seperti
amphetamines
dapat mengurangkan derajat rasa lapar dengan menginhibisi pusat rangsangan lapar di otak Guyton dan Hall, 2006.
Operasi
bypass
lambung, yang akan merubah anatomi dari saluran pencernaan untuk mengontrol masuknya makanan yang anda makan. Dokter
bedah akan membuat kantung di bagian atas lambung yang akan disambung dengan usus halus. Maka makanan yang masuk, langsung menuju kantung dan
langsung ke usus halus. Lambung akan tetap mengeluarkan cairannya untuk membantu menghancurkan makanan. Tindakan ini dapat menimbulkan efek
samping seperti pneumonia, pembekuan darah dan infeksi bisa terjadi Klikdokter, 2008.
2.3 Kaitan Obesitas dan Kanker Payudara
Dalam siklus normal atau sebelum gejala menopause bagi wanita, tempat primer hormon estrogen disintesis di ovarium, namun estrogen juga diproduksi
dalam jaringan lemak . Setelah menopause, ketika ovarium berhenti memproduksi hormon, jaringan lemak payudara, perut, paha, dan bokong menjadi sumber
estrogen yang paling penting, dimana tingkat estrogen pada wanita pascamenopause adalah lebih tinggi sebanyak 50 hingga 100 persen berbanding
wanita berat badan normalideal. Biosintesis estrogen dikatalisis oleh enzim aromatase P450 aromatase, merupakan produk dari gen CYP19. Aromatase
mengkatalisis aromatisasi cincin A dari C19 androgen ke Cincin A estrogen fenol C18. Enzim aromatase juga meningkat seiring dekat peningkatan usia dan IMT.
Faktor lain, seperti faktor tumor nekrosis TNF-alpha dan interleukin-6 IL-6 juga disekresikan oleh sel adiposit dan bertindak secara autokrin atau parakrin
untuk merangsang produksi aromatase. Estrogen adalah penting untuk pengembangan susu normal dan pertumbuhan duktal dan memainkan peran
sentral dalam perkembangan kanker payudara manusia. Paparan estrogen atau peningkatan reseptor estrogen ER dalam sel epitel mammary
human mammary epithelial cells
;HMECs meningkatkan resiko kanker payudara. Obesitas juga menyumbang kepada hiperinsulinemia. Dalam sindrom metabolik, jaringan tidak
mampu menyerap, menyimpan dan memetabolisme glukosa secara efisien. Oleh
Universitas Sumatera Utara
itu, untuk mencegah peningkatan jumlah glukosa, pankreas mensekresi sejumlah insulin. Insulin boleh merangsang sintesis DNA dan sangat penting bagi
pertumbuhan sel secara in vitro. Hiperinsulinemia mempengaruhi tumorigenesis dengan berkontribusi terhadap sintesis dan aktivitas IGF-1, faktor pertumbuhan
yang semakin diakui sebagai penting untuk kanker payudara. IGF-1 bertindak secara endokrin, parakrin atau autokrin untuk mengatur pertumbuhan sel,
transformasi dan diferensiasi dan dapat bersinergi dengan faktor-faktor pertumbuhan lainnya estrogen untuk menghasilkan peningkatan efek mitogenik.
Jadi ekspresi IGF-1 adalah sangat efektif dalam mempromosikan pertumbuhan tumor Lorincz dan Sukumar, 2006.
Mekanisme estrogen merangsang proliferasi sel adalah melalui aktivasi ER yang melalui siklus MAPK
mitogen-activated protein kinase
.Tanpa kehadiran estrogen, insulin dan IGF juga bisa merangsang aktivasi ER. Bersama-sama, IGF-
1 dan estradiol dapat meningkatkan pengaktifan transkripsional ER ke tingkat yang lebih besar dan mengarah ke tumorgenesis Lorincz dan Sukumar, 2006.
Peningkatan sel adiposit akan menyebabkan peningkatan kosentrasi insulin dan IGF. Peningkatan insulin dan IGF akan menyebabkan penurunan SHBG
sex- hormone binding globulin
. Dalam satu kajian terhadap wanita obese IMT30kgm2, kosentrasi SHBGnya lebih rendah berbanding wanita normal
dengan IMT 22kgm2. SHBG mengikat testosteron dan estradiol dengan afinitas yang tinggi. Penurunan SHBG dalam obesitas akan meningkatkan bioavaibilitas
estradiol yang bersirkulasi. Resiko kanker payudara telah terbukti secara langsung berhubungan dengan konsentrasi hormon seks seperti estrone dan estradiol. Maka
SHBG merupakan faktor regulator kepada estradiol dalam sel kanker payudara. SHBG bertindak sebagai faktor anti-proliferasi, jadi wanita obese mempunyai
resiko relatif lebih tinggi menghidapi kanker payudara. Leptin juga merupakan faktor pertumbuhan untuk kanker payudara. Dalam perbandingan, reseptor leptin
tidak terdeteksi dalam sel-sel epitel normal, sedangkan sel kanker menunjukkan pewarnaan positif bagi Ob-R reseptor isoform bagi leptin dalam 83 kasus
Lorincz dan Sukumar, 2006.
BAB 3
Universitas Sumatera Utara
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep