2.2. Lipid Profile
Lipid profile adalah gambaran total kolesterol LDL, HDL,VLDL dan Trigliserida.
Kolesterol
Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol di dalam tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu sisi diperlukan dan di sisi lain
dapat membahayakan bergantung berapa banyak terdapat di dalam tubuh dan di bagian mana.
Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol terdapat dalam
konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar dan di dalam hati di mana kolesterol disintesis dan disimpan.Kolesterol merupakan bahan antara pembentukan sejumlah
steroid penting, seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks,
estrogen, androgen, dan progesterone.
Sebaliknya kolesterol dapat membahayakan tubuh.Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular. Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis hati.Bahan
bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan
Almatsier, 2004. Kolesterol merupakan salah satu dari tiga jenis lipid yang terdapat di dalam
darah, selain trigliserida TG dan fosfolipid. Lipid merupakan suatu senyawa yang sukar larut di dalam lemak karena itu dibutuhkan zat pelarut berupa protein yang
dikenal dengan nama apolipoprotein atau apoprotein antara lain yaitu Apo A, Apo B, Apo C, dan Apo E. Senyawa lipid dengan apoprotein dikenal dengan nama
Universitas Sumatera Utara
lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan apoprotein.Setiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak
dan memiliki Apo tersendiri. Pada manusia dapat dibedakan empat jenis lipoprotein, yaitu high density lipoprotein HDL, low density lipoprotein LDL, intermediate
density lipoprotein IDL, very low density lipoprotein VLDL, kilomikron dan lipoprotein a kecil Sudoyo dkk, 2007.
LDL
LDL adalah pembawa kolesterol utama dalam plasma. Lipoprotein ini mentransport kolesterol ke sel
– sel perifer untuk sintesis membrane dan produksi hormone, dan ke hati untuk produksi asam empedu Rubenstein, 2007.
Kolesterol LDL menahan kolesterol dan apoprotein B-100 yang umumnya berasal dari dalam VLDL sehingga LDL ini kaya akan kolesterol dan apoprotein B-
100. LDL dihilangkan dari sirkulasi dengan cara berikatan dengan reseptor B-100E membrane plasmareseptor LDL di hepar dan jaringan ekstrahepatik. Umumnya
kolesterol dan apoprotein B-100 dikeluarkan melalui proses di hepar. Pembebasan kolesterol dalam LDL ke dalam jaringan akan menekan sintesis molekul kolesterol
yang baru.
Defisiensi aktivitas
reseptor LDL
menyebabkan terjadinya
hiperkolesterolemia tipe IIa hiperkolesterolemia familial. Hal ini merupakan kelainan genetik yang serius yang paling umum terdapat pada manusia Staf Pengajar
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2009
HDL
HDL adalah pembawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk diekskresi Rubenstein, 2007.
Kadar HDL yang sangat tinggi sampai 95 berkorelasi positif dengan lamanya masa hidup. Tingkat kadar kolesterol HDL plasma di anggap rendah bila
Universitas Sumatera Utara
kadarnya dibawah 35 mgdl. Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2009.
Universitas Sumatera Utara
VLDL
Kolesterol yang kaya-trigliserida disintesis dalam hati dan menurunkan kadar trigliserida dari sirkulasi untuk membentuk lipoprotein densitas menengah
Rubenstein, 2007. VLDL adalah golongan Lipoprotein desintesis terendah kedua dan sinonim
dengan pra- β-lipoprotein. VLDL terutama berasal dari hepar dan memiliki fungsi
untuk mentransport trigliserid yang dibuat dalam jaringan. VLDL juga mentranspor kolesterol dalam jumlah yang nyata yang diperoleh dari sintesis de novo dalam
tubuh, dan secara tidak langsung berasal dari diet. Seperti halnya dengan kilomikron, trigliserid dari VLDL didegradasi oleh lipoprotein lipase. atau VLDL remnant sisa
atau lipoprotein densitas sedang IDL.masih tetap ada setelah banyak trigliseridanya yang dikeluarkan. Partikel ini kaya akan protein spesifik apoprotein B-100 dan E.
IDL secara langsung dikeluarkan dari sirkulasi oleh interaksinya dengan reseptor apoprotein BE atau dikonversi menjadi LDL. Konversi IDL menjadi LDL melalui
kerja enzim lipase hepatik, disertai dengan pengeluaran trigliserida dan apoprotein E, dan hal ini terjadi di permukaan hepatosit. Defek pada apoprotein E dari VLDL
manusia mengakibatkan terjadinya akumulasi aterogenik VLDL remnant b-VLDL sehingga terjadi hiperlipoproteinemia Staf Pengajar Departemen Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 2009.
Fosfolipid
Fosfolipid adalah unsur pokok dari membran sel. 1. Dari segi struktur, fosfolipid serupa dengan trigliserida, terkecuali bahwa
satu dari tiga molekul asam lemaknya diganti dengan gugus fosfat yang memiliki gugus nitrogen yang pendek dan polar di salah satu ujungnya.
a. Nitrogen yang berisi bagian kepala molekul, bersifat polar, hidrofilik menarik air, dan larut dalam air.
Universitas Sumatera Utara
b. Ujung lain molekul berisi dua bagian ekor asam lemak, jenuh dan tak jenuh, yang hidrofobik anti-air dan tidak larut dalam air.
2. Secara fungsional, sifat ganda fosfolipid tersebut merupakan factor penting dalam struktur membran sel.
a. Bagian kepala molekul fosfolipid bersentuhan dengan larutan yang mengandung air pada permukaan membran sel.
b. Ekor mengarah ke pusat membran, dan interaksi hidrofobik antar hidrokarbon membantu dalam mempertahankan kebersamaan molekul
membran tersebut, yang kemudian membentuk ikatan antara sel dan lingkungan eksternalSloane, 2004
Trigliserida
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit
– penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila
terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan very low density lipoprotein VLDL Kee , 1997.
Universitas Sumatera Utara
Kadar kolesterol
Kadar Kolesterol Keterangan
Kolesterol total mgdl 200
Optimal 200
– 239 Diinginkan
240 Tinggi
Kolesterol LDL mgdl 100
Optimal 100
– 129 Mendekati optimal
130 – 159
Diinginkan 160
– 189 Tinggi
190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL mgdl 40
Rendah 60
Tinggi Trigliserida mgdl
150 Optimal
150 – 199
Diinginkan 200
– 499 Tinggi
500 Sangat tinggi
Tabel 2.1: Kadar Kolesterol
Dikutip dari: Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, Marcellus Simadibrata, Setiati, S., 2007. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: PPIPD FK UI. 1928.
Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah suatu kadaan dimana terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam darah melebihi keperluan metabolisme tubuh yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan penyakit kardiovaskuler seperti hipertansi, stroke, dan penyakit jantung koroner. Berikut kadar kolesterol darah manusia berdasarkan klasifikasi kolesterol
total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida menurut NCEP ATP National Cholesterol Education Program Adult Panel III pada tahun 2001 dalam Sudoyo dkk
2007. Kenaikkan kolesterol yang terdapat pada VLDL dan LDL dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dikarenakan peningkatan trigliserida yang besar
dalam sirkulasi darah. Peningkatan kolesterol ini dapat mempercepat terjadinya penyakit aterosklerosis vaskuler Guyton dan John, 2008.
Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit meningkatkan konsentrasi plasma, tetapi bila kolesterol yang diabsorbsi oleh sel-sel tubuh
meningkat maka peningkatan konsentrasi kolesterolakan menghambat 3-hidroksi- 3metilglutaril-KoA reduktase enzim HMG-KoA reduktase menjadi mevalonat
untuk pembentukan kolesterol. Jadi kolesterol memiliki sistem kontrol umpan balik intrinsik untuk mencegah peningkatan konsentrasi kolesterol plasma yang
berlebihan.Akibatnya konsentrasi kolesterol darah biasanya tidak berubah naik atau turun kurang lebih 15, kecuali apabila dilakukan pengubahan jumlah kolesterol
dalam diet.Diet lemak yang sangat jenuh meningkatkan konsentrasi kolesterol darah 15-25.Kondisi ini diakibatkan oleh peningkatan penimbunan lemak dalam hati yang
menyebabkan peningkatan jumlah asetil KoA dalam sel hati untuk menghasilkan kolesterol. Oleh karena itu, untuk menurunkan konsentrasi kolesterol darah sangat
penting dengan mempertahankan diet rendah lemak jenuh dan diet rendah kolesterol Anderson, 2002.
2.3. Hubungan Kolesterol dengan Stroke Mekanisme