Pulai Alstonia scholaris R.Br

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pulai Alstonia scholaris R.Br

Pulai A. scholaris merupakan pohon yang tingginya dapat lebih dari 40 m. Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih. Daun tersusun melingkar berbentuk lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm, berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dari 120 cm IFSP, 2001. Menurut Heyne 1987 tumbuhan ini memiliki taksonomi sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dycotyledonae Ordo : Contortae Family : Apocynaceae Genus : Alstonia Spesies : Alstonia scholaris R.Br. Pohon pulai merupakan tanaman yang toleran terhadap berbagai jenis tanah dan habitat, dijumpai sebagai tanaman kecil yang tumbuh di atas karang atau bagian tajuk dari hutan primer dan sekunder. Banyak dijumpai di dataran rendahpesisir dengan curah hujan tahunan 1.000 - 3.800 mm. Jenis ini juga dapat dijumpai pada ketinggian tempat di atas 1.000 m dpl IFSP, 2001. Pohon pulai memiliki kayu yang kurang awet, hanya memungkinkan untuk konstruksi ringan di dalam ruangan, atau untuk pulp dan kertas. Di Patana Srilanka digunakan untuk kayu bakar dan dikelola dengan daur pendek 6 - 8 tahun, tetapi kurang baik dijadikan arang. Kulitnya mengandung alkaloid sebagai bahan obat. Kayunya banyak digunakan sebagai bahan obat. Kayunya banyak digunakan untuk papan tulis sekolah, sehingga dinamakan scholaris IFSP, 2001. Menurut PT. Xylo Indah Pratama 2000 dalam Suharto 2007, pulai merupakan tanaman hutan yang kayunya memenuhi standar teknis sebagai bahan baku pensil. Pulai dapat tumbuh baik pada lahan kritis sehingga sangat cocok untuk perbaikan kualitas lingkungan. Pulai juga termasuk spesies cepat tumbuh. Pada umur 10 tahun dapat mencapai tinggi 15 meter dengan diameter ± 30 cm dengan perkiraan volume 0,5 m³ setiap pohon. Tumbuhan pulai A. scholaris merupakan salah satu jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh berbagai etnik di Indonesia. Kulit kayu dapat digunakan untuk obat demam, sakit perut, batuk, pelancar haid, penambah nafsu makan, kencing manis, pereda kejang, disentri dan obat cacing untuk kuda. Kayunya digunakan sebagai obat pelancar ASI, mempercepat pemasakan bisul dan beri – beri. Akar dapat digunakan sebagai obat pegal –pegal linu Rudjiman dkk, 2003.

2.2. Colchicine