Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam organisasi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia merupakan orang yang menggerakan
organisasi, sehingga berhasil tidaknya organisasi tergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi tersebut.
Begitu pula dalam dunia pendidikan, dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diperlukan adanya pendidik yang berkualitas. Mutu pendidikan
dapat dilihat dari kesanggupan sekolah dalam mencetak siswa-siswi yang berkualitas. Oleh sebab itu diperlukan kesiapan baik dari segi kuantitas maupun
mutu dari pendidik. Hal ini disebabkan pendidik merupakan orang yang langsung berinteraksi dengan peserta didik di sekolah.
SMK Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah kejuruan yang salah satu tujuannya adalah mampu mencetak siswa-siswi yang siap bekerja. Agar
tujuan sekolah dapat tercapai dengan efektif, maka diperlukan kecakapan dari pendidik dalam melaksanakan semua proses pembelajaran. Baik dalam hal
perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran. Sehingga bila ketiga proses pembelajaran tersebut dapat terealisasikan dengan baik, diharapkan mampu
menghasilkan hasil belajar yang efektif pula. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Abd. Rahman dalam jurnal Administrasi Pendidikan bahwa:
“Peningkatan disiplin guru dalam melaksanakan tugas sangat penting artinya bagi kelancaran dan keberhasilan sekolah dalam mencapai
tujuannya. Tanpa adanya disiplin yang tinggi dalam melaksanakan tugas, tidak mungkin pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah dapat
berj
alan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan”. Dalam merealisasikan proses pembelajaran yang efektif diperlukan adanya
kesadaran guru untuk berperilaku disiplin dalam bekerja. Baik dalam ketepatan waktu penyelesaian tugas maupun dari kesesuaian tugas tersebut dengan prosedur
yang telah ditetapkan di sekolah.
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Disiplin yang dimaksud adalah disiplin terhadap waktu kerja, disiplin dalam memberikan pelayanan dari guru kepada siswanya dan disiplin dalam
mentaati peraturan yang berlaku serta memiliki etika kerja yang baik. Tanpa adanya disiplin yang baik, maka akan sulit bagi sekolah untuk mendapatkan hasil
yang optimal dalam mewujudkan tujuannya. Sehingga bila setiap guru mampu menumbuhkembangkan perilaku disiplin, maka guru akan bekerja sesuai dengan
standar dan prosedur yang telah ditetapkan di sekolah, sesuai pula dengan aturan kerja yang ada selain itu juga memiliki kesediaan yang tinggi serta memiliki etika
kerja yang baik. Berkaitan dengan perilaku disiplin kerja guru, dewasa ini muncul beberapa
fenomena dalam organisasi, salah satunya adalah menurunnya disiplin kerja. Indikasinya tercermin dari adanya penurunan frekuensi kehadiran, ketaatan pada
standar dan ketaatan pada peraturan kerja yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan bagi organisasi. Hal tersebut juga terjadi pada guru di SMK
PGRI 2 Cimahi karena sekolah ini diduga masih memiliki disiplin kerja yang masih belum optimal.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Ir. M. Danny Ramdhani selaku salah satu guru sekaligus staf tata usaha di SMK PGRI 2 Cimahi
pada tanggal 3 Januari 2015 mengenai permasalahan disiplin kerja yang ada di sekolah, bahwa fenomena yang terjadi di SMK PGRI 2 Cimahi diantaranya:
1. Masih adanya guru datang terlambat ke sekolah terutama di hari Senin
sehingga kewajiban guru untuk mengikuti jalannya upacara bendera tidak bisa dilaksanakan. Bahkan pada saat kegiatan UAS dan UTSpun masih ada guru
yang datang terlambat. 2.
Masih adanya guru yang terlambat masuk ke dalam kelas padahal sesuai peraturan guru yang akan mengajar diwajibkan sudah datang dan berada di
dalam kelas 10 menit sebelum pembelajaran berlangsung. Terkadang ada beberapa guru yang sudah mengakhiri jam pembelajaran pulang lebih awal
padahal jam pembelajaran belum selesai. 3.
Masih adanya guru yang berhalangan hadir di kelas namun tidak memberikan tugas kepada siswanya.
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Masih ada guru yang datang mengisi absensi namun tidak masuk ke dalam
kelas untuk mengajar serta tidak pula memberikan tugas kepada siswa. 5.
Target kurikulum pendidikan sekolah yang belum tercapai dengan optimal. 6.
Dalam hal penyusunan RPP masih adanya guru yang membuat RPP dengan format yang masih terdahulu padahal format RPP yang terbaru sudah ada,
selain itu tingkat kesesuaian RPP guru dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas hasilnya relatif masih ada yang belum sesuai dengan prakteknya.
7. Dalam penggunaan media pembelajaran guru hanya menggunakan papan tulis
sebagai media pembelajaran tidak menggunakan media lainnya. 8.
Masih belum optimal dalam mengerjakan pekerjaannya, seperti pembuatan program tahunan ataupun program semester sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Sehingga pada saat tugas tersebut sudah mencapai waktu deadline, maka hasil pekerjaan guru tersebut masih belum dapat diserahkan.
Merujuk pada uraian di atas maka, hal tersebut menunjukkan bahwa masih belum optimalnya disiplin kerja yang dimiliki oleh guru di SMK PGRI 2 Cimahi.
Hal ini diperkuat oleh data yang telah penulis peroleh di SMK PGRI 2 Cimahi yang dapat dilihat dari persentase data kehadiran guru selama kurun waktu lima
tahun yaitu sebagai berikut:
Gambar 1.1 Data Kehadiran Guru SMK PGRI 2 Cimahi Tahun Ajaran 20092010-
20132014
Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi
92 89
91
85 90
80 82
84 86
88 90
92 94
20092010 20102011 20112012 20122013 20132014
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari data kehadiran tersebut dapat dilihat bahwa kehadiran guru pada tahun ajaran 20092010 sebesar 92 sehingga jumlah ketidakhadiran guru pada
tahun ajaran 20092010 sebesar 8. Sedangkan pada tahun ajaran 20102011 persentase kehadiran guru menurun sebesar 3 menjadi 89 dan jumlah
ketidakhadiran meningkat menjadi 11. Pada tahun ajaran 20112012 jumlah kehadiran mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2 sehingga
persentase kehadiran guru pada tahun ajaran 20112012 ini sebesar 91 dan jumlah ketidakhadiran guru menjadi 9. Tahun 20122013 jumlah kehadiran
mengalami penurunan kembali dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6 sehingga persentase kehadiran menjadi 85 dan ketidakhadiran sebesar 15. Serta pada
tahun ajaran 20132014 jumlah kehadiran guru meningkat sebesar 5 dari tahun sebelumnya menjadi 90.
Berdasarkan analisis data kehadiran tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kehadiran yang paling tinggi terdapat pada tahun ajaran 20092010 yaitu
sebanyak 92 sedangkan data kehadiran guru paling rendah berada pada tahun ajaran 20122013 yaitu hanya 85.
Data kehadiran tersebut terkadang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga data kehadiran ini dapat dikatakan tidaklah mutlak. Hal ini
dikarenakan terkadang masih saja ada beberapa guru yang berperilaku tidak jujur dalam bekerja. Seperti masih ada guru yang sudah tercatat hadir dalam data
absensi, tetapi pada saat guru yang bersangkutan tersebut seharusnya mengajar kenyataannya tidak berada di kelas serta tidak memberikan tugas kepada siswa.
Akibatnya, banyak siswa yang berkeliaran di luar kelas dan mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Sehingga dapat dikatakan tingkat kedisiplinan di SMK
PGRI 2 Cimahi masih cukup rendah. Adapun data lain yang relevan dalam mengetahui tingkat disiplin kerja
guru yaitu data kinerja guru. Dalam data kinerja terdapat beberapa aspek yang menjadi acuan penilaian, yang di kelompokan berdasarkan komponen penilaian
kinerja guru. Adapun penjabaran dari aspek penilaian kinerja guru yang dilihat dari komponen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran:
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1 Aspek Penilaian Kinerja Guru
No Komponen
Aspek yang Dinilai 1
Perencanaan Pembelajaran
1.
Merumuskan silabus dan RPP dengan indikator
2.
Memperbaiki silabus dan RPP
3.
Merumuskan indikator pembelajaran
4.
Merumuskan materi
5.
Merumuskan metode
6.
Menentukan peraga
7.
Menentukan sumber beiajar
8.
Merumuskan evaluasi
9.
Kesesuaian dengan KTSP
10.
Relevan dengan kehidupan 2
Pelaksanaan Pembelajaran
1.
Kehadiran melaksanakan tugas
2.
Menggunakan RPP
3.
Menggunakan sumber beiajar yang variatif
4.
Melakukan kegiatan pendahuluan
5.
Penyampaian konsep materi sesuai RPP
6.
Menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas
7.
Menggunakan alat peraga
8.
Mendayagunakan teknologi informasi
9.
Menggunakan bahasa asing dalam pembelajaran
10.
Membangun pengalaman peserta didik
11.
Peserta didik aktif
12.
Peserta didik interaktif
13.
Melakukan penilaian proses
14.
Membangun suasana kelas yang menyenangkan
15.
Melaksanakan tes akhir kegiatan pembelajaran
16.
Memenuhi target ketuntasan
17.
Mendesain remidial dan pengayaan
18.
Memiliki data penilaian hasil beiajar peserta didik
19.
Memiliki catatan kehadiran peserta didik
20.
Mendokumentasikan bukti keberhasilan beiajar peserta didik
3 Evaluasi Pembelajaran
1.
Panitia UN
2.
Panitia Ulangan Umum
3.
Panitia PSB
4.
Menganalisis soal
5.
Menyusun laporan kinerja beiajar peserta didik
Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah rekapitulasi penilaian kinerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi dari tahun 2010 hingga tahun 2014:
Tabel 1.2 Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan
Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran
TAHUN KATEGORI
PENILAIAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN EVALUASI
PEMBELAJARAN Jumlah
Guru Persentase
Jumlah Guru
Persentase Jumlah
Guru Persentase
2010 Baik
36 67
40 74
12 22
Cukup 17
31 14
26 33
61 Kurang
1 2
9 17
Jumlah 54
100 54
100 54
100 2011
Baik 32
70 35
76 11
24 Cukup
14 30
11 24
33 72
Kurang 2
4 Jumlah
46 100
46 100
46 100
2012 Baik
31 67
35 76
10 22
Cukup 15
33 11
24 33
72 Kurang
3 7
Jumlah 46
100 46
100 46
100 2013
Baik 30
54 34
71 11
20 Cukup
19 35
21 29
35 64
Kurang 6
11 9
16 Jumlah
55 100
55 100
55 100
2014 Baik
41 75
44 79
15 28
Cukup 12
22 9
16 1
34 62
Kurang 2
3 3
5 6
10 Jumlah
55 100
55 100
55 100
Sumber: Arsip Tata Usaha SMK PGRI 2 Cimahi Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa guru
yang mendapatkan penilaian kinerja dengan kategori cukup hingga kurang. Adapun penurunan penilaian guru dalam kriteria baik yang terjadi secara
signifikan dalam komponen pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran terjadi pada tahun 2013 dimana dalam komponen pelaksanaan pembelajaran
sebesar 71 kemudian turun sebesar 51 menjadi 20.
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Guru dengan kategori baik masih mengalami fluktuasi disetiap tahunnya baik dalam komponen perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
maupun evaluasi pembelajaran. Adapun penilaian kinerja guru dalam komponen perencanaan pembelajaran yang mendapatkan kategori cukup tertinggi terdapat
pada tahun 2013 sebanyak 19 guru atau sebesar 35, sedangkan kategori cukup terendah terdapat pada tahun 2014 dengan jumlah guru sebanyak 12 orang atau
sebesar 30. Selain itu guru yang mendapatkan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 6 orang atau sebesar 11, sedangkan skor
terendah terdapat pada tahun 2011 dan 2012 karena tidak ada guru yang mendapatkan kategori kurang.
Sedangkan penilaian kinerja guru dalam komponen pelaksanaan pembelajaran dengan kategori cukup tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 21 orang guru atau sebesar 29, sedangkan terendah terdapat pada tahun 2014 yaitu sebanyak 9 orang guru atau sebesar 16. Selain itu penilaian
kinerja guru dengan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2014 taitu sebanyak 3 orang guru atau sebesar 5 dan kategori terendah terdapat pada tahun
2010 hingga 2013 karena tidak ada guru yang mendapat kategori kurang. Penilaian kinerja guru dalam komponen evaluasi pembelajaran dengan
kategori cukup tertinggi terdapat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 35 orang guru atau sebesar 64, sedangkan terendah terdapat pada tahun 2010 yaitu sebanyak
33 orang dengan persentase sebesar 61. Selanjutnya penilaian kinerja dengan kategori kurang tertinggi terdapat pada tahun 2010 yaitu sebanyak 9 orang atau
sebesar 17, sedangkan kriteria terendah terdapat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 4.
Sehingga berdasarkan pemaparan dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
“baik” tertinggi terdapat pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Sementara itu, penilaia
n kinerja “baik” terendah terdapat pada kegiatan evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukkan kinerja guru
dalam kegiatan mengevaluasi pembelajaran relatif rendah. Hal ini berarti bahwa
Sri Nur Indah Susanti, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PGRI 2 CIMAHI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
guru seharusnya lebih memperhatikan kembali dan memaksimalkan perencanaan pembelajaran serta merelalisasikannya dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
sehingga penilaian evaluasi guru dapat menjadi lebih baik. Fenomena demikian dapat diartikan bahwa disiplin kerja yang telah
dilaksanakan masih belum efektif. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kepada guru secara keseluruhan serta perlu adanya pendekatan perilaku organisasi tertentu
dalam rangka meningkatkan disiplin kerjanya. Disiplin kerja yang dimiliki guru tidak tumbuh begitu saja tetapi terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sehingga untuk dapat meningkatkan disiplin kerja guru, kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi disiplin kerja. Disiplin kerja dapat dikatakan baik apabila setiap guru dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga
dimungkinkan tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu, penting bagi suatu sekolah memberikan perhatian lebih kepada gurunya
mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing diera globalisasi semakin ketat.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah