lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.9 ANALISIS KEUANGAN
Pendanaan adalah suatu indicator penting dalam mendeteksi suatu bisnis. Suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukungi
oleh kesediaan dana yang baik dan memadai. Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatu aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu
peramalan forecasting yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyek. Pada umunya, taksiran dana yang dibutuhkan
tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan tersebut. Perusahaan Susu Kedelai “MAGIS” menganalisis keuangan dengan
menganalisis biaya produksi dan menghitung BEP Berak Event Point dan Contribution Margin.
a. Biaya Pabrik
Biaya pabrik manufacturing cost merupakan biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang yang terdiri atas biaya bahan baku direct material cost,
biaya tenaga kerja langsung direct labor cost, dan biaya overhead pabrik factory overhead cost.
1. Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung
Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung terjadi untuk membiaya produksi, artinya perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya
tersebut tidak terjadi. Besar kecilnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung bergantung pada tingkat produksi. Dapat dilihat tabel di bawah ini :
Tabel 2.6 Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung No.
Keterangan Harga
1. Bahan Baku Langsung
Rp. 7.920.000
.1
2. Tenaga Kerja Langsung
Rp. 3.000.000
.2
TOTAL Rp. 10.920.000
Keterangan: Diasumsikan bahan baku dan tenaga kerja langsung dalam 1 bulan
.1
Dapat dilihat pada tabel 2.2 bahan baku dan bahan penolong Bahan baku = Rp. 264.000 x 30 hari
= Rp. 7.920.000
.2
2. Biaya Overhead Pabrik
Dapat dilihat pada tabel 2.4 biaya bahan penunjang
Biaya overhead pabrik factory overhead cost adalah biaya yang terjadi di pabrik selai biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
overhead pabrik di perusahaan susu kedelai “MAGIS” antara lain berupa biaya bahan penolong, listik, pemeliharaan pabrik dan penyusutan peralatan pabrik.
Dapat dilihat tabel di bawah ini :
Tabel 2.7 Biaya Overhead Pabrik No. Biaya Overhead Pabrik
Harga 1.
Biaya Overhead Variabel Bahan Pembantu
Rp. 690.000
.3
2. Biaya Overhead Semi Variabel
Listrik Rp. 200.000
.4
3. Biaya Overhead Tetap
Penyusutan Peralatan Rp. 49.216,6
.5
TOTAL RP. 939.216,6
Keterangan: Diasumsikan biaya overhead pabrik dalam 1 bulan
.3
Dapat dilihat pada tabel 2.2 bahan baku dan bahan penolong Bahan penolong
= Rp. 23.000 x 30 hari = Rp. 690.000
.4
Dapat dilihat pada tabel 2.4 biaya bahan penunjang
.5
Dapat dilihat pada tabel 2.3 peralatan dan perlengkapan Beban penyusutan
= Harga Perolehan Aktiva Tetap – Estimasi Nilai Sisa Estimasi Umur Aktiva Tetap
= Rp. 4.953.000 – 2.000.000
5 tahun x 12 bulan = Rp. 49.216,6
b. Biaya Produksi
Biaya produk product cost atau harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk barang yang diperoleh. Produk yang
dihasilkan oleh perusahaan susu kedelai “MAGIS” dengan cara membuat produksi , untuk membuat susu kedelai diperlukan dalam 1 bulan adalah:
Biaya bahan baku = Rp. 7.920.000
Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 3.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp. 939.216,6
a. Estimasi dalam per hari
+
Harga pokok produk biaya produk = Rp.11.859.216,6
BEP Break Event Point
Break Event Ponit merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang akan pembeli.
Estimasi untuk susu kedelai “MAGIS” berdasarkan hitungan perbungkus
Diasumsikan harga susu kedelai “MAGIS” adalah Rp. 3.000 dan kuantitas susu kedelai “MAGIS” dijual per hari adalah 160 bungkus.
b. Biaya Variabel
Biaya variable merupakan biaya yang ditambah, jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Tabel 2.6 Biaya Variabel Jenis Biaya Variabel
Harga
Bahan Baku Rp. 264.000
Bahan Pendukung Rp. 23.000
TOTAL BIAYA VARIABEL Rp. 287.000
c. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan kuantitas penjualan dalam suatu produk.
Beban Penyusuta = Harga Perolehan Aktiva Tetap – Estimasi Nilai Sisa
Estimasi Umur Aktiva Tetap =
Rp. 4.953.000 – Rp. 2.000.000 5 tahun x 12 bulan
= Rp. 49.216,6
Tabel 2.7 Biaya Tetap Jenis Biaya Tetap
Harga
Gaji Karyawan Rp. 3.000.000
Biaya Telepon, Air, dan Listrik Rp. 200.000
Biaya Transportasi Rp. 460.000
Biaya Promosi Rp. 500.000
Biaya administrasi Rp. 720.000
Beban Penyusutan Rp. 49.216,6
TOTAL BIAYA TETAP Rp. 4.929.216,6
Maka biaya tetap dalam per hari adalah = Rp 4.929.216,6
30 hari = Rp. 164.307,22
Maka rumus Break Event Point BEP adalah: Penjualan
= Total Biaya Penjualan – Total Biaya = 0
P.Q – TVC + TFC = 0 P.Q = TVC + TFC
P.Q = VC.Q + TFC P.Q – VC.Q = TFC
P – VCQ = TFC Q = TFC
Dik: Harga jual susu kedelai “MAGIS” = Rp. 3.000 Jual perbungkus per hari = 165 bungkus
TVC = Rp. 287.000 VC = Rp. 287.000
165 bungkus = Rp. 1.793,4
TFC = Rp. 164.307,22 Jawab:
Penjualan – Total Biaya = 0 3000.Q – 287.000 + 164.307,22 = 0
3.000Q = 287.000 + 164.307,22 3.000Q = 1.793,4Q + 164.307,22
3.000Q – 1.793,4Q = 164.307,22 1.206,6Q = 164.307,22
Q = 164.307,22
1.206,6 Q = 136,2
Jadi perusahaan susu kedelai “MAGIS” tidak mengalami kerugian maka perusahaan susu kedelai “MAGIS” harus menjual sebanyak 136,2 bungkus.
Contribution Marginal Contribusi Pendapatan MC = Sales – VC
= Rp. 3.000 – Rp. 1.206,2 = Rp. 1.793,8 atau
= Rp. 1.794
a. Laporan Anggaran Kas