BAB III REALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN DIKAITKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG KORUPSI
A. Penegakan dan Kedudukan Hukum Pidana Dalam Pajak
1. Tujuan Penegakan Hukum Pidana dalam Pajak
Adapun tujuan penegakan hukum pidana dalam pajak adalah sebagai berikut: 1. Agar penyempurnaan produk hukum di bidang perpajakan terlaksana lebih efisien. Produk
hukum di bidang perpajakan dilakukan jangan sampai memiliki celah yang “mengundang” wajib pajak, aparat pajak, pejabat pajak, pihak lain pihak ketiga mempunyai kesempatan
untuk melakukan perbuatan yang dilaranng oleh Undang-undang atau melakukan tindak pidana.
2. Agar memperbaiki kualitas sumber daya manusia baik wajib pajak, pejabat pajak maupun aparat pajak.
3. Menyelamatkan perekonomian Perekonomian Negara 4. Meminimalisir terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam hal penentuan pajak yang
harus dibayarkan oleh wajib pajak.
2. Kedudukan Tindak Pidana Perpajakan
Pembagian hukum sesuai civil law system sistem hukum Romawi Eropa Kontinental memberikan pemisahan yang tegas antara hukum privat dan hukum publik.
Hukum privat mengatur sekalian perkara yang berisi hubungan antara sesama warga negara dalam kedudukasn yang sederajat, seperti masalah perkawinan, waris, keluarga, dan
perjanjian. Sedangkan hukum publik mengatur kepentingan umum, seperti hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
warga negara dengan negara. Hukum publik berurusan dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan serta bagaimana negara itu melaksanakan tugasnya.
84
Hukum yang masuk ke dalam bagian hukum privat, misalnya hukum perdata, hukum dagang, hukum perkawinan, dan sebagainya. Hukum yang masuk ke dalam hukum publik,
misalnya hukum tata negara, hukum administrasi hukum tata usaha negara, hukum pidana, dan hukum internasional. Berdasarkan pembagian hukum tersebut, ternyata hukum pajak
tidak berdiri sendiri, melainkan berada dalam kandungan hukum administrasi sebagai bagian dari hukum publik.
Hukum pajak merupakan bagian dari hukum administrasi, yang merupakan segenap peraturan hukum yang mengatur segala cara kerja dan pelaksanaan serta wewenang dari
lembaga-lembaga negara serta aparaturnya dalam melaksanakan tugas administrasi. Jika hukum publik mengatur hubungan antara pemerintah selaku penguasa dengan rakyatnya,
hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah selaku pemungut pajak dengan rakyatnya sebagai Wajib Pajak.
85
Dalam kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa berdasarkan perkembangan dan kebutuhan negara akan pajak, Undang-undang Pajak mengalami perubahan tax reform.
Sebagai konsekuensinya, ternyata tidak disadari hukum pajak telah memisahkan diri dari hukum administrasi. Secara tegas dikatakan, bahwa hukum pajak bukan lagi bagian hukum
administrasi, melainkan kedudukannya sama dalam kajian ilmu hukum. Dasar pemisahan hukum pajak dari hukum administrasi dapat ditinjau dari faktor-faktor berikut:
86
a. Sumber hukum pajak berbeda dengan sumber hukum administrasi;
84
Soeparman, Tindak Pidana Dibidang Perpajakan, Bandung: Citra Aditya Bakti: 1994, hlm. 10.
85
Ibid, hlm. 11
86
Ibid, hlm. 15.
Universitas Sumatera Utara
b. Objek kajian hukum pajak adalah pajak, sedangkan objek kajian hukum administrasi
adalah ketetapan yang bersegi satu yang ditetapkan oleh pejabat tata usaha negara administrasi negara;
c. Subjek hukum pajak adalah Wajib Pajak, sedangkan subjek hukum admiistrasi adalah
pejabat tata usaha negara yang menerbitkan ketetapan yang menimbulkan sengketa; d.
Penyelesaian sengketa pajak merupakan kompetensi absolut Pengadilan Pajak, sedangkan penyelesaian sengketa administrasi merupakan kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha
Negara; e.
Hukum acara yang digunakan adalah hukum acara peradilan pajak, sedangkan hukum acara yang digunakan untuk menyelesaikan sengketa tata usaha adalah hukum acara
peradilan tata usaha negara. Sebagai disiplin ilmu hukum yang telah memisahkan diri dengan hukum administrasi,
substansi dalam hukum pajak menimbulkan pembidangan yang mencakup hukum pajak ketatanegaraan, hukum pajak administrasi, hukum pajak kepidanaan tindak pidana pajak,
hukum pajak formal hukum penyelesaian sengketa pajak, dan hukum pajak interasional.
87
Substansi yang terkandung dalam hukum pajak juga menampakkan ciri khasnya sebagai bagian ilmu hukum yang merupakan hukum fungsional, dengan fungsi mengatur
pendapatan dan perekonomian negara daerah, dan mempunyai instrumen berupa sanksi administrasi dan sanksi pidana dalam penegakannya.
88
3. Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan