dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efesiensinya dan resolusinya. Ibnu,G.G, dan Abdul,R, 2007.
2.3.3. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
Kromatografi cair kinerja tingi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan HPLC high performance liquid chromatography.Dikembangkan pada akhir tahun
1960an dan awal tahun 1970-an. Saat ini KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu
sampel pada sebuah bidang antara lain: farmasi lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri makanan. Beberapa perkembangan KCKT terbaru antara lain
miniaturisasi sistem KCKT penggunaan KCKT untuk analisis asam-asam nukleat, analisis protein, analisis karbohidrat, dan analisis senyawa-senyawa kiral.
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi.Fase gerak yang paling sering
digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan buffer dengan metanol atau campuran air dengan asetonitril, dan campuran pelarut-pelarut
hidrokarbon dengan pelarut yang terflorisasi atau menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol.Kebanyakan fase diam pada KCKT berupa silika yang dimodifikasi secara
kimiawi, silika yang tidak dimodifikasi atau polimer-polimer stiren dan divinilbenzen. Permukaaan silika adalah polar dan sedikit asam karna adanya residu gugusilanol Si-
OH. Ibnu,G.G, dan Abdul,R, 2007.
2.3.4. Kromatografi Gas
Universitas Sumatera Utara
Kromatografi gas KG merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan dan mendeteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap dalam suatu campuran, KG
merupakan teknik instrumental yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1950-an, dan saat ini merupakan alat utama yang digunakan oleh laboratorium untuk
melakukan analisis, perkembangan teknologi yang signifika dalam bidang elektronik, komputer, dan kolom telah menghasilkan batas yang lebih rendah serta identifikasi
senyawa menjadi lebihakurat melalui tekhnik analisis dengan resolusi yang meningkat.
Kromatografi Gas merupakan teknik analisis yang telah digunakan dalam bidang-bidang : industri, lingkungan, farmasi, minyak, kimia, klinik forensik makanan
dll.Kegunaan umum KG adalah untuk melakukan pemisahan dinamis dan identifikasi semua jenis senyawa organik yang mudah menguap dan juga untuk melakukan
analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran.KG dapat bersifat destruktif dan dapat bersifat non-destruktif tergantung pada detektor yang digunakan.
Fase gerak pada KG juga disebut dengan gas pembawa karena tujuan awalnya adalah untuk membawa solute kekolom, karenanya gas pembawa tidak berpengaruh
pada selektifitas. Syarat gas pembawa adalah: tidak reaktif,murnikering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detector, dan dapat disimpan dalam tangki tekanan
tinggi biasanya merah untuk hidrogen, dan abu-abu untuk nitrogen.
Gas pembawa biasanya mengandung gas helium, nitrogen, hidrogen, atau campuran argon dan metana.Pemilihan gas pembawa tergantung pada penggunaan
spesifik dan jenis detektor yang digunakan.Helium merupakan tipe gas pembawa yang
Universitas Sumatera Utara
sering digunakan karena memberikan efesiensi kromatografi yang lebih baik mengurangi pelebaran pita.
Fase diam yang dipakai pada kolom kapiler dapat bersifat nonpolar, polar, atau semi polar.Fase diam nonpolar yang paling banyak digunakan adalah metil
polisiloksan dan fenil 5 - metal polisiloksan 95. Fase diam semi polar adalah seperti fenil 50 - metil- plisiloksan 50 sementara itu fase diam yang polar adalah
seperti polietilen delikol. Jenis fase diamakan menentukan urutan elusi komponen- komponen dalam campuran.Seorang analis harus memilih fase diam yang mampu
memisahkan komponen-komponen dalam sampel.
Prinsip Kromatografi Gas
KG merupakan teknik pemisahan yang mana solute-solute yang mudah menguap dan stabil terhadap panas bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase
diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pada umumnya solute akan tersolusi berdasarkan pada peningkatan titik didihnya, kecuali
jika ada interaksi khusus antara solute dengan fase diam. Pemisahan-pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua
interaksiyang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam, fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung kolom lalu mengantarkannya kedetektor.
Penggunaan suhu yang meningkat biasanya pada kisaran 50-350°C. Bertujuan untuk menjamin bahwa solute akan menguap dan karenanya akan cepat terelusi. Ibnu,G.G,
dan Abdul,R, 2007
Universitas Sumatera Utara
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Bahan