Metodologi Penelitian ANALISIS GENDER PADA PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DI SUMATERA BARAT.

pendidikan perempuan masih lebih rendah daripada laki-laki. Hal ini bisa dibuktikan dari data yang ada seperti tingkat buta huruf yang lebih tinggi pada perempuan, rata-rata lama sekolah perempuan yang lebih rendah dari laki-laki dan kesenjangan biasanya makin terlihat pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sumatera Barat sebagai salah satu propinsi di Indonesia dalam 20 tahun terakhir masih menunjukan bahwa rasio penduduk perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Sensus Penduduk tahun 2000 mencatat dari 4.241.605 jiwa penduduk Sumatera Barat 2.163.033 jiwa adalah perempuan dan 2.078.572 jiwa adalah laki-laki. Namun pada kelompok umur muda jumlah penduduk laki-laki ternyata lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Data Susenas tahun 2002 memperlihatkan bahwa rata-rata lama sekolah perempuan di Sumatera Barat lebih rendah dari laki-laki laki-laki 8,2 tahun dan perempuan 7,7 tahun. Selanjutnya pada tahun 2005 penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang tidak memiliki ijazah jumlahnya lebih besar dari laki-laki laki-laki 28,74 persen dan perempuan 31,36 persen, demikian juga persentase perempuan yang buta huruf juga lebih besar dari laki-laki laki-laki 2,41 persen dan perempuan 4,82 persen. Tingkat pendidikan yang dibuktikan dengan ijazah yang dimiliki menunjukan kondisi sumber daya manusia yang ada pada saat ini. Sedangkan kondisi sumber daya manusia di masa datang ditentukan oleh tingkat partisipasi sekolah penduduk suatu tempat. Dalam hal partisipasi sekolah ternyata kondisi di Sumatera Barat memperlihatkan hal yang sebaliknya. Pada tahun 2005 tingkat partisipasi sekolah anak laki-laki ternyata lebih rendah dari perempuan. Hasil Survei sosial ekonomi tahun 2005 memperlihatkan bahwa angka partisipasi sekolah anak laki-laki adalah 66,74 persen sedangkan angka partisipasi sekolah anak perempuan lebih tinggi, yakni 69,13 persen BPS, 2005

2. Metodologi Penelitian

Studi ini menggunakan data sekunder yaitu data tape atau raw data Susenas Sumatera Barat tahun 2006 yang merupakan hasil survei dari Badan Pusat Satistik BPS. Data yang digunakan adalah data anak laki-laki dan perempuan usia 5-24 tahun, jenis kelamin kepala rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumahtangga, tingkat pendidikan ibu, lapangan usaha kepala rumahtangga, keberadaan saudara beda jenis kelamin usia 5-24 tahun dan tingkat kemiskinan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer Statistical Program for Social Science SPSS versi 13.0. SPSS merupakan paket program aplikasi untuk mengolah dan menganalisis data statistik. Analisis pertama yang dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian adalah dengan menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini akan dicoba menggambarkan hubungan antara pendidikan anak laki-laki dan perempuan usia 5-24 tahun dengan kondisi demografi, ekonomi dan sosial rumahtangga. Analisis deskriptif dengan tabulasi silang adalah metode analisis yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang berubah-ubah. Dalam analisis tabulasi silang digunakan analisis deskriptif kuantitatif dan distribusi persentase pada sel-sel dalam tabel. Dari analisis deskriptif kuantitatif didapatkan angka mutlak, sedangkan distribusi persentase merupakan dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel yang diteliti. Cara penghitungan persentase amat menentukan keakuratan interpretasi. Melakukan penelitian terhadap beberapa variabel sering diperoleh variabel-variabel yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Apabila terdapat serangkaian data yang memiliki variabel terikat yang berskala biner dikotomi maka salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode regresi logistik. Variabel terikat yang berskala biner adalah variabel yang hanya menghasilkan dua kategori saja. Misalkan y = 1 menyatakan kejadian ”sukses” masuk dalam kategori sedangkan y = 0 menyatakan kejadian yang ”gagal” tidak masuk dalam kategori. 4 Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah tingkat partisipasi sekolah menurut jenis kelamin yang terdiri dari kelompok usia 5-6 tahun, 7-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun. Sedangkan variabel bebas adalah jenis kelamin kepala rumahtangga, tingkat pendidikan kepala rumahtangga, tingkat pendidikan ibu, lapangan usaha kepala rumahtangga, keberadaan saudara beda jenis kelamin usia 5-24 tahun, dan tingkat kemiskinan. Untuk menganalisis bagaimana prilaku rumah tangga terhadap pendidikan anak usia sekolah berdasarkan gender, maka model logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Zi = ln P i = Bo+B 1 X 1 + ........... + B 9 X 9 + € 1 - P i dimana : P i = Odds Ratio 1 - P i Sedangkan model peluang regresi logistik Agung, 2001 adalah : π x = exp Bo+B 1 X 1 + ........... + B 9 X 9 1 + exp Bo+B 1 X 1 + ........... + B 9 X 9 dimana π x adalah peluang terjadinya Y = 1 Untuk melihat bagaimana keterkaitan antara model dengan data yang ada dilakukan uji secara bersama-sama dan secara parsial. Secara bersama atau uji seluruh model digunakan uji G dengan statistik uji yang digunakan adalah Nachrowi dan Usman, 2002 : G = -2 ln likelihood model B] likelihood model A] Sedangkan uji signifikan untuk tiap-tiap parameter digunakan uji Wald Wj = Bj 2 ; j = 0,1,2, ....,p SE Bj Interpretasi koefisien-koefisien dalam model regresi logistik dilakukan dalam bentuk odds ratio perbandingan resiko atau dalam adjusted probability probabilitas terjadi. Odds ratio biasa dilambangkan dengan θ yang definisinya 5 adalah ratio dari odds untuk x = 1 terhadap x = 0. Odds ratio ini menyatakan tingkat resiko pengaruh observasi dengan x = 1 yaitu berapa kali lipat jika dibandingkan dengan observasi x = 0. Untuk variabel bebas yang bersifat kontinyu, koefisien B untuk kasus tersebut menunjukkan perubahan dalam log odds untuk setiap perubahan satu unit dalam variabel x. Ajusted probabilitas merupakan probabilitas terjadinya suatu peristiwa y = 1 dengan karakteristik yang telah diketahui. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisis Deskriptif