Teori Modern TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL a. Teori Kaum Merkantilisme

commit to user 22 memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.

d. Teori Modern

1 The Proportional Factors Theory Teori modern dalam perdagangan internasional muncul sebagai reaksi terhadap teori Klasik yang mengalami pukulan hebat dari Depresiasi Besar tahun 30-an. Teori modern yang dikemukakan oleh Bertil Ohlin pada tahun 1933 dan kemudian dikembangkan oleh Eli-Heckscher kemudian dikenal sebagai teori H-O, bahkan kemudian karena penyempurnaan Samuelson sering disebut juga sebagai teori H.O.S. Teori H-O mencoba melakukan modifikasi pada teori Klasik untuk mengkaji lebih jauh faktor-faktor yang menentukan adanya keunggulan komparatif. Modifikasi yang dilakukan oleh teori H-O menyangkut antara lain : a Pengaruh biaya transport yang dalam teori Klasik dianggap tidak ada. b Tiga faktor produksi Neo-Klasik tanah, modal dan tenaga kerja sebagai ganti tenaga kerja saja karena itu commit to user 23 mengubah konsep keunggulan alami dan keunggulan yang diperkembangkan. c Pemberian arti biaya sebagai harga faktor-faktor produksi dalam uang sebagai ganti teori nilai atas dasar tenaga kerja. d Penekanan pentingnya pengertian bahwa produk yang saling bergantung dan pasar serta harga faktor produksilah yang mendorong perdagangan, sehingga memberi jangkauan analisa yang jauh lebih luas dari teori Klasik yang lebih mendasarkan pada perdagangan barter. e Pernyataan bahwa perdagangan akan mempengaruhi harga-harga yang harus dibayar untuk berbagai faktor produksi yang digunakan dalam menghasilkan barang- barang yang diekspor. Jadi, asumsi bahwa distribusi pendapatan konstan tidak lagi digunakan. 2 Paradoks leontief Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui studiempiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai commit to user 24 struktur perdagangan luar negeri ekspor dan impor. Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief. Berdasarkan penelitian lebih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu : a Intensitas faktor produksi yang berkebalikan b Tariff and Non tariff barrier c Pebedaan dalam skill dan human capital d Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit. 3 Teori Opportunity Cost Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve PPC yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal commit to user 25 ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost. 4 . Offer CurveReciprocal Demand OCRD Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonomi inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkanmenukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan trade pattern suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat commit to user 26 bersaing di pasar internasional.Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve. B. PROSEDUR PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR

1. TATACARA PENELITIAN DOKUMEN

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

7 173 149

PROSEDUR PENYELESAIAN BARANG TIDAK DIKUASAI PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANDAR LAMPUNG

1 24 72

Prosedur Penyelesaian Barang Tidak Dikuasai (Btd) Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Bandar Lampung

7 129 37

JENIS BARANG YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN PROSEDUR EKSPORNYA DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANDAR LAMPUNG

0 8 35

JAMINAN KEPABEANAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

2 10 73

APLIKASI NOTA PELAYANAN EKSPOR BERBASIS WEB STUDI KASUS : KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SIDOARJO.

0 0 15

SISTEM OTOMATISASI KANTOR DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

0 1 15

Prosedur Penindakan Barang Kiriman Pos Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta Cover

0 0 16

Prosedur penanganan penegahan barang pada kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai tipe madya b Surakarta AWAL

0 1 14

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 1 10