perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
lantai tingkat dengan lubang atau bukaan seperti itu, jumlahnya tidak boleh melebihi 20 dari jumlah lantai tingkat seluruhnya.
Untuk struktur gedung beraturan, pengaruh Gempa Rencana dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekuivalen, sedangkan untuk gedung tidak beraturan
harus ditinjau dengan analisis respon dinamik.
i. Konsep Perencanaan Gedung Tahan Gempa
Menurut Tjokrodimulyo 2007, struktur tahan gempa adalah struktur yang tahan tidak rusak dan tidak runtuh apabila terlanda gempa, bukan struktur yang semata-
mata dalam perencanaan sudah diperhitungkan dengan beban gempa.
Dalam perencanaan bangunan tahan gempa struktur yang didesain harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Di bawah gempa ringan gempa dengan periode ulang 50 tahun dengan
probabilitas 60 dalam kurun waktu umur gedung struktur harus dapat berespon elastik tanpa mengalami kerusakan baik pada elemen struktural balok,
kolom, pelat dan pondasi struktur dan elemen non struktural dinding bata, plafond dan lain lain.
b. Di bawah gempa sedang gempa dengan periode ulang 50-100 tahun struktur
bangunan boleh mengalami kerusakan ringan pada lokasi yang mudah diperbaiki yaitu pada ujung-ujung balok di muka kolom, yang diistilahkan sendi
plastis, struktur pada tahap ini disebut tahap First Yield yang merupakan parameter penting karena merupakan batas antara kondisi elastik tidak rusak
dan kondisi plastis rusak tetapi tidak roboh atau disingkat sebagai kondisi batas antara beban gempa ringan dan gempa kuat.
c. Di bawah gempa kuat gempa dengan periode ulang 200-500 tahun dengan
probabilitas 20-10 dalam kurun waktu umur gedung resiko kerusakan harus dapat diterima tapi tanpa keruntuhan struktur. Jadi, kerusakan struktur pada saat
gempa kuat terjadi harus didesain pada tempat-tempat tertentu sehingga mudah diperbaiki setelah gempa kuat terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
ii. Prinsip dan Kaidah Perancangan
1. Prinsip Dasar Perencanaan, Perancangan dan Pelaksanaan
Prinsip-prinsip dasar perlu diperhatikan dalam perencanaan, perancangan dan pelaksanaan struktur bangunan beton bertulang tahan gempa yaitu :
1. Sistem struktur yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat kerawanan daerah
dimana struktur bangunan tersebut berada terhadap gempa. 2.
Aspek kontinuitas dan integritas struktur bangunan perlu diperhatikan. Dalam pendetailan penulangan dan sambungan-sambungan, unsur-unsur struktur
bangunan harus terikat secara efektif menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan struktur secara menyeluruh.
3. Konsistensi sistim struktur yang diasumsikan dalam desain dengan sistim struktur
yang dilaksanakan harus terjaga. 4.
Materi beton yang digunakan haruslah memiliki daya tahan yang tinggi dilingkungannya.
5. Unsur-unsur arsitektural yang memiliki masa yang besar harus terikat dengan
kuat pada sistem portal utama dan harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap sistem struktur.
6. Metode pelaksanaan, sistem quality control dan quality assurance dalam tahapan
konstruksi harus dilaksanakan dengan baik dan harus sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa besarnya gaya gempa yang diterima struktur bangunan pada dasarnya dipengaruhi oleh karakteristik gempa yang tejadi,
karakteristik tanah dimana bangunan berada dan karakteristik struktur bangunan. Karakteristik struktur bangunan yang berpengaruh diantaranya bentuk bangunan,
massa bangunan, beban gravitasi yang bekerja, kekakuan dan lain-lain.
2. Jenis Beban
Beban yang akan ditanggung oleh suatu struktur atau elemen struktur tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Meski beban-beban tersebut telah diketahui dengan
baik pada salah satu lokasi struktur tertentu, distribusi dari elemen yang satu ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
elemen yang lain pada keseluruhan struktur masih membutuhkan asumsi dan pendekatan. Jenis beban yang biasa digunakan dalam bangunan gedung meliputi :
a. Beban Lateral, yang terdiri atas : 1 Beban Gempa