KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 75 PELAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK LARI BAGI PESERTA DIDIK TUNANETRA DI SLB KARYA BHAKTI KOTA BANDUNG.

Gumilang Ramadhan, 2014 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani pada Cabang Olahraga Atletik Lari Bagi Peserta Didik Tunanetra di SLB Karya Bhakti Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

76 Daftar Pustaka 78 Lampiran 80 Riwayat Hidup 200 DAFTAR LAMPIRAN KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN 80 PEDOMAN WAWANCARA 82 A. Guru Pendidikan Jasmani 82 B. Kepala Sekolah 90 C. Peserta Didik 95 PEDOMAN OBSERVASI 99 PEDOMAN DOKUMENTASI 102 CATATAN LAPANGAN 103 HASIL WAWANCARA 116 A. Guru Pendidikan Jasmani 116 B. Kepala Sekolah 125 C. Peserta Didik 130 HASIL OBSERVASI 133 HASIL DOKUMENTASI 141 HASIL REDUKSI WAWANCARA 150 A. Guru Pendidikan Jasmani 142 B. Kepala Sekolah 150 C. Peserta Didik 154 DISPLAY DATA WAWANCARA 157 A. Guru Pendidikan Jasmani 157 B. Kepala Sekolah 165 C. Peserta Didik 170 DISPLAY DATA OBSEERVASI 173 HASIL DOKUMENTASI 176 Gumilang Ramadhan, 2014 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani pada Cabang Olahraga Atletik Lari Bagi Peserta Didik Tunanetra di SLB Karya Bhakti Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 176 B. Instrumen Tes lari 181 C. Program Latihan Cabang Olahraga Atletik 182 D. Program Latihan Lari Jarak Menengah 183 E. Profil Sekolah 184 F. Foto Kegiatan 187 SURAT KEPUTUSAN 194 Gumilang Ramadhan, 2014 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani pada Cabang Olahraga Atletik Lari Bagi Peserta Didik Tunanetra di SLB Karya Bhakti Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan seyogyanya meliputi semua aspek yang dibutuhkan peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Aspek-aspek tersebut meliputi pendidikan akademis, jasmani, dan rohani. Pendidikan akademis atau keilmuan berguna untuk melatih inteleginsi peserta didik sedangkan pendidikan jasmani bertujuan untuk melatih kemampuan motorik peserta didik. Dalam hal ini, pendidikan rohani tercakup ke dalam kedua aspek tersebut. Aspek-aspek ini saling mendukung proses pendidikan yang lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Lutan 2001, hlm. 18 bahwa: “Program pendidikan jasmani bersifat menyeluruh, sebab mencakup bukan aspek fisik, tetapi aspek lain yaitu intelektual, emosional, sosial, dan moral. Selain itu dapat pula mengembangkan kepercayaan diri, sehat bugar, dan hidup lebih nyaman”. Berdasarkan pendapat Lutan dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani meliputi aspek-aspek penting lainnya yang bermanfaat bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi mereka. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Matveyev dalam Lutan. 1991, hlm. 12 mengungkapkan bahwa: Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih. Melalui aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani selain menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, mata pelajaran ini juga mempunyai peran unik dibandingkan Gumilang Ramadhan, 2014 Pelaksanaan Pendidikan Jasmani pada Cabang Olahraga Atletik Lari Bagi Peserta Didik Tunanetra di SLB Karya Bhakti Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan mata pelajaran lainnya. Karena selain dapat digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang. Pendidikan jasmani juga menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik. Saat ini program olahraga yang dicanangkan oleh pemerintah sangat dikedepankan dengan banyak diadakannya kejuaraan dalam bidang olah raga, disinilah pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah sangat berperan karena menjadi titik awal bagi peserta didik untuk menyalurkan minat dan bakat dalam bidang olahraga sehingga peserta didik dapat berprestasi dalam bidang tersebut, begitupun bagi peserta didik tunanetra pelaksanaan pendidikan jasmani di Sekolah Luar Biasa SLB dapat dijadikan titik awal mereka untuk berprestasi dalam bidang olahraga. Hampir seluruh sekolah, baik sekolah umum maupun SLB, mempunyai mata pelajaran pendidikan jasmani untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pendidikan jasmani dan olah raga merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling mempengaruhi dan sangat erat hubungannya. Seperti yang diungkapkan oleh Kosasih 1985, hlm. 6 Pendidikan jasmani adalah persamaan simponi dari pendidikan dan struktur persekutuan hidup modern yang menyebabkan pendidikan jasmani menjadi satu kebutuhan yang perlu dan harus ada, maka pendidikan jasmani patut disesuaikan benar dengan kebutuhan-kebutuhan biologis dan sosiologis anak. Berdasarkan definisi pendidikan jasmani dan olahraga yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik sedangkan olahraga adalah aktivitas fisik itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Foss dan Keteyian dalam Tarigan 2009, hlm. 9 „Para ahli fisiologi sepakat bahwa olahraga sepakat bahwa olahraga yang dilakukan secara teratur. Terukur dan terprogram dengan baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak ‟.