Biaya agensi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk menyakinkan bahwa manajemen
bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegan saham.
Pada dasarnya agency theory adalah teori mengenai struktur kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh manajer bukan pemilik,
berdasarkan kenyataan bahwa manajer profesional bukan agen yang sempurna dari pemilik perusahaan, dengan demikian belum tentu selalu
bertindak untuk kepentingan pemilik. Menurut Horne dan Makhowich, 2007 pada penelitian
Rakhmawati, 2008 salah satu pendapat dari teori agensi adalah siapapun yang mengeluarin biaya pengawasan tersebut akhirnya
ditanggung oleh pemegang saham. Semakin besar kemungkinan pegawasan, semakin tinggi biaya bunga dan semakin rendah nilai
perusahaan bagi para pemegang saham.
2.1.2.2 Signaling Theory
Menurut Bringham dan Houston 2006 Signaling Theory Teori Persinyalan suatu tindakan yang diambil pihak manajemen yang
memberi pentunjuk pada investor tentang bagaimana manajemen prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan
akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk
menggunakan utang di luar sasaran struktur modal yang normal.
Perusahaan yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya, agar para investor baru mau menanamkan modalnya
diperusahaan mereka. Adanya pengumuman penawaran saham biasanya akan dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan seperti
yang dilihat manajemen tidak terlalu cerah. Pada dasarnya agency theory adalah teori mengenai struktur
kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh manajer bukan pemilik, berdasarkan kenyataan bahwa manajer profesional bukan agen yang
sempurna dari pemilik perusahaan, dengan demikian belum tentu selalu bertindak untuk kepentingan pemilik. Jika manajer mempunyai
keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tersebut meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut
kepada investor. Manajer bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai signal yang dapat lebih dipercaya. Karena perusahaan yang
meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Investor diharapkan
akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik.
Masalah keagenan juga berhubungan dengan penggunaan ekuitas eksternal, misalnya sebuah perusahaan yang semula dimiliki
seluruhnya oleh satu orang, maka semua tindakannya hanya memperngaruhi posisinya sendiri. Jika pemilik yang juga manajer
perusahaan itu menjual sebagian dari sahamnya kepada orang lain,
maka akan timbul konflik kepentingan. Keuntungan sampingan yang dibayarkan kepada antara pemilik dan manajer yang semula sepenuhnya
dinikmati sendiri, sekarang dibayar sebagian kepada pemilik baru.
2.1.2.3 Asymmetric Information Theory