B. Bentuk Perjanjian Pemborongan Kerja Penyediaan Makanan
Bentuk perjanjian pemborongan kerja penyediaan makanan yang dilakukan oleh para pihak dilakukan secara tertulis. Perjanjian pemborongan
bersifat konsensuil, artinya perjanjian pemborongan lahir sejak adanya kata sepakat antara kedua belah piha, yaitu pihak yang memborongkan dengan pihak
pemborong mengenai suatu karya dan harga borongankontrak. Dengan adanya kata sepakat tersebut, perjanjian pemborongan mengikat
kedua belah pihak artinya para pihak tidak dapat membatalkan perjanjian tanpa persetujuan pihak lainnya.
Perjanjian pemborongan bentuknya bebas vormvrij artinya perjanjian pemborongan dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Dalam prakteknya,
apabila perjanjian pemborongan menyangkut harga borongan kecil, biasanya perjanjian pemborongan dibuat secara lisan, sedangkan apabila perjanjian
pemborongan dengan biaya agak besar maupun besar, perjanjian pemborongan dibuat secara tertulis, baik dengan akta dibawah tangan maupun dengan akta
otentik akta notaris. Perjanjian yang dilakukan kedua belah pihak menjamin adanya kepastian
bahwa kesepakatan yang telah disepakati bersama dapat ditepati dengan sebaik- baiknya. Perjanjian bisa dibuat secara lisan maupun tulisan, namun kekuatan
perjanjian lisan sangatlah lemah sehingga apabila terjadi sengketa diantara kedua pihak yang berjanji akan sulit membuktikan kebenarannya.
Untuk hal-hal yang sangat penting orang lebih memilih perjanjian secara tertulis atau dengan surat perjanjian sebagai bukti hitam diatas putih demi
keamanan. Dalam surat perjanjian biasanya berisi kesepakatan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak yang saling mengikatkan diri untuk berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Selain kedua belah pihak, dalam surat perjanjian kadang melibatkan pihak ke tiga untuk menguatkan perjanjian tersebut.
Secara klasifikasi surat perjanjian dibagi 2 jenis yaitu : 1. Perjanjian autentik, yaitu perjanjian yang disaksikan oleh pejabat pemerintah.
2. Perjanjian dibawah tangan, yaitu perjanjian yang tidak disaksikan oleh pejabat pemerintah.
Namun demikian klasifikasi diatas tidak ada hubungannya dengan keabsahan sebuah surat perjanjian. Surat perjanjian tanpa notaris tetap sah selama
memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Dalam surat perjanjian selain mencantumkan persetujuan mengenai batas-batas hak dan kewajiban masing-
masing pihak, surat tersebut juga menyatakan jalan keluar yang bagaimana, yang akan ditempuh, seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya.
Jalan keluar disini bisa pemberian sanksi, ganti rugi, tindakan administrasi, atau gugatan ke pengadilan.
C. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Pemborongan Kerja