Komposisi Kimia Kulit Buah Rambutan Komposisi Kimia Darah

commit to user Divisi : Spermatophyta Tumbuhan berbiji Subdivisi : Angiospermae Berbiji tertutup Klass : Dicotyledonae Biji berkeping dua Ordo : Sapindales Famili : Sapindaceae Genus : Nephellium Spesies : Nephellium lappaceum L. Prihatman, 2000. Rambutan tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, dan mengandung sedikit pasir dengan pH tanah 6,5 – 7, tidak tahan pada air yang dangkal dan menggenang, tinggi tempat antara 30-500 meter di atas permukaan air laut, curah hujan 1500-2500 mm dan merata sepanjang tahun Masisworo et al., 1990. Produksi buah per pohon 18-280 kgtahun tergantung umur tanaman dan varietasnya. Berat per buah antara 33,80 sampai 68,15 gram. Struktur buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji. Pada kulit buah terdapat rambut Rukmana et al., 2002. Zat-zat yang terkandung dalam buah rambutan antara lain: 1. Zat tepung pada buah rambutan berupa zat gula yang mudah larut dalam air. 2. Protein dan asam amino dalam buah rambutan merupakan asam amino non esensial. 3. Lemak dalam buah rambutan sangat sedikit karena vitamin yang larut sangat sedikit. 4. Vitamin dalam buah rambutan sebagian besar adalah vitamin C Rochani, 2004.

D. Komposisi Kimia Kulit Buah Rambutan

Bagian tanaman rambutan banyak digunakan sebagai obat tradisional antara lain kulit buah untuk mengatasi disentri dan demam Ipteknet, 2005. Kulit buah rambutan mengandung flavanoid Dirmawanti, 2008 khususnya jenis catechin Thitilertdecha et al., 2008 serta tanin dan saponin Ipteknet, 2005. Flavanoid adalah bagian dari senyawa polifenol yang tersebar luas dalam berbagai tanaman. Cathechin merupakan salah satu jenis flavanoid yang commit to user mampu memperbaiki profil lipid darah dan dapat menurunkan LDL teroksidasi yang jika tidak ditekan keberadaannya dapat menimbulkan timbunan kolesterol Winarsi, 2007. Kandungan polifenol kulit buah rambutan sebesar 542,2 mgg ekstrak kering Thitilertdecha et al., 2008. Saponin memiliki efek yang cukup berarti dalam memperbaiki profil lipid melalui interaksi dengan kolesterol. Efek ini didapatkan melalui ikatan antara saponin dengan kolesterol dan asam empedu. Saponin mampu menurunkan konsentrasi kolesterol serum darah dengan mengikat dan mencegah absorpsi kolesterol karena interaksi saponin-kolesterol merupakan kompleks yang tidak larut. Absorpsi kolesterol yang rendah menurunkan konsentrasi kolesterol serum darah dan memaksa meningkatnya metabolisme kolesterol dalam hati. Saponin juga mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan kembali dan meningkatkan ekskresi Malinow et al., 1977. Komponen polifenol utama yang terkandung dalam kulit buah rambutan antara lain: ellagic acid, corilagin dan geraniin. ellagic acid corilagin commit to user geraniin Gambar 1. Struktur kimia ellagic acid, corilagin dan geraniin Thitilertdecha et al., 2010.

E. Komposisi Kimia Darah

Darah merupakan cairan penyangga kehidupan. Sebagian besar darah berupa cairan yang disebut plasma. Plasma darah terdiri atas protein albumin, globulin dan fibrinogen, lemak kolesterol, fosfolipid, lemak netral dan asam lemak dan mineral anorganik Yuwanta, 2004. Plasma tidak sama dengan serum Soeharto, 2004. Serum merupakan bagian cairan darah setelah pengeluaran fibrin KBBI, 2010. Ketika darah membeku mengalami koagulasi, fase cair yang tertinggal dinamakan serum. Serum tidak lagi mengandung fibrinogen yang normalnya terdapat dalam plasma tetapi sudah terpakai dalam proses koagulasi Murray et al., 1996. Berat darah pada unggas sebesar 8 dari berat tubuh pada anak ayam umur 1-2 minggu dan 6 dari berat tubuh pada ayam dewasa Yuwanta, 2004. Lipida merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air Girindra, 1986 dan Kuchel et al., 2002 yang berfungsi sebagai komponen struktural membran, sumber energi, lapisan pelindung Martoharsono, 1990. Lipida dibagi menjadi 4 golongan yaitu 1 lemak netral, dikenal sebagai trigliserida, 2 fosfolipid, 3 kolesterol, 4 asam lemak bebas Erindra, 2009 dan Murray et al., 1999. Sebagian besar lipid yang terdapat di alam terdiri dari 98-99 trigliserida Erinda, 2009. commit to user Transportasi lipid memerlukan karier pengangkut yaitu lipoprotein. Lipoprotein merupakan gabungan lemak dan protein yang berfungsi sebagai pengangkut trigliserida dan kolesterol dalam darah Soeharto, 2001. Lipoprotein terdiri dari protein dan lipid yang digabungkan dengan ikatan non-kovalen yaitu interaksi hidrofob antara gugus non polar dari lipid dengan molekul protein Wirahadikusumah, 1985. Ada 4 jenis lipoprotein yang terpenting yaitu Low Density Lipoprotein LDL, High Density Lipoprotein HDL, Very Low Density Lipoprotein VLDL dan Cylomicron Kuchel et al., 2002. Cylomicron merupakan salah satu jenis lipoprotein yang mengandung trigliserida dengan kadar tinggi Soeharto, 2001. Montgomery et al. 1983 menyatakan bahwa lipoprotein plasma terbagi dalam lima kelas utama yang masing-masing kelas tersusun dari spektrum molekul yang berbeda-beda ukuran, kandungan lipid dan komponen penyusunnya sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 1. Komposisi Lipoprotein komponen Komposisi rata-rata Kilomikron VLDL IDL LDL HDL Kisaran kepadatan gml 0,94 0,94-1,006 1,006- 1,019 1,019- 1,063 1,063- 1,21 Protein 2 9 - 21 50 Trigliserida 84 54 - 11 4 Kolesterol 2 7 - 8 2 Ester Kolesterol 5 12 - 37 20 Fosfolipid 7 18 - 22 24 Sumber: Montgomery et al., 1985. Ke empat jenis lipoprotein tersebut mempunyai fungsi masing-masing yaitu: 1. Cylomicron berfungsi mengangkut trigliserida yang diabsorpsi dari usus ke jaringan perifer dan kolesterol ke hati. 2. VLDL berfungsi mengangkut trigliserida keluar dari hati ke jaringan perifer. 3. LDL berfungsi mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan. 4. HDL berfungsi mengangkut kolesterol dan trigliserida dari jaringan ke hati untuk di ekskresikan. commit to user LDL mengangkut kooesterol dari hati ke jaringan VLDL mengangkut trigliserida dari hati ke jaringan Hati HDL mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati Kantung Empedu Saluran getah empedu Pakan mengandun g lemak Monoglyserida dan asam lemak diabsorpsi usus halus, ditransport oleh kilomikron ke dalam sistem limfe Gambar 2. Mekanisme Transportasi Lipoprotein Aruna, 2006.

F. Kolesterol Serum Darah