dapat mengakibatkan kematian ibu dan anak. Sehingga ibu-ibu di puskesmas sebangar banyak yang menggunakan alat kontrasepsi karena menjarangkan
kehamilan.
5.2.2. Karakteristik Akseptor Alat Kontrasepsi Berdasarkan Jenis KB
Berdasarkan karakteristik jenis KB tabel 5.2 diketahui bahwa jenis KB yang banyak digunakan oleh akseptor alat kontrasepsi KB suntik adalah sebanyak
92 orang 92,0 . Jenis KB yang paling sedikit digunakan oleh akseptor alat kontrasepsi kondom yaitu sebanyak 2 orang 2,0 .
Hail ini diasumsikan bahwa KB suntik merupakan alat kontrasepsi yang sangat digemari oleh ibu-ibu yang melakukan pemasangan alat kontrasepsi di
Puskesmas Sebangar. Hal ini kemungkinan disebabkan karena praktis, sederhana dan murah, kontrasepsi yang berdaya kerja panjang, lama, yang tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan bersanggama. Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai alat
kontrasepsi suntik utuk mencegah kehamilan.
5.2.3. Karakteristik Akseptor Alat Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Hubungan antara pendidikan dan pola pikir, presepsi dan perilaku masyarakat memang sangat signifikan dalam arti bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin rasional dalam pengambilan berbagai keputusan. Dalam hubungan dengan pemakaian kontrasepsi pendidikan akseptor dapat
mempengaruhi dalam hal pemilihan jenis kontrasepsi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kelangsungan pemakaiannya.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu-ibu di Puskesmas Sebangar sangatlah rendah karena rata-rata pendidikan terakhir yang
paling banyak adalah SMP. Hal ini menggambarkan bahwa Sumber Daya Manusia SDM yang sangat rendah di Puskesmas Sebangar, mempengaruhi
dalam hal pemilihan kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Karakteristik Akseptor Alat Kontrasepsi Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Menurut Bayu Wijayanto 1999, pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. Sedangkan
yang dimaksud pendapatan keluarga dalam penelitian ini adalah pendapatan yang berupa uang yang diperoleh orangtua dan anggota keluarga lainnya yang
bersumber dari kerja pokok dan kerja sampingan perbulan. Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Sebangar hampir keseluruhan responden mempunyai
pendapatan sekitar 1-5 juta sebanyak 85 responden dengan presentase 85,0 . Sementara harga KB suntik 1 bulan Rp. 20.000 dan yang 3 bulan Rp. 25.000.
Kenyataan ini memberikan gambaran bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan keinginan ibu dalam menggunakan KB suntik.
5.2.5. Karakteristik Akseptor Alat Kontrasepsi Berdasarkan Pentingnya Kehadiran Anak Bagi Ibu.