3 BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2008 sampai Mei 2009 di Laboratorium Industri Pakan Ternak, Laboratorium Pusat Studi Ilmu Hayati PAU
dan kandang percobaan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Penelitian ini menggunakan ternak domba lokal yang berasal dari Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol Institut Pertanian Bogor UP3J-
IPB. Domba jantan berumur ± 8 bulan dengan bobot badan 15± 0,48kg sebanyak
16 ekor. Jenis domba yang digunakan adalah domba lokal yang berasal dari sekitar kandang percobaan. Bahan-bahan yang dipergunakan: Limbah udang
Windu Penaeus monodon dan rumput lapang. Sedang konsentrat yang digunakan: jagung kuning, onggok, bungkil kedelai, bungkil kelapa, pollard,
crude palm oil, urea, garam NaCl, kapur CaCO
3
, premix. Bahan lain yang digunakan adalah BaCl
2
untuk mengukur kalibrasi aw meter. Alat-alat yang dipergunakan: timbangan analitik, timbangan 1.2 dan 5 kg, mesin chopper, mesin
giling hammer mill, mesin pencetak pellet farm pelleter machine, oven 105
O
C, Aw meter Aw-wert Master, vibrator ball mill, durability pellet tester dan
autoclave.
3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Tahap Pertama : Kualitas Kimia dan Fisik Pellet Ransum Komplit
a. Preparasi Limbah Udang
Limbah udang diambil dari perusahaan pembekuan udang di Muara Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan menggunakan boks pendingin yang
berisi es supaya limbah udang tidak rusak atau berbau. Setelah sampai di laboratorium dikeringkan dengan oven pada suhu 60
o
C sampai beratnya tetap, kemudian digiling untuk dijadikan tepung. Tepung limbah udang dihidrolisis fisik
dengan autoclave pada suhu 121
o
C dengan tekanan 1atm selama 6 jam Mas’ud 2009, kemudian dicampur jadi ransum dgan konposisi bahan seperti Tabel 3.
Ransum tersebut kemudian dibuat menjadi pellet dengan cara seperti terlihat pada Gambar 4.
Formula Ransum
Kandungan nut ransum disesuaikan dengan kebutuhkan protein untuk pertumbuhan domba yaitu 14.7 dan energi metabolisme yaitu 2 500 kkalkg
NRC 1985. Adapun komposisi bahan dan nutrien ransum komplit penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Komposisi bahan dan nutrien ransum komplit penelitian Berdasarkan 100 BK
Nama Bahan P a k a n
R0 R1 R2 R3 -------------------------------- kg -----------------------
Rumput lapang
40.0 40.0 40.0 40.0
Limbah Udang 0.0
10.0 20.0
30.0
Bungkil Kedelai 13.5
9.0 4.5
0.0 Molasses
15.0 15.0 15.0 15.0 Jagung Kuning
0.2 0.1
1.5 4.6
Pollard 19.5
14.0 7.9
1.0 Onggok
4.9 5.5
3.7 1.0
Crude Palm Oil CPO 3.8
4.5 5.5
6.5 Urea
1.0 1.0
1.0 1.0
Garam NaCl 0.4
0.4 0.4
0.4 Kapur CaCO
3
12.0 0.0
0.0 0.0
Premix 0.5
0.5 0.5
0.5
J U M L A H 100.0
100.0 100.0
100.0
Komposisi Nutrien Ransum
Abu 9.78
10.86 12.15
12.77 Protein kasar
14.89 14.65
14.76 14.82
Serat kasar 13.36
14.13 15.36
16.76 Ca
0.62 0.89
1.37 1.69
P 0.28
0.37 0.45
0.52 Gross Energi
3644.00 3667.00
3727.00 3757.00
Keterangan: o
R0 = Ransum komplit tanpa penambahan limbah udang o
R1 = Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 10 o
R2 = Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 20 o
R3 = Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 30 • Hasil Laboratorium
60 C
121
O
C
Gambar 4 Skema proses hidrolisis fisik tepung limbah udang
Adapun Gambar 5 memperlihatkan mesin autoclave yang digunakan dalam penelitian ini. Mesin autoclave ini berkapasitas 40 kg. Tepung limbah udang
dihidrolisis dengan menggunakan autoclave dilakukan pada Laboratorium Pusat Studi Ilmu Hayati PAU, Institut Pertanian Bogor.
Gambar 5 Mesin autoclave
b. Pembuatan Pellet Ransum Komplit Limbah Udang
Tepung limbah udang yang telah dihidrolisis dicampur dengan tepung rumput lapang, kemudian dicampur dengan konsentrat dan molases lalu digiling
halus hingga homogen sebelum dimasukkan ke dalam mesin pellet. Ukuran pellet Limbah udang
Hidrolisis fisik pada 121
O
C dan tekanan 1 atm selama 6 jam
Tepung Limbah Udang
Tepung limbah udang hidrolisis Grinding
Autoclave
Cooling Daying
yang dibuat berukuran panjang 2.5 cm dengan diameter 8 mm. Pellet yang dihasilkan diangin-anginkan sampai kering dan dimasukkan ke dalam karung
Gambar 4. Adapun skema prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 6.
Tahap I Tahap II
Gambar 6 Skema prosedur penelitian
3.3.2 Tahap kedua : Uji Biologis In Vivo
Pemeliharaan domba penelitian berlangsung selama 12 minggu dalam kandang individu berukuran 1.0m x 1.2m x 0.75m yang dilengkapi tempat makan
dan minum. Satu minggu pertama merupakan masa adaptasi bagi domba terhadap kandang dan pakan yang digunakan preliminary. Pakan disesuaikan dengan
Tepung limbah udang dibagi sesuai level perlakuan 0, 10, 20 dan 30 Tepung limbah udang hidrolisis 6 jam pada suhu 121
O
C dan tekanan 1 atm
Uji in vivo domba: Konsumsi BK, Kecernaan BK, BO, NDF, ADF
Retensi Nitrogen, Pertambahan bobot badan dan Uji Fisik Ransum Komplit:
Kadar Air, Aktivitas air, Ukuran partikel, Sudut Tumpukan, Ketahanan benturan
dan gesekan durability Molasses dan bahan konsentrat yang lain, sesuai dengan formula ransum
Pellet Ransum Komplit R0,R1,R2 dan R3
Analisa: Abu, Protein kasar, Serat kasar, lemak kasar
Mixing
Preliminary=21 hari, Koleksi data = 7
kebutuhan ternak yaitu 3 dari bobot badan dan air minum diberikan secara tidak terbatas ad libitum.
3.4 Peubah yang diamati : 3.4.1. Uji Fisik Ransum Komplit Limbah Udang