lviii tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran,
seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar,
seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan
sarana pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur
dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.
Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan penghapusan serta penataan.
B. Penelitian yang Terkait
Sri Damayanti, 2008, menyatakan bahwa Kepala sekolah merupakan pemimpin formal yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas
pertimbangan tertentu. Untuk itu kepala sekolah bertangggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan baik yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan pendidikan maupun dalam mencipatakan iklim sekolah yang kondusif yang menumbuhnkan semangat tenaga pendidik maupun peserta didik.
Dengan kepemimpinan kepala sekolah inilah, kepala sekolah diharapakan dapat memberikan dorongan serta memberikan kemudahan untuk kemajuan serta dapat
memberikan inspirasi dalam proses pencapaian tujuan. Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkatan
lix profesionalisme tenaga kependidikan yang mengimplikasikan meningkatkanya
prestasi belajar peserta didik. Kepala sekolah yang professional akan berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir bagaimana suatu perubahan
sebagaimana adanya sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk mewujudkan kepala sekolah yang professional tidak semudah memabalikkan
telapak tangan, semua itu butuh proses yang panjang. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
yang diterapkan dunia pendidikan, sehingga menuntut penguasaan kepala sekolah secara professional. Untuk itu kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk
melasnakan pengembangan pendidikan secara terarah dan berkesinambungan. Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu dilaksankan secara
berkeinambungan dan terncana dengan melihat permaslahan-permasalahan dan keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan
yang juga bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. Kepala sekolah yang profesional akan mengetahui
kabutuhan dunia pendidikan, dengan begitu kepala sekolah akan melakukan penyesuian-penyesuian agar pendidikan berkembang dan maju sesuai dengan
kebutuhan pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
lx Kepada pimpinan SMA Negri 1 Gunung Sindur dapat menggunakan
hasil penelitian ini untuk terus mengembangkan lembaga yang dipimpinnya. Arif Rahman Tanjung 2006 mengemukakan bahwa tipe kepemimipinan
transformasional memiliki ciri-ciri antara lain kepala sekolah dalam berbagai hal membangun komitmen bersama terhadap sasaran organisasi dam
memberikan kewenangan berupa kepercayaan kepada para pengikutnya yaitu guru, staf dan karyawan untuk mencapai sasaran, jalannya organisasi bukan
digerakan oleh borikrasi tetapi oleh kesadaran bersama hal ini sejalan dengan MBS dimana kewenangan sekolah dalam pengelolaan sangat luas, juga adanya
partisipasi aktif dari stakeholder. Peranan kepala sekolah dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
yang meliputi: kepala sekolah sebagai pemimpin, manajer, pendidik, motivator, administrator, supervisor, dan inovator sangat diperlukan untuk
menuju sekolah yang berkualitas.
C. Kerangka Pemikiran