Uji Keterbacaan Instrumen Penelitian Uji Validitas Instrumen

Risna Rogamelia, 2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSELING MODEL SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELING FOR CHILDREN SPICC UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF KORBAN BULLYING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diri sendiri 1.3 Memiliki rasa percaya diri 2, 18, 28, 31

1. Mengenali

kekuatan dan keterbatasan diri

2.1 Memiliki kesadaran akan dirinya

9, 24, 29,35 2.2 Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan 6, 16, 26, 33

2. Menilai apa

yang dipikirkan dan dirasakan

3.1 Dapat menilai baik dan buruk

sesuai dengan kata hati 3, 12, 22, 27

3.2 Mampu memberikan pandangan

secara terbuka terhadap hal-hal yang tidak sepaham.

7, 13, 34, 39 3.

Mengekspres ikan secara jelas, langsung dan tepat pikiran juga perasaan

4.1 Mampu mengutarakan apa yang

dirasakan 5, 21, 32, 40

4.2 Mampu mengungkapkan apa yang

ada di dalam pikiran 15, 23, 30, 36

4.3 Mampu menolak ajakan orang lain

yang tidak sesuai dengan kata hati dan cenderung negatif

17, 19, 25, 38

2. Pengujian Validasi Instrumen Penelitian

a. Uji Keterbacaan Instrumen Penelitian

Validitas eksternal instrumen penelitian dilakukan melalui uji keterbacaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah pernyataan-pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dipahami susunan redaksi dan maknanya serta telah sesuai dan menggambarkan perilaku asertif anak.

b. Uji Validitas Instrumen

Uji coba instrument penelitian dilakukan untuk memperoleh kualitas instrument yang layak dipakai melalui uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data penelitian Arikunto, 2006: 168. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat sehingga benar-benar mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2011: 173. Risna Rogamelia, 2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSELING MODEL SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELING FOR CHILDREN SPICC UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF KORBAN BULLYING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji validitas yang dilakukan terdiri dari dua tahapan, tahap pertama yang dilakukan yaitu pengujian validitas konstruk yang dilakukan oleh pakar judgment. Judgment instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan dosen yang berkompeten dengan memperhatikan karakteristik perilaku asertif. Kegiatan judgment berorientasi pada validitas konstruk dan validitas isi, berupa variabel, aspekkarakteristik, indikator yang hendak diukur, redaksi setiap item pernyataan, keefektifan susunan kalimat dan koreksi terhadap format yang digunakan. Pakar yang menimbang instrumen ini adalah Anne Hafina, Mubiar Agustin dan Rahayu Ginintasasi. Hasil dari ketiga ahli yang menimbang instrumen ini yaitu diperlukan sedikit perbaikan pada susunan redaksi atau tatanan kalimat agar penggunaan kata disesuaikan dengan bahasa anak. Tahap kedua dari uji validitas yang dilakukan yaitu ujicoba instrumen kepada siswa. Uji coba dilakasanakan pada tanggal 28 Mei 2013 terhadap siswa kelas 4 di SD Negeri 1 Kelapa Tujuh dengan jumlah siswa sebanyak 60 siswa. Setelah mendapatkan data dari lapangan maka dilakukan analisis statistik dengan mengkorelasikan antar sklor item pertanyaan dalam suatu faktor serta mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. a Menghitung koefisien korelasi r xy dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:               2 2 2 2 XY Y Y N X X N Y X XY N r Arikunto, 2006 : 170 Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara X dan Y x : jumlah skor item dari masing-masing item y : jumlah skor total N : jumlah responden x 2 : jumlah kuadrat butir y 2 : jumlah kuadrat total Risna Rogamelia, 2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSELING MODEL SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELING FOR CHILDREN SPICC UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF KORBAN BULLYING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Proses pengambilan keputusan Item pertanyaan yang valid memiliki koefsien korelasi positif dan r xy ≥ r tabel, dengan sampel sebanyak 60 siswa r tabel sama dengan 0,234 Sugiyono, 2011: 188. Kaidah keputusan didasarkan pada kriteria: a jika r xy positif dan r xy ≥ r tabel , maka item pertanyaan valid; b jika r xy negatif dan r xy r tabel , maka item pertanyaan tidak valid. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Uji coba intrumen perilaku asertif dilakasanakan pada tanggal 28 Mei 2013 terhadap siswa kelas 4 di SD Negeri 1 Kelapa Tujuh yang berjumlah 60 anak. Berdasarkan pengolahan data diperoleh perhitungan validitas dan reliabilitas sebagai berikut: Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Hasil rekapitulasi uji validitas data perilaku asertif anak dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut. Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Perilaku Asertif Anak Item r xy r tabel Keterangan Item 1 0,247 0,234 Valid Item 2 0,232 0,234 Tidak Valid Item 3 0,212 0,234 Tidak Valid Item 4 0,079 0,234 Tidak Valid Item 5 0,341 0,234 Valid Item 6 0,201 0,234 Tidak Valid Item 7 0,231 0,234 Tidak Valid Item 8 0,422 0,234 Valid Item 9 0,295 0,234 Valid Item 10 0,440 0,234 Valid Risna Rogamelia, 2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSELING MODEL SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELING FOR CHILDREN SPICC UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF KORBAN BULLYING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Item 11 0,451 0,234 Valid Item 12 0,501 0,234 Valid Item 13 0,295 0,234 Valid Item 14 0,170 0,234 Tidak Valid Item 15 0,024 0,234 Tidak Valid Item 16 0,276 0,234 Valid Item 17 0,132 0,234 Tidak Valid Item 18 0,098 0,234 Tidak Valid Item 19 0,284 0,234 Valid Item 20 0,037 0,234 Tidak Valid Item 21 0,187 0,234 Tidak Valid Item 22 0,382 0,234 Valid Item 23 0,319 0,234 Valid Item 24 0,201 0,234 Tidak Valid Item 25 0,215 0,234 Tidak Valid Item 26 0,438 0,234 Valid Item 27 0,206 0,234 Tidak Valid Item 28 0,119 0,234 Tidak Valid Item 29 0,361 0,234 Valid Item 30 0,361 0,234 Valid Item 31 0,043 0,234 Tidak Valid Item 32 0,335 0,234 Valid Item 33 0,441 0,234 Valid Item 34 0,608 0,234 Valid Item 35 0,212 0,234 Tidak Valid Item 36 0,264 0,234 Valid Item 37 -0,091 0,234 Tidak Valid Item 38 0,032 0,234 Tidak Valid Item 39 0,149 0,234 Tidak Valid Item 40 0,275 0,234 Valid Risna Rogamelia, 2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSELING MODEL SEQUENTIALLY PLANNED INTEGRATIVE COUNSELING FOR CHILDREN SPICC UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF KORBAN BULLYING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan perhitungan koefesien korelasi r xy diperoleh item-item yang valid sebanyak 20 item dan item yang tidak valid sebanyak 20 item, yaitu item 2, 3,6,7,14,15,17,18,20,21,24,25,27,28,31,35,37,38 dan 39. Pernyataan yang tidak valid tidak dipakai karena pernyataan yang valid dianggap sudah mewakili indikator. Jumlah item yang digunakan dalam instrumen perilaku asertif anak adalah 20 item pernyataan. Penyebaran item tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 mengenai kisi-kisi instrumen penelitian perilaku asertif setelah uji coba sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Perilaku Asertif Anak Sesudah Uji Coba ASPEK INDIKATOR NO ITEM 1. Memiliki harga diri dan menghormati diri sendiri

1.1 Menjaga diri