lain-lain, lingkungan seperti lingkungan internal seperti ruangan bangsal perawatan, kamar bersalin, dan kamar bedah, sedangkan lingkungan
eksternal adalah halaman rumah sakit dan tempat pembuangan sampahpengelolahan limbah, makananminuman hidangan yang disajikan
setiap saat kepada penderita, penderita lain keberadaan penderita lain dalam satu kamarruanganbangsal perawatan dapat merupakan sumber penularan,
pengunjungkeluarga keberadaan tamukeluarga dapat merupakan sumber penularan.
1.5.2 Faktor-faktor yang ada dalam diri penderita instrinsic factors seperti umur,
jenis kelamin, kondisi umum penderita, risiko terapi, atau adanya penyakit lain yang menyertai multipatologi beserta komplikasinya.
1.5.3 Faktor keperawatan seperti lamanya hari perawatan length of stay,
menurunnya standar pelayanan perawatan, serta padatnya penderita dalam satu ruangan.
1.5.4 Faktor mikroba seperti tingkat kemampuan invasi serta tingkat kemampuan
merusak jaringan, lamanya paparan length of exposure antara sumber penularan reservoir dengan penderita.
1.6 Faktor Keperawatan yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan sangat berkaitan dengan terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit dan perawat bertanggung
jawab menyediakan lingkungan yang aman bagi klien terutama dalam pengendalian infeksi dalam proses keperawatan. Perawat juga bertindak sebagai
Universitas Sumatera Utara
pelaksana terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial Potter Perry, 2005.
Jumlah tenaga pelayanan kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, jenis dan jumlah prosedur invasif, terapi yang diterima, lama perawatan, dan
standar asuhan keperawatan mempengaruhi risiko terinfeksi. Faktor standar asuhan keperawatan yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial adalah
klasifikasi dan jumlah ketenagaan yang memiliki kemampuan dalam menjalankan dan mempraktikkan teknik aseptik, peralatan dan obat yang sesuai, siap pakai dan
cukup, ruang perawatan yang secara fisik dan hygiene yang memadai, aspek beban kerja dalam pembagian jumlah penderita dengan tenaga keperawatan, dan
jumlah pasien yang dirawat Darmadi, 2008.
1.7 Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial
Peran perawat dalam pengendalian infeksi adalah menyediakan layanan konsultasi mengenai semua aspek pencegahan dan pengendalian infeksi dengan
menggunakan metode yang berdasarkan bukti penelitian, praktisi, dan keefektifan biaya Brooker, 2008. Pelaksanaan praktik asuhan keperawatan untuk
pengendalian infeksi nosokomial adalah bagian dari peran perawat WHO, 2002. WHO 2002 dalam jurnal Prevention of Hospital-Acquired Infection
menyatakan bahwa kepala ruangan bertanggung jawab untuk 1 berpartisipasi dalam Komite Pengendalian Infeksi; 2 mempromosikan pengembangan dan
peningkatan teknik keperawatan yang berkaitan dengan pengendalian infeksi nosokomial, dan pengawasan teknik aseptik yang dilakukan oleh perawat dengan
persetujuan Komite Pengendalian Infeksi; 3 mengembangkan pelatihan
Universitas Sumatera Utara
program bagi setiap perawat; 4 mengawasi pelaksanaan teknik pencegahan infeksi di daerah khusus seperti ruang operasi, ruang perawatan intensif, ruang
persalinan, dan ruang bayi baru lahir; 5 pemantauan kepatuhan perawat terhadap kebijakan yang dibuat oleh kepala ruangan. Peran perawat selain yang diatas
adalah bertanggung jawab atas lingkungan yaitu: 1 menjaga kebersihan rumah sakit yang berpedoman terhadap kebijakan rumah sakit dan praktik keperawatan;
2 pemantauan teknik aseptik termasuk cuci tangan dan penggunaan isolasi, 3 melapor kepada dokter jika ada masalah-masalah yang dihadapi terutama jika
ditemui adanya gejala infeksi pada saat pemberian layanan kesehatan; 4 melakukan isolasi jika pasien menunjukkan tanda-tanda dari penyakit menular,
ketika layanan kesehatan tidak tersedia; 5 membatasi paparan pasien terhadap infeksi yang berasal dari pengujung, staf rumah sakit, pasien lain, atau peralatan
yang digunakan untuk diagnosis atau asuhan keperawatan; 6 mempertahankan suplai peralatan, obat-obatan dan perlengkapan perawatan yang aman dan
memadai di ruangan. Perawat yang bertanggung jawab dalam pengendalian infeksi adalah
perawat yang menjadi anggota dari tim pengendalian infeksi yang bertanggung jawab untuk 1 mengidentifikasi infeksi nosokomial; 2 melakukan penyelidikan
terhadap jenis infeksi dan organisme yang menginfeksi; 3 berpartisipasi dalam pelatihan; 4 surveilans infeksi di rumah sakit; 5 berpartisipasi dalam
penyelidikkan wabah; 6 memastikan kepatuhan perawat terhadap peraturan pengendalian infeksi lokal maupun nasional; 7 menyediakan layanan konsultasi
untuk petugas kesehatan dan program rumah sakit yang sesuai dalam hal-hal yang berhubungan dengan penularan infeksi.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepatuhan