KESIMPULAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Prosedur hukum untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat KUR tanpa Jaminan dikaitkan dengan Hukum Jaminan adalah bahwa suatu perjanjian kredit tersebut dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap permohonan kredit dengan menyertakan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh pihak bank, tahap peninjauan, tahap pemberian keputusan kredit, tahap perjanjian kredit, dan yang terakhir adalah tahap pencairan kredit. 2. Pengaruh kebijakan Kredit Usaha Rakyat KUR tanpa Jaminan kepada Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah Kredit Usaha Rakyat KUR mempermudah akses UMKM kepada sumber daya produktif. Akses kepada sumber daya produktif terutama kepada permodalan, teknologi, informasi dan pasar. Dengan sumber pendanaan dari pinjaman KUR tersebut diharapkan, UMKM dapat meningkatkan kapasitas usaha atau mengembangkan produk-produk yang dapat bersaing dan berkualitas. Sehingga nantinya UMKM diharapkan dapat berkembang dan tumbuh sebagai sektor yang paling berperan penting dalam kemajuan ekonomi nasional. 3. Hambatan pertama yang timbul dari perjanjian Kredit Usaha Rakyat KUR tanpa Jaminan, secara tekhnis terdapat dua masalah yaitu mengenai kredit bermasalah, keterlambatan proses pencairan dana, Universitas Sumatera Utara pengaturan dokumentasi dan administrasi kredit, serta minimnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia SDM. Hambatan kedua dari segi substansi yaitu disharmonisasi mengenai pembebanan jaminan antara UU No. 10 Tahun 1988 tentang perbankan dengan Inpres No. 5 Tahun 2008 tentang Fo kus Program Eko no mi Tahun 2008-2009. Hambat an ketiga mengenai pengetahuan yang sangat minim yang dimiliki debitur.

B. SARAN

Perlu diadakan formulasi baru terhadap penyaluran KUR agar program itu benar-benar bisa bermanfaat bagi UMKM, terutama yang tidak terdaftar di departemen teknis, misalnya : 1. Untuk mempercepat akselerasi KUR dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan dibutuhkan sosialisasi secara berkelanjutan tentang persyaratan KUR kepada masyarakat luas. 2. Perlu ada pelatihan-pelatihan secara periodik oleh bank pelaksana agar ada pemahaman yang seragam terhadap KUR. 3. Kurangnya tenaga kerja yang menangani KUR di bank cabang pembantu, mengakibatkan adanya permasalahan yang timbul yaitu lambatnya proses penanganan KUR terhadap calon debitur tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT

Dokumen yang terkait

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Analisis Pemberian Kredit Usaha Kecil Terhadap Perkembangan Usaha Pedagang Kecil Pada BPR Syariah Al-Washliyah Medan

5 91 82

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

9 68 133

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TANPA JAMINAN DI PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT NGEMPLAK SURAKARTA

0 17 131

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TANPA JAMINAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KAYU ARO.

0 1 12

PROSEDUR PEMBERIAN DAN PEMBINAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SOLO.

0 0 17

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TANPA JAMINAN BAGI USAHA MIKRO DAN UPAYA PENYELESAIAN TERHADAP RISIKO WANPRESTASI DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk CABANG SOLO.

0 0 15