Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Klasifikasi Soal Berdasarkan Aspek Kognitif
Mengetahui C1 Memahami C2 Menerapkan C3
Nomor Soal
1, 4, 7, 13, 16, 19, 20, 23, 30, 33, 34,
37, 46. 2, 11, 14, 26, 29,
35, 38, 41, 44, 47. 6, 9, 12, 18, 15, 22,
25, 28, 39, 42, 45, 50.
Jumlah Soal
13 10
12
b. Reliabilitas
“Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan” Arifin, 2012:248. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasilnya
sama jika diujikan pada kelompok yang lain. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman
Brown. Adapun rumus Spearman Brown adalah:
Arikunto, 2010:223 Keterangan:
: reliabilitas instrumen :
yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen
Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen digunakan metode split half dari Spearman Brown dengan kriteria alat pengumpul
data dikatakan reliabel jika pada taraf signifikasi 0,05
dengan derajat kebebasan dk = n-2 = 36-2 = 34. Dari hasil perhitungan diperoleh indeks sebesar 0,329. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
maka dapat dilihat bahwa 0,581
0,329, maka berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen tes yang
digunakan reliabel, karena tingkat reliabilitasnya tinggi. Analisis perhitungan uji reliabilitas terlampir dan ringkasan hasil perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
Kesimpulan
0,581 0,329
Reliabel
c. Tingkat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk membedakan soal- soal tes dari segi kesukarannya.
“Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal” Arifin,
2010:266. Sebaiknya dalam membuat soal, soal tersebut tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk
pilihan ganda digunakan rumus berikut:
Arifin, 2010:266 Keterangan:
Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TK : Tingkat kesukaran
WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL
: Jumlah kelompok bawah nH
: Jumlah kelompok atas Setelah hasil tingkat kesukaran telah diketahui maka dimasukkan ke
dalam kriteria penafsiran soal sebagai berikut: 1
Jika jumlah presentase sampai dengan 27 termasuk mudah; 2
Jika jumlah presentase 28 - 72 termasuk sedang; 3
Jika jumlah presentase 73 ke atas termasuk sukar. Arifin, 2010:270
Untuk analisis perhitungan uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
No Wl
WH nL
Nh Tingkat
Kesukaran Kategori
1 8
3 10
10 55
Sedang 2
8 3
10 10
55 Sedang
3 5
5 10
10 50
Sedang 4
9 3
10 10
60 Sedang
5 5
5 10
10 50
Sedang 6
7 2
10 10
45 Sedang
7 6
1 10
10 35
Sedang
Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
8 4
7 10
10 55
Sedang 9
7 3
10 10
50 Sedang
10 5
5 10
10 50
Sedang 11
7 2
10 10
45 Sedang
12 8
2 10
10 50
Sedang 13
9 5
10 10
70 Sedang
14 9
4 10
10 65
Sedang 15
9 4
10 10
65 Sedang
16 8
1 10
10 45
Sedang 17
3 5
10 10
40 Sedang
18 8
4 10
10 60
Sedang 19
8 3
10 10
55 Sedang
20 8
1 10
10 45
Sedang 21
2 2
10 10
20 Mudah
22 7
3 10
10 50
Sedang 23
8 2
10 10
50 Sedang
24 3
5 10
10 40
Sedang 25
5 1
10 10
30 Sedang
26 9
4 10
10 65
Sedang 27
6 5
10 10
55 Sedang
28 5
1 10
10 30
Sedang 29
6 2
10 10
40 Sedang
30 9
3 10
10 60
Sedang 31
2 5
10 10
35 Sedang
32 3
4 10
10 35
Sedang 33
2 10
10 10
Mudah 34
9 3
10 10
60 Sedang
35 8
2 10
10 50
Sedang 36
2 6
10 10
40 Sedang
37 5
10 10
25 Mudah
38 6
3 10
10 45
Sedang 39
6 1
10 10
35 Sedang
40 2
10 10
10 Mudah
41 5
1 10
10 30
Sedang 42
9 3
10 10
60 Sedang
43 1
5 10
10 30
Sedang 44
9 4
10 10
65 Sedang
45 8
3 10
10 55
Sedang
Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
46 5
1 10
10 30
Sedang 47
5 10
10 25
Mudah 48
3 3
10 10
30 Sedang
49 1
6 10
10 35
Sedang 50
5 1
10 10
30 Sedang
Setelah dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran soal, maka soal dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai
berikut:
Tabel 3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Nomor Soal
Jumlah
Mudah ≤ 27
21, 33, 37, 40, 47 5 10
Sedang 28 - 72 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 49, 50
45 90
Sukar ≥ 73
- -
Adapun bila diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesukaran soal untuk soal yang telah valid proporsinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Klasifikasi Hasil Tingkat Kesukaran Soal Valid
Tingkat Kesukaran Nomor Soal
Jumlah
Mudah ≤ 27
33, 37, 47 3 8,6
Sedang 28 - 72 1, 2, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 32 91,4
Desty Gitarostiatin, 2014 Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
29, 30, 34, 35, 38, 39, 41, 42, 44, 45, 46, 50
Sukar ≥ 73
- -
Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya pembagian antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal dan merata.
Perhitungan proporsi untuk soal dapat diatur sebagai berikut: 1
Soal sukar 25, soal sedang 50, soal mudah 25, atau 2
Soal sukar 20, soal sedang 60, soal mudah 20, atau 3
Soal sukar 15, soal sedang 70, soal mudah 15. Arifin, 2010:270
Apabila dibandingkan dengan hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal tersebut, soal yang ada ternyata tidak sesuai dengan perhitungan proporsi
tingkat kesukaran soal. Sebaiknya, penyusunan suatu soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang
dicapai peserta didik dapat menggambarkan prestasi yang sesungguhnya. Akan tetapi dengan keterbatasan penulis, penulis menggunakan data tabel
3.9 dalam melakukan penelitian.
d. Daya Pembeda Soal