Unsur-unsur sosial ekonomi yang melekat pada tanah dan memiliki peranan dalam pengelolaan usaha tani cukup beragam, diantaranya
adalah: 1.
Kekuatan atau kemampuan potensil dan aktuil dari tanah. 2.
Kapasitas ekonomi, efesiensi ekonomis dan keunggulan bersaing dari tanah.
3. Produktivitas tanah, yang dimaksud dengan produktivitas tanah
adalah jumlah hasil total yang diperoleh dari satu kesatuan bidang tanah satu hektar selama satu tahun dihitung dengan uang.
4. Nilai ekonomis dari tanah
Bagi sebuah perusahaan lahan tanah memiliki peran penting terutama sebagai tempat pendirian perusahaan dan pabrik-pabrik
yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu bagi perusahaan tertentu tanah ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan baku,
misalnya melalui pemberdayaan lahan yang dapat mendukung penyediaan bahan baku yang dibutuhkan sekaligus akan mengurangi
biaya produksi.
2.2.2 Tenaga Kerja
Tenaga kerja sering disebut tenaga manusia mutlak dibutuhkan jika ingin menghasilkan sebuah produk. Tenaga kerja yang tersedia
biasanya digunakan untuk mengoperasikan serta mengendalikan mesinperalatan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk kasus tenaga
kerja ini terutama tidak dipandang dari kuantitas jumlah, tetapi juga
Universitas Sumatera Utara
mutu kualitas yang sangat mempengaruhi kinerja perusahaan bersangkutan.
Tenaga kerja dalam pertanian di Indonesia dibedakan kedalam persoalan tenaga kerja dalam usaha tani kecil-kecilan usaha tani
pertanian rakyat dan persoalan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian yang besar-besaran yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan
dan sebagainya. Petani yang tidak memiliki lahan luas tidak membutuhkan tenaga kerja dari luar. Tetapi bagi petani yang memiliki
lahan yang luas akan membutuhkan tenaga kerja dari luar Mubyarto, 1984: 104.
Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari
manusia dan ditunjukkan pada usaha produksi. Oleh karena itu, tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dengan manusia atau penduduk. Penduduk
adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu.
Menurut pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja man power adalah penduduk dalam usia kerja yaitu yang berumur antara 15-64 tahun,
merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang dan jasa. Dan disebut sebagai angkatan kerja labor factor
adalah penduduk yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja, tetapi siap untuk bekerja atau sedang mencari kerja Moehar Daniel, 2002:
86.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Modal
Menurut Von Bohm Bawerk, modal atau kapital adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut dengan
kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk
memproduksi barang-barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial. Jadi modal adalah hasil atau produk atau
kekayaan yang digunakan untuk memperoleh hasil selanjutnya Moehar Daniel, 2002: 74.
Pengertian modal adalah barang dan jasa yang bersama-sama dengan faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang
baru. Barang-barang pertanian yang termasuk barang modal dapat berupa uang, ternak, pupuk, bibit, cangkul, investasi dalam mesin dan
lain-lain. Biasanya semakin besar dan semakin baik kualitas modal yang dimiliki maka akan sangat mendukung terhadap peningkatan
produksi yang dihasilkan Mubyarto, 1984:91. Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan modal
bergerak. Modal tetap adalah barang-barang yang digunakan beberapa kali, meskipun akhirnya barang-barang modal ini habis juga, tetapi
tidak sama sekali terisap dalam hasil. Contoh modal tetap adalah mesin, pabrik, gedung dan lain-lain. Modal bergerakadalah barang-
barang yang digunakan dalam proses produksi yang hanya bisa digunakan untuk sekali pakai, atau dengan kata lain barang-barang yang
Universitas Sumatera Utara
habis digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan mentah, pupuk, bahan bakar, dan lain-lain. Perbedaan ini digunakan
berhubungan dengan perhitungan biaya. Biaya modal bergerak harus sama sekali diperhitungkan melalui penyusutan nilai.
2.2.4 Manajemen Skill