EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM TELEVISI SOFT NEWS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

(1)

08/S1/KTP/JANUARI/2015

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM TELEVISI SOFT NEWS

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 26 Bandung) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

oleh

DESTY GITAROSTIATIN 1001305

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft

News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 26 Bandung)

Oleh

Desty Gitarostiatin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Desty Gitarostiatin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN DESTY GITAROSTIATIN

1001305

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM TELEVISI SOFT NEWS

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 26 Bandung) Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A NIP. 19540206 197803 1 003

Pembimbing II

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ketua Prodi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

Dr. H. Toto Ruhimat, M. Pd Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001 NIP. 19720505 199802 1 001


(4)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Desty Gitarostiatin (1001305). 2015. Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di SMPN 26 Bandung).

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah, apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? Adapun secara rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut: (1) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? (2) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? (3) Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung? Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Non-equivalent control group design dalam bentuk pretest posttest. Instrumen yang digunakan adalah jenis tes objektif. Berdasarkan hasil pengolahan data secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung. Secara khusus, kesimpulan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung; (2) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung; (3) Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.


(5)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Desty Gitarostiatin (1001305). 2015. Effectiveness of Using Television Program Soft News Toward an Increase Result of Study On Bahasa’s Subject (Quasi-Experimental Study on Seventh Grade Students in SMPN 26 Bandung). The research of this study is whether use of television program soft news more effective than power point media toward an increase cognitive result of study on

Bahasa’s Subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. In detail, the

problems of research study are: (1) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in

knowing aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in

SMPN 26 Bandung? (2) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in

understanding aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students

in SMPN 26 Bandung? (3) Does the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in applying

aspect of cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26

Bandung? Quasi-Experimental method is used to conduct the research with Non-equivalent control group design in pretest posttest. Objective test is used as an instrument. Based on result of processing data, it showed that the use of television program soft news more effective than power point media toward an increase

cognitive result of study on Bahasa’s Subject to seventh grade students in SMPN

26 Bandung. In particular, the conclusion in this study can be described as follow: (1) The use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in understanding aspect of

cognitive on Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. (2) The use of television program soft news more effective than power point media toward an increase result of study in understanding aspect of cognitive on

Bahasa’s subject to seventh grade students in SMPN 26 Bandung. (3) The use of

television program soft news more effective than power point media toward an

increase result of study in applying aspect of cognitive on Bahasa’s subject to

seventh grade students in SMPN 26 Bandung.


(6)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


(7)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoritis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran ... 9

1. Konsep Media Pembelajaran ... 9

2. Manfaat Media Pembelajaran ... 11

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

4. Ciri – ciri Media Pembelajaran ... 14


(8)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Peranan Televisi ... 15

2. Pengertian Televisi ... 15

3. Manfaat Televisi ... 16

4. Kelebihan Media Pembelajaran Televisi ... 17

5. Kekurangan Media Pembelajaran Televisi ... 17

C. Soft News dalam Pembelajaran ... 18

D. Hasil Belajar ... 19

1. Konsep Hasil Belajar ... 19

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 20

3. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 21

E. Hakikat Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP ... 22

F. Keterkaitan Program Televisi Soft News dengan Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 23

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 24

1. Asumsi ... 24

2. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

C. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian ... 28

D. Definisi Operasional ... 29

1. Program Televisi Soft News ... 29


(9)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil Belajar ... 30

4. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 30

1. Instrumen yang Digunakan ... 30

2. Teknik Uji Instrumen ... 31

a. Validitas ... 31

b. Reliabilitas ... 36

c. Tingkat Kesukaran ... 37

d. Daya Pembeda ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 44

3. Uji Hipotesis ... 44

H. Prosedur Penelitian ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

a. Skor Pretest ... 47

b. Skor Posttest ... 48

2. Analisis Data Hasil Penelitian ... 54

a. Uji Normalitas ... 54


(10)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Uji Hipotesis ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 74

B. Rekomendasi ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN DATA PENULIS DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 29

3.2 Kriteria Acuan Validitas ... 32

3.3 Hasil Perhitungan Validitas Alat Ukur ... 33

3.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal ... 34

3.5 Klasifikasi Soal Berdasarkan Aspek Kognitif ... 35

3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 36

3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal ... 38

3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 39

3.9 Klasifikasi Hasil Tingkat Kesukaran Soal Valid ... 40

3.10 Hasil Daya Beda Soal ... 42

4.1 Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ... 49


(11)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Skor Rata-Rata Hasil Belajar Pada Aspek Memahami ... 52

4.4 Skor Rata-Rata Hasil Belajar Pada Aspek Menerapkan ... 53

4.5 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 55

4.6 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 56

4.7 Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 57

4.8 Uji Homogenitas Aspek Mengetahui (C1) ... 58

4.9 Uji Homogenitas Aspek Memahami (C2) ... 59

4.10 Uji Homogenitas Aspek Menerapkan (C3) ... 59

4.11 Uji Hipotesis Umum ... 61

4.12 Uji Hipotesis Aspek Mengetahui (C1) ... 63

4.13 Uji Hipotesis Aspek Memahami (C2) ... 65

4.14 Uji Hipotesis Aspek Menerapkan (C3) ... 67

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 13

4.1 Kurva Uji Hipotesis Umum ... 62

4.2 Kurva Uji Hipotesis Aspek Mengetahui (C1) ... 63

4.3 Kurva Uji Hipotesis Aspek Memahami (C2) ... 65


(12)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Rata-Rata Hasil Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 47

4.2 Rata-Rata Hasil Posttest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 48

4.3 Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 49

4.4 Skor Rata-Rata Hasil Belajar Pada Aspek Mengetahui ... 51


(13)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(14)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan dalam penelitian ini, dijabarkan rasional dari pelaksanaan penelitian ini, dan beberapa permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. Isi dari bab pendahuluan ini diantaranya adalah berupa latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diadakan dalam kurikulum di setiap jenjang pendidikan formal sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37. Bahasa Indonesia mempunyai posisi sebagai bahasa pengantar yang digunakan untuk menyampaikan setiap mata pelajaran atau bidang studi. Semakin tinggi kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia, maka semakin mudah siswa memahami dan menguasai materi pelajaran tersebut.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa nilai UN (Ujian Nasional) mengalami penurunan. Seperti yang dikatakan oleh M. Nuh selaku Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam harian Republika online bahwa persentase kelulusan UN SMP (Sekolah Menengah Pertama) pada tahun ajaran 2012-2013 mengalami penurunan sebanyak 0,02 % dari tahun sebelumnya, tahun sebelumnya mencapai 99,57 % sedangkan tahun berikutnya hanya mencapai 99,55 %. Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang termasuk ke dalam mata ujian dalam menentukan kelulusan UN dipandang masih belum berhasil. Hal ini bisa saja terjadi karena diindikasikan bahwa proses pembelajaran yang terjadi di kelas hanya memanfaatkan media pembelajaran yang minim, misalnya guru hanya ceramah sepanjang pelajaran berlangsung.


(15)

2

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Seperti yang disampaikan oleh Yulisma (2005:46) bahwa:

Pembelajaran bahasa Indonesia tidak menarik, terjadi kekakuan pembelajaran, pengelolaan kelas tidak tercapai, kelas menjadi ribut, dan berbagai problematika lain. Hal tersebut menunjukkan adanya masalah dalam pembelajaran. Indikator adanya masalah tersebut ditunjukkan dengan menurunnya nilai hasil belajar dan tidak tepatnya penerapan metode/strategi pembelajaran dalam penyampaian materi ajar. Dengan ketepatan pemilihan strategi pembelajaran diharapkan dapat lebih memudahkan siswa dalam belajar.

Salah satu tugas guru adalah memudahkan siswa dalam melangsungkan proses pembelajaran. Guru bertindak sebagai fasilitator dan pendidik. Guru harus pandai memilih metode yang akan digunakan dan media yang akan dimanfaatkan pada proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Soekamto (1992:24) menguraikan bahwa “mutu pendidikan atau kualitas pendidikan yang diwakili oleh hasil belajar siswa tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor eksternal dan faktor internal”. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi aspek kemampuan, perhatian, motivasi, sikap, dan kepribadian siswa. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi aspek strategi mengajar, alat evaluasi, lingkungan belajar, dan media pembelajaran. Untuk itu guru selaku pendidik harus memperhatikan faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menunjang hasil belajar yang maksimal pada masing-masing siswa.

Sardiman (1992:35) menguraikan bahwa “guru bukan sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi guru juga sebagai “pendidik” yang mentransfer nilai -nilai atau arahan dan menuntun siswa dalam belajar”. Di sini guru dituntut untuk mampu membimbing siswa menuju ke arah yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah pembelajaran dan pendidikan. Apapun caranya itu baik dengan


(16)

3

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kualitas mengajar guru, maupun meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu pembelajaran juga dipandang sebagai suatu sistem, yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain serta memiliki fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Komponen tersebut yaitu guru, siswa, metode dan media, materi, dan evaluasi.

Tujuan pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran, karena hal ini menyangkut hasil dari penerapan pembelajaran tersebut. Apabila tujuan pembelajaran tidak tercapai, maka ada salah satu komponen pembelajaran yang tidak berfungsi dengan maksimal. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Semua itu harus diwujudkan dengan melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal baik dari segi meningkatkan kemampuan guru, ketersediaan materi yang lengkap, pemilihan metode dan media yang cocok, serta evaluasi bagi siswa, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pada kenyataannya masih banyak diantara siswa yang tidak saling mengenal lingkungan dan budaya orang lain, bahkan budayanya sendiri sebagai bangsa Indonesia. Sebagian siswa juga tidak terlalu peduli dengan isu atau pun fakta yang terjadi di Indonesia karena minimnya informasi yang didapat atau kurangnya minat dalam mencari informasi. Sehingga pengetahuan yang minim tersebut menjadikan wawasan siswa minim dan berakibat menurunkan hasil belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru kelas VII pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 26 Bandung, bahwa hasil belajar siswa harus ditingkatkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut juga harus


(17)

4

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditingkatkan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan cocok untuk materi pelajaran yang sedang berlangsung. Penggunaan media masih minim dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada sekolah tersebut, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan kadang-kadang menggunakan power point sebagai media pembelajaran. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada beberapa aspek seperti menulis dan berbicara.

Ilmu pengetahuan, komunikasi, dan teknologi semakin berkembang mengikuti arus perubahan zaman. Perubahan dan perkembangan tersebut sudah selayaknya dikemas menjadi suatu informasi atau pesan yang mudah dan layak untuk dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Pengemasan informasi atau pesan dapat dilakukan melalui media cetak atau pun media non cetak (elektronik). Media merupakan saluran komunikasi yang berfungsi menyampaikan pesan atau informasi, sehingga media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Media juga dapat berbentuk audio, visual, dan audiovisual. Dalam hal ini media dapat dijadikan sebagai alternatif untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dengan adanya media pembelajaran yang bervariasi dan tepat akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tertentu. Untuk mengetahui adanya peningkatan maka harus dilakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar tersebut maka diberlakukan penggunaan media dalam pembelajaran.

Faktanya penggunaan media masih kurang dimaksimalkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Memanfaatkan media televisi ke dalam pembelajaran akan mampu melibatkan emosi siswa sehingga pesan yang disampaikan akan dapat diterima dengan baik dan memberikan kesan yang mendalam bagi siswa. Televisi salah satu media yang termasuk dalam golongan


(18)

5

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media audio visual, dan tentunya sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki televisi dirumahnya.

Dengan televisi, pesan yang disampaikan menjadi lebih aktual, penyebaran pesan menjadi lebih luas tanpa terbatas ruang dan waktu, serta mampu memberikan kesan yang mendalam untuk siswa, bahkan dapat mempengaruhi perubahan sikap siswa. Televisi mempunyai banyak tayangan yang dapat dinikmati oleh para masyarakat, serta dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa. Diantaranya adalah tayangan hiburan, informasi atau berita, dan iklan. Selain itu, Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 03 Tahun 2007, tentang Standar Program Siaran, Bab II, pasal 2 juga menyebutkan bahwa lembaga penyiaran menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial, dan pemersatu bangsa. Salah satu tayangan yang sering dinikmati selain tayangan hiburan adalah tayangan informasi atau berita. Tanpa berita atau pun informasi masyarakat tidak akan pernah tahu perkembangan apa yang sedang terjadi di sekitar baik itu di daerah lokal maupun mancanegara. Berita sangat penting, karena banyak manfaat yang akan didapatkan seperti pengetahuan umum, tips-tips kehidupan, atau pelajaran lainnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa televisi adalah salah satu bentuk media audiovisual yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Tayangan-tayangan televisi diharapkan mampu untuk merangsang dan menginspirasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Tentunya harus dengan pengawasan guru dan orang tua, agar siswa mampu membedakan mana informasi yang seharusnya diserap dan mana yang tidak. Biar bagaimanapun televisi pasti mempunyai dampak positif dan negatif bagi para penontonnya. Siswa harus mampu mengatur porsi menonton televisi disesuaikan dengan aktivitas siswa yang lainnya yang lebih penting, dan siswa harus pintar memilih tayangan-tayangan atau program-program mana yang layak untuk mereka lihat.


(19)

6

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini memfokuskan pada program berita soft news, karena program ini mudah untuk dinikmati oleh sebagian kalangan dan tidak terlalu berisi berita atau informasi yang serius atau disampaikan dalam bahasa yang berat atau sulit untuk dicerna. Abrar (dalam Mulyadi, 2005:39) menjelaskan bahwa “berita ringan (soft news) adalah berita tentang kejadian yang bersifat manusiawi dalam sebuah peristiwa yang penting, tetapi yang ditonjolkan bukan unsur pentingnya melainkan unsur yang menarik perasaan khalayak”. Pada program televisi ini informasi yang disampaikan dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti, serta disajikan dengan menarik dan tidak membosankan, sehingga akan memudahkan siswa dalam memahami materi apa yang dipelajari. Sebagian besar kemampuan berbahasa siswa di dapatkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka program televisi ini dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Salah satu tayangan televisi yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah tayangan televisi program soft news. Program televisi soft news bersifat ringan dan mudah untuk dipahami siswa pada rata-rata umur remaja, selain itu program soft news juga memiliki daya tarik sendiri bagi penontonnya dan mudah di dapat.

Hal ini merupakan suatu inovasi atau alternatif pembelajaran baru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui bantuan media televisi.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah umum dalam penelitian ini yaitu “Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung?”


(20)

7

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun secara khusus peneliti merumuskan masalah yang telah dibatasi sesuai sub masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung?

2. Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung?

3. Apakah penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan program televisi soft news dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Adapun secara khusus, tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui efektivitas penggunaan program televisi soft news dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Mengetahui efektivitas penggunaan program televisi soft news dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap


(21)

8

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Mengetahui efektivitas penggunaan program televisi soft news dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan terutama bagi sekolah terkait tempat dilaksanakannya penelitian ini.

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran yang jelas dari pemanfaatan program televisi soft news dalam meningkatkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang positif bagi lembaga sekolah. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan yang positif bagi sekolah kedepannya. b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif pemilihan media atau metode pembelajaran yang lebih bervariasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi guru.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar bagi siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.


(22)

9

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan mampu memperdalam wawasan keilmuan peneliti tentang penerapan media atau metode pada mata pelajaran tertentu.


(23)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian berisi penjabaran metode ataupun pendekatan penelitian serta komponen lain yang digunakan dalam penelitian ini. Isi dari bab metode penelitian ini diantaranya adalah tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, pendekatan, metode, dan desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta prosedur penelitian.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jalan Sarimanah blok 23 Sarijadi Bandung. Alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah ini karena di sekolah tersebut masih ada beragam masalah khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia mulai dari hasil belajar siswa hingga belum optimalnya penggunaan media pembelajaran disekolah tersebut.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada suatu penelitian tentu memerlukan populasi sebagai objek yang akan diteliti. “Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi” (Arifin, 2011:215). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa SMP kelas VII SMPN 26 Bandung. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini.

Penentuan sampel penelitian disebut dangan istilah penarikan sampel atau sampling. Teknik sampling yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan


(24)

28

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cluster random sampling. Menurut Arifin (2011:222) “cara ini dianggap efisien, karena penelitian dilakukan terhadap cluster-cluster atau kelompok sampel dan bukan terhadap individu-individu yang sama”. Dalam penelitian ini populasi cukup besar, sehingga perlu diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas, maka dari itu dalam sampel ini unit analisisnya adalah kelompok atau kelas yang terdiri dari individu-individu yang mendapat perlakuan yang sama. Acak tidak dilakukan pada pemilihan individu dalam kelas tetapi acak dilakukan untuk memilih kelompok yang akan dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen yang melibatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol maka sampel pada penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas VII-F dan VII-H SMPN 26 Bandung.

C. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian merupakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Arifin (2012:147) “mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan memerlukan adanya hipotesis dan pengujian yang akan menentukan tahapan berikutnya, seperti teknik statistik yang akan digunakan”. Penelitian kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti. Dengan menggunakan metode tersebut peneliti dapat memberikan perlakuan kepada objek yang diteliti. Metode kuasi eksperimen digunakan karena peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada sebelumnya, karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi variabel yang relevan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-equivalent control group design. Dalam desain ini, dibuat perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok tersebut dipilih dengan pertimbangan dan kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Dua


(25)

29

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok yang ada diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan posttest.

Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah seperti tabel berikut: Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen OE1 X OE2

Kontrol OK1 Y OK2

Keterangan:

OE1 : Hasil pretest kelompok eksperimen

OE2 : Hasil posttest kelompok eksperimen

OK1 : Hasil pretest kelompok kontrol

OK2 : Hasil posttest kelompok kontrol

X : Perlakuan menggunakan program televisi softnews Y : Perlakuan menggunakan media power point

D. Definisi Operasional

1. Program Televisi Soft News

Softnews yang digunakan dalam penelitian ini adalah program softnews dalam bentuk program siaran televisi. Program televisi ini berisi tentang program berita softnews yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi diantaranya yaitu VOA (Voice of America) yang dipublikasikan oleh Amerika Serikat dan NET (News and Entertainment Television) yang


(26)

30

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipublikasikan Indonesia. Program televisi soft news yang pernah disiarkan oleh stasiun televisi tersebut kemudian diunduh rekamannya oleh peneliti di situs web berbagi video yaitu YouTube. Tema program televisi soft news yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan materi pembelajaran di kelas.

2. Media Power Point

Power Point merupakan media presentasi yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. Aplikasi Power Point yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Office Power Point 2010. Peneliti menggunakan media Power Point sebagai media pembanding dari program televisi soft news dalam penelitian ini karena media Power Point dianggap linier atau satu level dengan program televisi soft news yaitu sama-sama berbentuk audio-visual.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur dari suatu ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui, memahami, dan menerapkan. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda.

4. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang ada dalam kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama. Pada penelitian ini, bagian materi pokok dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan adalah materi tentang Cinta Lingkungan Hidup dengan tema Biota Laut.

E. Instrumen Penelitian


(27)

31

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen jenis tes. Menurut Arifin (2012:226), “tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden”. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif. Instrumen ini digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan program televisi soft news terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan pengaplikasian.

2. Teknik Uji Instrumen a. Validitas

“Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur” (Arifin, 2012:245). Dalam penelitian ini digunakan dua validitas, yaitu validitas isi dan validitas empiris. Untuk validitas isi instrumen dilakukan melalui pendapat para ahli (expert judgement). Setelah dilakukan expert judgement maka instrumen diberikan kepada kelompok atau kelas yang tidak termasuk dalam sampel penelitian, pada penelitian ini kelompok uji coba adalah kelas VII-E. Untuk validitas empiris dilakukan uji statistik melalui analisis korelasi. Validitas empiris dilakukan terhadap validitas alat ukur/ instrumen dan validitas butir soal instrumen.Untuk mengetahui validitas instrumen maka dilakukan uji stastistik dengan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

rxy =

  

2 2



2 2

) ∑ ( ∑ ) ∑ ( ∑ ∑ ∑ ∑ Y Y N X X N Y X XY N    (Arifin, 2010:254) Keterangan :


(28)

32

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N : Jumlah responden

XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden X : Jumlah jawaban item

Y : Jumlah item keseluruhan ∑X : Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y : Jumlah skor dalam distribusi X

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Menurut Arifin (2010:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kriteria Acuan Validitas

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan 0.81 – 1.00 Sangat Tinggi

0.61 – 0.80 Tinggi

0.41 - 0.60 Sedang

0.21 – 0.40 Rendah

0.00 – 0.20 Sangat Rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikansinya dengan rumus:

t =

r

n− 2 1−r2

(Sugiyono, 2011:230) Keterangan :

t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi n : Jumlah responden


(29)

33

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan.

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Bentuk instrumen dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Uji coba instrumen dalam penelitian ini diberikan kepada kelas VII-E yang berjumlah 36 orang siswa, dimana kelompok ini merupakan kelas di luar sampel penelitian.

Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor soal ganjil dengan soal genap. Dari hasil perhitungan uji validitas diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Validitas Alat Ukur

R Kriteria Keterangan

0,41 Sedang 2,96 2,032 Signifikan

Dari hasil perhitungan dapat diketahui koefisien korelasi r = 0,41 dan nilai thitung = 2,96. Berdasarkan kriteria koefisien korelasi r = 0,41 berada

pada koefisien korelasi kisaran antara 0,41 sampai dengan 0,60 yang berarti termasuk dalam kriteria sedang. Setelah didapat hasil koefisien korelasi maka dilanjutkan dengan uji signifikansi menggunakan uji t. Dari perhitungan hasil uji t didapat thitung sebesar 2,96 dan ttabel sebesar 2,032

dengan derajat kebebasan (dk = n - 2) = 36-2 = 34 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian signifikansi bahwa thitung > ttabel artinya

terdapat korelasi yang signifikan, maka diketahui bahwa 2,96 > 2,032 menunjukkan instrumen penelitian ini valid secara signifikan.


(30)

34

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk uji validitas butir soal dilakukan dengan bantuan aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel 2010. Butir soal dikategorikan valid apabila nilai rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil pengujian tersebut didapat

35 butir soal yang valid dari 50 butir soal yang diujicobakan. Butir-butir soal yang tidak valid adalah butir soal yang nilai rhitung < rtabel. Butir soal

yang tidak valid yaitu soal nomor 3, 5, 8, 10, 17, 21, 24, 27, 31, 32, 36,40, 43, 48, dan 49. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen penelitian. Hasil perhitungan validitas butir soal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Butir Soal Nomor

Soal

Kategori

1 0,355 0,329 Valid

2 0,425 0,329 Valid

3 0,023 0,329 Tidak Valid

4 0,450 0,329 Valid

5 0,016 0,329 Tidak Valid

6 0,355 0,329 Valid

7 0,347 0,329 Valid

8 -0,181 0,329 Tidak Valid

9 0,340 0,329 Valid

10 -0,002 0,329 Tidak Valid

11 0,383 0,329 Valid

12 0,439 0,329 Valid

13 0,341 0,329 Valid

14 0,341 0,329 Valid

15 0,425 0,329 Valid

16 0,467 0,329 Valid

17 -0,109 0,329 Tidak Valid


(31)

35

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 0,332 0,329 Valid

20 0,494 0,329 Valid

21 -0,014 0,329 Tidak Valid

22 0,364 0,329 Valid

23 0,438 0,329 Valid

24 -0,134 0,329 Tidak Valid

25 0,393 0,329 Valid

26 0,355 0,329 Valid

27 -0,002 0,329 Tidak Valid

28 0,379 0,329 Valid

29 0,340 0,329 Valid

30 0,453 0,329 Valid

31 -0,140 0,329 Tidak Valid

32 -0,075 0,329 Tidak Valid

33 0,339 0,329 Valid

34 0,404 0,329 Valid

35 0,490 0,329 Valid

36 -0,256 0,329 Tidak Valid

37 0,357 0,329 Valid

38 0,364 0,329 Valid

39 0,543 0,329 Valid

40 0,111 0,329 Tidak Valid

41 0,424 0,329 Valid

42 0,426 0,329 Valid

43 -0,226 0,329 Tidak Valid

44 0,423 0,329 Valid

45 0,345 0,329 Valid

46 0,413 0,329 Valid

47 0,482 0,329 Valid

48 0,057 0,329 Tidak Valid

49 -0,366 0,329 Tidak Valid

50 0,372 0,329 Valid

Berdasarkan hasil uji coba instrumen, maka didapat jumlah soal valid sebanyak 35 butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 50. Dari soal yang digunakan tersebut dikelompokkan ke dalam ranah kognitif pada hasil belajar siswa sebagai berikut:


(32)

36

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Klasifikasi Soal Berdasarkan Aspek Kognitif

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Nomor

Soal

1, 4, 7, 13, 16, 19, 20, 23, 30, 33, 34, 37, 46.

2, 11, 14, 26, 29, 35, 38, 41, 44, 47.

6, 9, 12, 18, 15, 22, 25, 28, 39, 42, 45, 50.

Jumlah Soal

13 10 12

b. Reliabilitas

“Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan” (Arifin, 2012:248). Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasilnya sama jika diujikan pada kelompok yang lain.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Adapun rumus Spearman Brown adalah:

(Arikunto, 2010:223)

Keterangan:

: reliabilitas instrumen

: yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen


(33)

37

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk melakukan uji reliabilitas terhadap instrumen digunakan metode split half dari Spearman Brown dengan kriteria alat pengumpul data dikatakan reliabel jika > pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2) = 36-2 = 34. Dari hasil perhitungan diperoleh indeks sebesar 0,329. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa (0,581) > (0,329), maka berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen tes yang digunakan reliabel, karena tingkat reliabilitasnya tinggi. Analisis perhitungan uji reliabilitas terlampir dan ringkasan hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas

Kesimpulan

0,581 0,329 Reliabel

c. Tingkat Kesukaran Soal

Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk membedakan soal-soal tes dari segi kesukarannya. “Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal” (Arifin, 2010:266). Sebaiknya dalam membuat soal, soal tersebut tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus berikut:

(Arifin, 2010:266)


(34)

38

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TK : Tingkat kesukaran

WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL : Jumlah kelompok bawah

nH : Jumlah kelompok atas

Setelah hasil tingkat kesukaran telah diketahui maka dimasukkan ke dalam kriteria penafsiran soal sebagai berikut:

1) Jika jumlah presentase sampai dengan 27% termasuk mudah; 2) Jika jumlah presentase 28% - 72% termasuk sedang;

3) Jika jumlah presentase 73% ke atas termasuk sukar.

(Arifin, 2010:270)

Untuk analisis perhitungan uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

No Wl WH nL Nh Tingkat

Kesukaran Kategori

1 8 3 10 10 55% Sedang

2 8 3 10 10 55% Sedang

3 5 5 10 10 50% Sedang

4 9 3 10 10 60% Sedang

5 5 5 10 10 50% Sedang

6 7 2 10 10 45% Sedang


(35)

39

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 4 7 10 10 55% Sedang

9 7 3 10 10 50% Sedang

10 5 5 10 10 50% Sedang

11 7 2 10 10 45% Sedang

12 8 2 10 10 50% Sedang

13 9 5 10 10 70% Sedang

14 9 4 10 10 65% Sedang

15 9 4 10 10 65% Sedang

16 8 1 10 10 45% Sedang

17 3 5 10 10 40% Sedang

18 8 4 10 10 60% Sedang

19 8 3 10 10 55% Sedang

20 8 1 10 10 45% Sedang

21 2 2 10 10 20% Mudah

22 7 3 10 10 50% Sedang

23 8 2 10 10 50% Sedang

24 3 5 10 10 40% Sedang

25 5 1 10 10 30% Sedang

26 9 4 10 10 65% Sedang

27 6 5 10 10 55% Sedang

28 5 1 10 10 30% Sedang

29 6 2 10 10 40% Sedang

30 9 3 10 10 60% Sedang

31 2 5 10 10 35% Sedang

32 3 4 10 10 35% Sedang

33 2 0 10 10 10% Mudah

34 9 3 10 10 60% Sedang

35 8 2 10 10 50% Sedang

36 2 6 10 10 40% Sedang

37 5 0 10 10 25% Mudah

38 6 3 10 10 45% Sedang

39 6 1 10 10 35% Sedang

40 2 0 10 10 10% Mudah

41 5 1 10 10 30% Sedang

42 9 3 10 10 60% Sedang

43 1 5 10 10 30% Sedang

44 9 4 10 10 65% Sedang


(36)

40

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46 5 1 10 10 30% Sedang

47 5 0 10 10 25% Mudah

48 3 3 10 10 30% Sedang

49 1 6 10 10 35% Sedang

50 5 1 10 10 30% Sedang

Setelah dibandingkan dengan kriteria tingkat kesukaran soal, maka soal dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai berikut:

Tabel 3.8

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah

Mudah ( ≤ 27%) 21, 33, 37, 40, 47 5 (10 %) Sedang (28% - 72%) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42, 43,

44, 45, 46, 48, 49, 50

45 (90 %)

Sukar ( ≥ 73%) - -

Adapun bila diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesukaran soal untuk soal yang telah valid proporsinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Klasifikasi Hasil Tingkat Kesukaran Soal Valid

Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah

Mudah ( ≤ 27%) 33, 37, 47 3 (8,6 %)

Sedang (28% - 72%) 1, 2, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 28,


(37)

41

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29, 30, 34, 35, 38, 39, 41, 42, 44,

45, 46, 50

Sukar ( ≥ 73%) - -

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya pembagian antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal dan merata.

Perhitungan proporsi untuk soal dapat diatur sebagai berikut:

1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau 2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau 3) Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

(Arifin, 2010:270)

Apabila dibandingkan dengan hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal tersebut, soal yang ada ternyata tidak sesuai dengan perhitungan proporsi tingkat kesukaran soal. Sebaiknya, penyusunan suatu soal dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, sehingga hasil yang dicapai peserta didik dapat menggambarkan prestasi yang sesungguhnya. Akan tetapi dengan keterbatasan penulis, penulis menggunakan data tabel 3.9 dalam melakukan penelitian.

d. Daya Pembeda Soal

Menurut Arifin (2010:273) “perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi atau belum”. Bila soal diberikan kepada siswa yang kompeten maka hasilnya akan baik, sebaliknya bila soal diberikan kepada siswa yang kurang kompeten maka hasilnya akan rendah. Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus:


(38)

42

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arifin, 2010:273)

Keterangan :

DP : Daya pembeda

WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas n : 27% x N

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (dalam Arifin, 2010:274) sebagai berikut:

0,40 and up : Very good items;

0,30-0,39 : Reasonably good, but possibly subject to improvement; 0,20-0,29 : Marginal items, usually needing and being subject to

improvement;

Below 0,19 : Poor items, to be rejected or improved by revision

Untuk analisis perhitungan uji daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10 Hasil Daya Beda Soal


(39)

43

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No WL WH WL-WH N Daya

Pembeda Kriteria

1 8 3 5 10 0,50 Very Good Items

2 8 3 5 10 0,50 Very Good Items

3 5 5 0 10 0,00 Poor Items

4 9 3 6 10 0,60 Very Good Items

5 5 5 0 10 0,00 Poor Items

6 7 2 5 10 0,50 Very Good Items

7 6 1 5 10 0,50 Very Good Items

8 4 7 -3 10 -0,30 Poor Items

9 7 3 4 10 0,40 Very Good Items

10 5 5 0 10 0,00 Poor Items

11 7 2 5 10 0,50 Very Good Items

12 8 2 6 10 0,60 Very Good Items

13 9 5 4 10 0,40 Very Good Items

14 9 4 5 10 0,50 Very Good Items

15 9 4 5 10 0,50 Very Good Items

16 8 1 7 10 0,70 Very Good Items

17 3 5 -2 10 -0,20 Poor Items

18 8 4 4 10 0,40 Very Good Items

19 8 3 5 10 0,50 Very Good Items

20 8 1 7 10 0,70 Very Good Items

21 2 2 0 10 0,00 Poor Items

22 7 3 4 10 0,40 Very Good Items

23 8 2 6 10 0,60 Very Good Items

24 3 5 -2 10 -0,20 Poor Items

25 5 1 4 10 0,40 Very Good Items

26 9 4 5 10 0,50 Very Good Items

27 6 5 1 10 0,10 Poor Items

28 5 1 4 10 0,40 Very Good Items

29 6 2 4 10 0,40 Very Good Items

30 9 3 6 10 0,60 Very Good Items

31 2 5 -3 10 -0,30 Poor Items

32 3 4 -1 10 -0,10 Poor Items

33 2 0 2 10 0,20 Marginal Items


(40)

44

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35 8 2 6 10 0,60 Very Good Items

36 2 6 -4 10 -0,40 Poor Items

37 5 0 5 10 0,50 Very Good Items

38 6 3 3 10 0,30 Reasonably Good

39 6 1 5 10 0,50 Very Good Items

40 2 0 2 10 0,20 Marginal Items

41 5 1 4 10 0,40 Very Good Items

42 9 3 6 10 0,60 Very Good Items

43 1 5 -4 10 -0,40 Poor Items

44 9 4 5 10 0,50 Very Good Items

45 8 3 5 10 0,50 Very Good Items

46 5 1 4 10 0,40 Very Good Items

47 5 0 5 10 0,50 Very Good Items

48 3 3 0 10 0,00 Poor Items

49 1 6 -5 10 -0,50 Poor Items

50 5 1 4 10 0,40 Very Good Items

Berdasarkan hasil uji daya pembeda tersebut didapat data bahwa terdapat 14 soal yang memiliki nilai uji daya pembeda dibawah 0,20 yaitu soal nomor 3, 5, 8, 10, 17, 21, 24, 27, 31, 32, 36, 43, 48 dan 49. Soal yang memiliki nilai daya pembeda kategori poor items atau jelek tidak digunakan dalam penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan data. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dilihat dari hasil belajarnya. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk objektif. Tes terdiri dari pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum materi pelajaran disampaikan, sedangkan posttest diberikan setelah materi pelajaran disampaikan.


(41)

45

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dengan adanya uji normalitas kita dapat menguji normalitas/keabsahan sampel. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dan dibantu oleh program pengolah data Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 16. Untuk menguji normalitas dilakukan melalui uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan kriteria jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka data berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas

Menurut Arifin (2012:286) “uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian kedua data sampel homogen atau tidak”. Uji homogenitas dibantu oleh program pengolah data Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 16 dengan menggunakan uji Levene test. Kriterianya apabila nilai signifikansinya < 0,05 maka data tersebut tidak homogen, sebaliknya apabila nilai signifikansinya > 0,05 maka data tersebut homogen. 3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan gain skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada aspek mengetahui (C1), memahami (C2) dan menerapkan (C3). Uji hipotesis ini dibantu oleh program pengolah data Statistical Products and Solution Services (SPSS) versi 16 dan dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independent.


(42)

46

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Adapun tahapan yang dilakukan oleh peneliti selama melaksanakan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Melaksanakan observasi awal ke sekolah yang akan menjadi lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 26 Bandung.

2. Melakukan studi pendahuluan terhadap materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII serta mengidentifikasi masalah yang ada dalam pembelajaran.

3. Melakukan kajian pustaka yang terkait dengan masalah yang ada.

4. Membuat instrumen penelitian berupa soal tes objektif model pilihan ganda yang mengacu pada kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan.

5. Mengumpulkan data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol pada sampel yang telah ditentukan.

6. Melakukan pengolahan data dan analisis data berdasarkan data yang diperoleh.


(43)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan dan rekomendasi berisi penjabaran dari simpulan penelitian ini dan beberapa rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana penggunaan program televisi soft news terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian, dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa “Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung”. Secara khusus, kesimpulan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.

2. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.

3. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.


(44)

75

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan program televisi soft news efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengetahui, memahami dan menerapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama.

B. Rekomendasi 1. Guru

Berdasarkan hasil temuan peneliti, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada guru agar menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran di kelas akan menarik minat dan motivasi siswa apabila guru mampu menggunakan metode dan media yang bervariasi dan sesuai kebutuhan pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan program televisi soft news diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif penggunaan media pembelajaran, serta dapat memotivasi guru dalam mengembangkan dan merancang media pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

2. Program Studi Teknologi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu teknologi pendidikan khususunya dalam mengembangkan media pembelajaran. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan tersedianya berbagai jenis media pembelajaran yang ada saat ini diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti memberikan rekomendasi agar program televisi soft news ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk dikembangkan lebih lanjut oleh pihak program studi Teknologi Pendidikan, mahasiswa maupun dosen.


(45)

76

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan program televisi soft news. Peneliti berharap agar peneliti selanjutnya mengkaji dan mengembangkan penggunaan program televisi soft news pada jenjang yang lebih tinggi, dan tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada mata pelajaran lain. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar menjadikan penelitian ini sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan program televisi soft news pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ataupun mata pelajaran lainnya di Sekolah Menengah Pertama ataupun jenjang lainnya.


(46)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hernowo. (2002). Mengikat Makna. Bandung: Kaifa.

Junaedi, Fajar. (2013). Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana.

Mardiani, Dewi. (2013). “Tingkat Kelulusan UN SMP 2013 Menurun”. Republika [online].

Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/05/31/mnnmto-tingkat-kelulusan-un-smp-2013-menurun (diakses pada 2 April 2014)

Miarso, Yusufhadi. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Mulyadi, Nadi dan Musman, Asti. (2005). Jurnalisme Dasar. Jakarta: Citra Media.

Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.

_______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.


(1)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan dan rekomendasi berisi penjabaran dari simpulan penelitian ini dan beberapa rekomendasi yang diberikan dari penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana penggunaan program televisi soft news terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian, dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa “Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung”. Secara khusus, kesimpulan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek mengetahui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.

2. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.

3. Penggunaan program televisi soft news lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan media power point terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMPN 26 Bandung.


(2)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan program televisi soft news efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengetahui, memahami dan menerapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama.

B. Rekomendasi 1. Guru

Berdasarkan hasil temuan peneliti, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada guru agar menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran di kelas akan menarik minat dan motivasi siswa apabila guru mampu menggunakan metode dan media yang bervariasi dan sesuai kebutuhan pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan program televisi soft news diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif penggunaan media pembelajaran, serta dapat memotivasi guru dalam mengembangkan dan merancang media pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

2. Program Studi Teknologi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu teknologi pendidikan khususunya dalam mengembangkan media pembelajaran. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan tersedianya berbagai jenis media pembelajaran yang ada saat ini diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti memberikan rekomendasi agar program televisi soft news ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk dikembangkan lebih lanjut oleh pihak program studi Teknologi Pendidikan, mahasiswa maupun dosen.


(3)

76

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan program televisi soft news. Peneliti berharap agar peneliti selanjutnya mengkaji dan mengembangkan penggunaan program televisi soft news pada jenjang yang lebih tinggi, dan tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada mata pelajaran lain. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar menjadikan penelitian ini sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan program televisi soft news pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ataupun mata pelajaran lainnya di Sekolah Menengah Pertama ataupun jenjang lainnya.


(4)

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arifin, Zainal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hernowo. (2002). Mengikat Makna. Bandung: Kaifa.

Junaedi, Fajar. (2013). Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana.

Mardiani, Dewi. (2013). “Tingkat Kelulusan UN SMP 2013 Menurun”. Republika [online].

Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/05/31/mnnmto-tingkat-kelulusan-un-smp-2013-menurun (diakses pada 2 April 2014)

Miarso, Yusufhadi. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Mulyadi, Nadi dan Musman, Asti. (2005). Jurnalisme Dasar. Jakarta: Citra Media.

Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.

_______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Rusman, dkk. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.


(5)

78

Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sadiman, Arief. (2010). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sardiman. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Slamet. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. _________. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Soekamto, T. (1992). Teori Belajar, Teori Instruksional, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Thobroni, Muhammad dan Mustofa, Arif. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wibowo, Wahyu. (2001). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yulisma. (2005). “Upaya Memperbaiki dan Meningkatkan Kompetensi Guru Baru dalam Mengelola Pembelajaran: Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia”. Jurnal Mimbar Pendidikan, nomor 2. [online] Tersedia: http://jurnal.upi.edu/mimbar-


(6)

pendidikan/view/359/upaya-memperbaiki-dan-meningkatkan-kompetensi-guru-baru-Desty Gitarostiatin, 2014

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI Peningkatan Kemampuan Membaca Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Strategi Direct Reading Thinking Activities (DRT

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI Peningkatan Kemampuan Membaca Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Strategi Direct Reading Thinking Activities (DRT

0 1 14

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF GAMES DAN DRILL BERBASIS KOMPUTERTERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 3 30

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK.

1 1 47

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE PRO CS3 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AUDIO VIDEO.

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa

0 0 80

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM TELEVISI SOFT NEWS TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA - repository UPI S KTP 1001305 Title

0 0 3