Apendisitis Komplikata KAJIAN PUSTAKA

dapat mencapai 10 x lipat. Saat ini pasien yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya apendisitis perforasi adalah pasien yang usia sangat muda, pasien usia tua, pasien dengan penurunan sistem imun tubuh Prytowsky, 2005. 2.2.1 Apendisitis Gangrenosa Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai terganggu sehingga terjadi infark dan gangren. Selain didapatkan tanda-tanda supuratif, apendik mengalami gangrene pada bagian tertentu. Dinding apendik berwarna ungu, hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada apendisitis akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan cairan peritoneal yang purulent Robbins, 2014. Gambar 2.3 Apendisitis gangrenosa, menunjukkan penebalan jaringan granular kasar pada serosa dengan kongesti pada ujung apendik dan eksudat purulent berwarna kuning keabuan dan terdapat pembesaran diameter daripada apendik Robbins, 2014 2.2.2 Apendisitis Perforasi Apendisitis perforasi adalah pecahnya apendik yang sudah gangrenosa yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum. Pada dinding apendik tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan nekrotik Robbins, 2014. Gambar 2.4 Apendisitis perforasi Robbins, 2014

2.3 Presentasi Klinis Apendisitis Akut

2.3.1 Apendisitis non komplikata Karakteristik yang tampak pada apendisitis akut non komplikata adalah nyeri perut yang memberat dalam hitungan waktu 12 hingga 24 jam. Sebanyak 95 pasien apendisitis datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Awal nyeri tersebut dapat dirasakan dari perut bagian tengah kemudian dalam waktu 24 jam berpindah ke fosa iliaka kanan, bersifat tajam, dan kostan. Penjalaran nyeri dari daerah preumbilikal menuju ke perut kanan bawah adalah merupakan gambaran yang paling umum dan khas pada pasien dengan apendisitis akut. Penemuan gejala ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas hampir 80 Korner et al, 2001; Petroniau, 2012. Nyeri abdomen tersebut akan bersifat menetap di perut kanan bawah yang akan bertambah nyeri bila pasien bergerak, batuk atau bersin. Pada pasien dengan apendisitis akut juga dirasakan panas badan sekitar 38 C. Anoreksia, mual, dan muntah dapat timbul beberapa jam kemudian. Dalam waktu 6 hingga 12 jam terjadi proses inflamasi yang terus meningkat pada organ sekitar apendik sehingga nyeri bertambah kuat dan terlokalisir di perut kanan bawah atau pada area McBurney, tampak pada gambar dibawah ini Prytowsky, 2005. Gambar 2.5 McBurney’s point Simpson dan Scholefield , 2008 Pada nyeri perut apendisitis dapat dipengaruhi dari posisi apendik. Anatomi lokasi apendik terdapat 5 posisi yaitu antecaecal, retrocaecal, anteileal, retroileal dan pelvic. Seperti pada gambar dibawah ini :