasi, padatan terlarut, vitamin C dan
organoleptik. Prosedur pengujian disajikan pada Lampiran 1. Penelitian utama dilakukan dengan cara menyimpan 1 kg buah salak Padangsidimpuan yang
sebelumnya telah diberikan lapisan lilin pada masing-masing perlakuan. Penilitian ini menggunakan dua faktor yaitu kemasan A dan suhu B. Kemasan yang digunakan terdiri dari empat taraf antara
lain, kemasan karton A1, kemasan besek A2, kemasan plastik PE dengan karton A3 dan kemasan plastik PE dengan besek A4. Sebagai kontrol digunakan buah salak tanpa pelilinan K. Faktor suhu
dibedakan menjadi dua taraf yaitu suhu 15
o
C B1 dan suhu ruangan 27
o
C B2. Salak disimpan sampai rusak dan maksimal 30 hari. Setiap tiga hari dilakukan pengamatan terhadap mutu fisik susut
bobot dan total kerusakan buah, kimia kadar air, total asam tertitrasi, total padatan terlarut dan uji vitamin C dan uji organoleptik warna, rasa, aroma, tekstur dan penerimaan umum, sesuai dengan
prosedur di Lampiran 1. Diagram alir penelitian disajikan pada Gambar 3 dan Lampiran 2 menyajikan foto kebun salak serta dokumentasi penelitian.
12 Gambar 3. Diagram alir penelitian
Kontrol
Suhu 15
o
C B1 Suhu kamar B2
Pengamatan, 3 hari sekali
Analisa data, ANOVAdan uji “t”
Pengemasan
Karton A1
Besek A2
Plastik PE dengan karton A3
Plastik PE dengan karton A4
Tanpa Kemasan
K Salak
Padangsidimpuan
Pembersihan Pemilihan
Pelilinan Coating, beewax 6 6 lilin lebah, 2 trietanolamin, 1 asam oleat, 91 aquades, t
perendaman
30detik Penirisan
Penyimpanan
13
3.3. RANCANGAN PERCOBAAN