Daya tumbuh DT Tinggi tanaman Jumlah daun Bobot basah dan bobot kering tajuk, akar dan bintil akar Uji perkecambahan spora

21 Pengamatan Pengamatan terhadap perkembangan tanaman dilakukan dengan mengamati parameter-parameter sebagai berikut:

1. Daya tumbuh DT

Pengamatan terhadap daya tumbuh benih dilakukan pada hari ke-7. Perhitungan dilakukan terhadap tanaman yang telah tumbuh normal. Jika ada satu tanaman saja yang tumbuh dalam satu polibag, maka dianggap tumbuh. Daya tumbuh dihitung dengan rumus : DT = ∑ benih yang tumbuh x 100 ∑ benih yang ditanam

2. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman diukur dari leher akar sampai titik tumbuh tanaman tertinggi. Pengamatan terhadap tinggi tanaman dilakukan setiap satu minggu sekali, mulai 2 MST sampai 10 MST.

3. Jumlah daun

Jumlah daun dihitung dari daun yang telah membuka sampai daun terbawah, mulai 2 MST sampai 10 MST.

4. Bobot basah dan bobot kering tajuk, akar dan bintil akar

Bobot basah dan bobot kering tajuk, akar dan bintil akar ditetapkan dengan memisahkan bagian tajuk, akar, dan bintil akar. Kemudian tajuk, akar dan bintil akar dioven pada suhu 105 C selama ± 24 jam. Bobot kering tajuk, akar dan bintil akar tersebut ditimbang secara terpisah. Bobot kering tajuk, akar dan bintil akar dihitung setelah tanaman berumur 7 MST.

5. Uji perkecambahan spora

Uji perkecambahan spora dilakukan berdasarkan modifikasi metode Azon- Aguiler. Sebagian benih yang sudah diberi perlakuan pelapisan CMA diamati viabilitas sporanya. Benih tersebut direndam dalam air untuk melepaskan spora 22 dari benih. Spora CMA disterilisasi dengan dua tahap yaitu 1 sterilisasi spora di dalam larutan chloramine-T 2 dan Tween 20 selama dua menit, dan 2 sterilisasi spora di dalam larutan streptomycin 200 mgL dan gentamycin 100 mlL selama sepuluh menit. Setelah spora disterilisasi, spora ini diletakkan di atas media bacto agar dalam cawan petri. Kemudian cawan petri yang mengandung spora CMA diinkubasi dalam inkubator pada suhu 25 C dalam keadaan gelap. Inkubasi dilakukan selama 16 hari. Pengamatan terhadap germinasi spora dilakukan selang 4 hari dan diukur panjang hifa yang tumbuh. Pengamatan untuk percobaan ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop konfokal yang dilengkapi dengan software NIS-Elements pada perbesaran 40X.

6. Persentase infeksi CMA