perlakuan R
4
yaitu sebesar 1.20 dan nilai rataan BC ratio terendah diperoleh pada perlakuan R
dan R
1
sebesar 1.12. BC ratio tertinggi terdapat pada perlakuan R
4
Semakin besar nilai BC ratio maka semakin efisien usaha tersebut dan sebaliknya semakin kecil nilai BC ratio maka semakin tidak efisien usaha tersebut.
Sesuai dengan pernyataan Kadariah 1987 yang menyatakan bahwa suatu usaha dikatakan layak apabila total biaya pengeluaran lebih kecil dibandingkan dengan
total biaya pemasukan. dapat meberikan keuntungan karena semakin tinggi BC ratio akan memberikan
keuntungan dan semakin kecil BC ratio maka keuntungan akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Karo – karo et al 1995 bahwa suatu usaha dapat
dikatakan memberikan keuntungan bila nilai BC ratio diatas 1 1.
3.3. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Berdasarkan data-data diatas maka dapat dilihat rekapitulasi hasil penelitian seperti pada Tabel 22
Tabel 22. Rekapitulasi hasil penelitian
Perlakuan Parameter Penelitian Yang Diamati
Total biaya produksi Total hasil
produksi Laba
IOFC BC Ratio
R 22000
24718.9 2718
7703.89 1.12
R 22138
1
24884.5 2746
7731.95 1.12
R 21299
2
24438.5 3140
8125.39 1.15
R 20764
3
24392.6 3629
8614.37 1.18
R 20156
4
24264.8 4108
9093.97 1.20
Dari tabel rekapitulasi hasil penelitian diatas dapat dilihat perbedaan hasil dari tiap perlakuan. Pada perlakuan R
, R
1,
R
2
, R
3
dan R
4
menunjukkan total hasil penelitian yang berbeda-beda yaitu 24.718.9, 24.884.5, 24.438.5, 24.392.6 dan
24.264.8, dari total hasil diatas didapat tertinggi pada perlakuan R
1
sehingga memberikan keuntungan. Hal ini juga dipengaruhi oleh perbedaan biaya produksi
Universitas Sumatera Utara
salah satunya biaya ransum. Ransum merupakan biaya terbesar dalam usaha peternakan yaitu 70 - 80, biaya ransum rata-rata pada R
sebesar Rp 3.990, R
1
sebesar Rp 4.020,5, R
2
sebesar Rp 3.838,5, R
3
sebesar Rp 3.714 dan R
4
sebesar Rp 3.572. Dilihat dari biaya ransum, biaya terendah pada R
4
dan tertinggi R
1
sehingga R
4
memberikan keuntungan dilihat dari biaya ransum
,
yang dikeluarkan
Keuntungan laba yang diperoleh pada perlakuan R pada hasil
penelitian. Perbedaan jumlah ransum, harga ransum dan berat badan akhir itik dapat mempengaruhi perbedaan total biaya produksi.
4
lebih tinggi yaitu sebesar Rp 4.108 dan terendah pada perlakuan R
3,
R
2,
R
1
dan R sebesar Rp 3.629,
3.140, 2.746 dan 2.718. Hal ini disebabkan efisiensi harga ransum dan biaya ransum pada R4 lebih rendah sehingga mempengaruhi total hasil produksi dan total
biaya produksi
.
Untuk mengetahui efisiensi penggunaan ransum secara ekonomis, selain memperhitungkan bobot badan yang dihasilkan dan efisiensi ransum, faktor
efisiensi biaya juga perlu diperhitungkan. Income over feed cost IOFC adalah salah satu cara untuk mengetahui efisiensi biaya yang diperoleh dari hasil penjualan
produksi dikurangi biaya ransum. Perhitungan IOFC ini terlepas dari biaya lain yang belum diperhitungkan seperti upah tenaga kerja, sewa kandang, bibit dan lain
sebagainya yang tidak termasuk ke dalam kriteria yang diamati dalam biaya tetap, maka IOFC pada penelitian diperoleh biaya tertinggi pada R
4
sebesar Rp 9.093,97 dan biaya terendah yaitu pada R
sebesar Rp 7.703,89. Ini di sebabkan karena, perbedaan biaya ransum pada perlakuan yang tidak sama sehingga nilai IOFC pada
setiap perlakuan berbeda-beda. Bukan hanya biaya ransum tetapi total pendapatan juga mempengaruhi nilai IOFC pada perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
Pada BC ratio, nilai tertinggi diperoleh pada R
4
sebesar 1.20 dan nilai terendah diperoleh pada R
dan R
1
Rp 160,00. Semakin besar BC ratio dalam usaha, maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh peternak mengalokasikan faktor produksi dengan lebih
efiisien Soekartawi,2003. Maka penggunaan bungkil inti sawit yang ditambahkan hemicell pada ransum dari segi analisis usaha itik raja layak digunakan.
sebesar 1.12. BC ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Pada hasil penelitian
diperoleh nilai rata-rata BC ratio 1.16 ini berati setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1000,00 maka akan mendapatkan keuntungan tambahan sebesar
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penggunaan bungkil inti sawit yang ditambahkan hemicell pada ransum itik raja dapat meningkatkan keuntungan dan dapat diterapkan pada usaha peternakan
itik raja. Bungkil inti sawit pada level 20 yang diberi hemicell sebanyak 2 cckg memberikan hasil yang terbaik.
Saran
Dari hasil penelitian disarankan kepada para peternak untuk menggunakan Bungkil inti sawit yang ditambahkan Hemicell dalam ransum ternak itik raja
sebanyak 20 dan penelitian ini dapat dilanjutkan untuk level yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Agus, 1990. Analisis Pulang Pokok, UGM-Press, Yogyakarta. Budiono, 1990. Ekonomi Mikro Edisi Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1
Edisi Kedua Cetakan ke II BEFE, Yogyakarta. Chemgen Corporation. 2000. Hemicell Feed Enzyme. Chemgen corp.,USA.
Devendra, C.,1997. Utilation Feeding Stuff from the Oil Palm, Malaysia Society of
Animal Production Serdang, Malaysia. Hansen dan Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Salemba Empat Patria, Jakarta.
Hartadi, H., L.E. Harris., L.C, Kearl., S. Lebdosoekojo., dan A.D, Tillman. 1990.
Tabel-Tabel dan Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia. Published by The International. Feed Stuff Institude Utah Agric. Exp. St.,
Utah State University, Logan, Utah.
Hutagalung, R. I., 1980. Availability of Feedstuffs for Farm Animals. Proccedings First Asia-Australia Animal Science Congress, Abstract No 40:15.
Kadariah. 1987. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Kadarsan, H., 1995. Keuangan Pertanian dan Pemembiayaan Perusahaan Agribisnis. Cetakan ke Dua. PT Gramedia,Jakarta.
Karo – Karo, S., Junias Sirait and Henk Knipsheer. 1995. Farmers Shares, Marketing Margin and Demand for Small Ruminant In North Sumatera,
Working Paper No.150 November. Kasmir dan Jakfar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group,
Jakarta. Lipsey, R., P. Courant, D. Purvis dan P. Steiner, 1995. Pengantar Mikroekonomi.
Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta. Lubis, A.V. 1992. Perkebunan Kelapa Sawit Elaeis gueneensis JACK
diIndonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat Bandur Kuala. SUMUT. Murtidjo, B. A., 1995. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius, Yogyakarta.
NRC. 1994. Nutrient Requirements of poultry. National academy Press,
Washington, DC. Nuraini. I; 2003. Pengantar Ekonomi Mikro. Universitas Muhammadiyah, Malang.
Universitas Sumatera Utara
Nwokolo , E. N., Bragg, D. B. And Saben, H. S., 1976. The Availability of Amino Acids From Palm Kernel, Soybean, Cotton Seed Meal for The Growing
Chick. Poultry Science 31:189-194. Onwudike, O. C., 1986. Palm Kernel As A Feed for Poultry 2. Diets Containing
Palm Kernel Meal for Starter and Grower Pullets. Animal Feed Science and Technology 16:187-194.
Prawirokusumo, S., 1990. Ilmu Gizi Komperatif. BPFE, Yogyakarta. Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Satyawibawa, I., dan Y.E. Widayastuti. 2000. Kelapa Sawit. Usaha Budidaya,
Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. PT. Penebar Swadaya, Jakarta. Sembiring, P., 2006. Biokonversi Limbah Pabrik Minyak Inti Sawit Dengan
Phanerochaete Chrysosporium Dan Implikasinya Terhadap Performans Ayam Broiler. Disertasi. UNPAD. Bandung.
Soekartawi. 2003. Dasar Penyusunan Evaluasi Proyek. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Sudarmono, A.S., 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius, Yogyakarta.
Suharno, B dan Nazaruddin. 1994. Ternak Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. Supriyadi. 2009. Panen Itik Pedaging Dalam 6 Minggu. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta. Surbakti, P. 1982. Pembibitan Kelapa Sawit Elaeis gueneensis, Jack di Kebun
Betung PTP X Persero Palembang Untuk Proyek NES Nucleus Estate Small Holders IV. Laporan Praktek Kerja Lapang. Fakultas Pertanian
IPB.Bogor.
Wahyu, J., 1985, Ilmu Nutrisi Unggas, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta Yeong , S. W., 1980. Amino Acid Availability of Palm Kernel Cake. Palm Oil
Sludge and Sludge Fermentated Product Prolima In Studies with Chickens. Mardi Research bulletin 11:84-88.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Lampiran 1. Harga bahan-bahan ransum dan obat-obatan serta vitamin selama penelitian
Bahan-bahan Ransum Harga
Keterangan Tepung jagung
3000Kg BahagiaTernak
Tepung ikan 6000Kg
Poultry Shop Sumber Ternak Bungkil kedelai
6500Kg BahagiaTernak
Bungkil Kelapa 1500Kg
BahagiaTernak Dedak Halus
1500Kg BahagiaTernak
Bungkil Inti Sawit dicampur hemicell
2025Kg Bapak warisman
Top mix 10000Kg
Poultry Shop Sumber Ternak Minyak nabati
10000Kg Pajak sore padang bulan
Vitachick 3000bungkus
BahagiaTernak Neobro
18000Kg Poultry Shop Sumber Ternak
Keterangan : Poultry Shop Sumber Ternak Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, Medan
BahagiaTernak Jalan Gedung Johor – Namo Rambe, Medan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Biaya Pembelian Bibit
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 15.000
15.000 15.000
15.000 60.000
15.000 R
15.000
1
15.000 15.000
15.000 60.000
15.000 R
15.000
2
15.000 15.000
15.000 60.000
15.000 R3
15.000 15.000
15.000 15.000
60.000 15.000
R4 15.000
15.000 15.000
15.000 60.000
15.000 Rataan
15.000 15.000
15.000 15.000
15.000 Total 300.000
Lampiran 3.Konsumsi Ransum Selama Penelitian Perlakuan
Konsumsi ransum gekorminggu Total
Rataan I
II III
IV V
VI VII
605.14 R01
101.01 314.25
563.40 639.37
709.08 943.99 964.91
4236.01 634.91
R02 109.66
324.15 598.33
681.36 759.20 961.04 1010.66 4444.40
R03 97.01
292.06 605.00
671.09 761.28 855.53
866.70 4148.66 592.67
R04 103.57
316.53 574.04
636.74 734.14 913.64
949.90 4228.54 604.08
R11 97.70
302.52 544.67
621.84 760.69 927.08
997.46 4251.96 607.42 609.47
R12 102.67
302.46 589.68
640.60 765.57 923.55
895.03 4219.55 602.79
R13 101.62
325.16 558.84
642.96 750.60 894.74
970.68 4244.60 606.37
R14 101.62
356.58 572.93
662.26 769.73 932.24
953.57 4348.93 621.28
R21 104.28
320.66 582.33
643.52 738.94 924.26
968.91 4282.90 611.84 607.12
R22 106.60
325.40 602.10
685.39 758.44 959.65
978.56 4416.13 630.88
R23 95.82
313.69 566.55
635.53 714.40 944.86
934.25 4205.10 600.73
R24 93.19
292.47 604.91
623.40 757.36 857.63
866.36 4095.33 585.05
R31 95.69
323.14 563.35
648.59 742.99 950.73
969.70 4294.19 613.46 606.90
R32 98.88
327.96 582.37
690.50 762.58 962.02
999.88 4424.17 632.02
R33 95.63
296.22 613.29
628.03 751.61 857.68
864.36 4106.83 586.69
R34 94.08
314.97 567.94
641.08 701.35 910.40
938.26 4168.07 595.44
R41 97.19
319.51 552.01
647.00 718.21 947.51
961.83 4243.27 606.18 606.74
R42 96.84
304.14 594.62
646.92 729.66 873.62
901.51 4147.31 592.47
R43 92.72
322.75 589.20
648.50 733.23 953.84
942.82 4283.05 611.86
R44 93.51
321.38 602.68
657.39 727.05 950.29
962.68 4314.98 616.43
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Rataan konsumsi itik Perlakuan
Ulangan Total
Rataan 1
2 3
4 R0
605.14 634.91
592.67 604.08
2,436.80 609.20
R1 607.42
602.79 606.37
621.28 2,437.86
609.47 R2
611.84 630.88
600.73 585.05
2,428.49 607.12
R3 613.46
632.02 586.69
595.44 2,427.61
606.90 R4
606.18 592.47
611.86 616.43
2,426.94 606.74
Rataan 608.81
618.62 599.66
604.45 607.89
Total 12,157.71
Lampiran 5. Total Konsumsi Itik Perlakuan
Ulangan Total
Rataan 1
2 3
4 R0
4.236,01 4.444,40
4.148,66 4.228,54
17.057,60 4.264,40
R1 4.251,96
4.219,55 4.244,60
4.348,93 17.065,04
4.266,26 R2
4.282,90 4.416,13
4.205,10 4.095,33
16.999,46 4.249,87
R3 4.294,19
4.424,17 4.106,83
4.168,07 16.993,25
4.248,31 R4
4.243,27 4.147,31
4.283,05 4.314,98
16.988,61 4.247,15
Rataan 4.261,67
4.330,31 4.197,65
4.231,17 4.255,20
Total 85.103,97
Lampiran 6. Biaya ransum itik raja selama penelitian Rpekor
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R0 16.902
17.733 16.553
16.872 68.059,83
17.014,96 R1
17.095 16.965
17.065 17.485
68.610,00 17.152,50
R2 16.440
16.951 16.141
15.720 65.252,44
16.313,11 R3
15.949 16.431
15.253 15.480
63.112,92 15.778,23
R4 15.157
14.814 15.299
15.413 60.683,32
15.170,83 Rataan
16.308 16.578,94
16.062,33 16.194,00
16.285,93 Total
325,718.51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Biaya Tenaga Kerja
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 1.690,50
1.690,50 1.690,50
1.690,50 6.762,00
1.690,50 R
1.690,50
1
1.690,50 1.690,50
1.690,50 6.762,00
1.690,50 R
1.690,50
2
1.690,50 1.690,50
1.690,50 6.762,00
1.690,50 R3
1.690,50 1.690,50
1.690,50 1.690,50
6.762.00 1.690,50
R4 1.690,50
1.690,50 1.690,50
1.690,50 6.762,00
1.690,50 Rataan
1.690,50 1.690,50
1.690,50 1.690,50
1.690,50 Total
33.810,00
Lampiran 9. Biaya Sewa Kandang
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 2,500.00
2,500.00 2,500.00
2,500.00 10,000.00
2,500.00 R
2,500.00
1
2,500.00 2,500.00
2,500.00 10,000.00
2,500.00 R
2,500.00
2
2,500.00 2,500.00
2,500.00 10,000.00
2,500.00 R3
2,500.00 2,500.00
2,500.00 2,500.00
10,000.00 2,500.00
R4 2,500.00
2,500.00 2,500.00
2,500.00 10,000.00
2,500.00 Rataan 2,500.00 2,500.00 2,500.00 2,500.00 2,500.00
Total 50,000.00 Lampiran 7. Biaya Obat-obatan
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 545.00
545.00 545.00
545.00 2,180.00
545.00 R
545.00
1
545.00 545.00
545.00 2,180.00
545.00 R
545.00
2
545.00 545.00
545.00 2,180.00
545.00 R3
545.00 545.00
545.00 545.00
2,180.00 545.00
R4 545.00
545.00 545.00
545.00 2,180.00
545.00 Rataan
545.00 545.00
545.00 545.00
545.00 Total
10.900,00
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Biaya Fumigasi
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 250.00
250.00 250.00
250.00 1,000.00
250.00 R
250.00
1
250.00 250.00
250.00 1,000.00
250.00 R
250.00
2
250.00 250.00
250.00 1,000.00
250.00 R3
250.00 250.00
250.00 250.00
1,000.00 250.00
R4 250.00
250.00 250.00
250.00 1,000.00
250.00 Rataan
250.00 250.00
250.00 250.00
250.00 Total
5,000.00
Keterangan : harga formalin sebanyak 1 liter seharga Rp 10.000 dan KMNO
4
dengan harga Rp 15.000 Lampiran 11. Total Biaya Produksi
Total Biaya Produksi Rupiah Rp
Biaya pembelian bibit Rp 300.000
Biaya pembelian ransum
Rp 1.628,592 Biaya obat – obatan
Rp 54.500 Biayaupah tenaga
kerja Rp 33.810
Biaya sewa kandang Rp 250.000
Biaya fumigasi Rp 25.000
Total Rp 2.291,902
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Hasil penjualan Itik
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 23.682,60
23.763,60 23.284,80
23.144,40 93.875,40
23.468,85 R
23.646,60
1
23.785,20 23.673,60
23.432,40 94.537,80
23.634,45 R
23.351,40
2
23.401,80 23.090,40
22.910,40 92.754,00
23.188,50 R3
23.194,80 23.407,20
22.980,60 22.987,80
92.570,40 23.142,60
R4 22.766,40
23.637,60 22.699,80
22.955,40 92.059,20
23.014,80 Rataan
23.328,36 23.599,08
23.145,84 23.086,08
23.289,84 Total
465.796,80
Lampiran 13. Hasil penjualan kotoran itik raja tiap perlakuan Rpekor Perlakuan
Ulangan Total
Rataan 1
2 3
4 R
1.250 1.250
1.250 1,250
5,000 1,250
R 1.250
1
1.250 1.250
1,250 5,000
1,250 R
1.250
2
1.250 1.250
1,250 5,000
1,250 R3
1.250 1.250
1.250 1,250
5,000 1,250
R4 1.250
1.250 1.250
1,250 5,000
1,250 Rataan
1.250 1.250
1,250 1,250
1,250 Total
25,000
Lampiran 14. Total hasil produksi Total Hasil Produksi
Rupiah Rp Hasil penjualan itik raja
2.328.984 Hasil penjualan kotoran itik raja
12.5000 Total
2.453,984
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Total hasil produksi tiap perlakuan Rpekor Perlakuan
Ulangan Total
Rataan 1
2 3
4 R
24,933 25,014
24,535 24,394
98,875 24,719
R
1
24,897 25,035
24,924 24,682
99,538 24,884
R2 24,601
24,652 24,340
24,160 97,754
24,439 R3
24,445 24,657
24,231 24,238
97,570 24,393
R4 24,016
24,888 23,950
24,205 97,059
24,265 Rataan
24,578 24,849
24,396 24,336
490,797 24,540
Keterangan: Jumlah itik raja sebanyak 5 ekorunit percobaan Lampiran 16. Keuntungan laba - rugi tiap perlakuan Rpekor
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 3,045
2,295 2,996
2,537 10,874
2,718 R
2,816
1
3,085 2,873
2,212 10,986
2,746 R
3,176
2
2,715 3,214
3,455 12,560
3,140 R3
3,511 3,240
3,992 3,772
14,515 3,629
R4 3,874
5,088 3,665
3,807 16,434
4,108 Rataan
3,284 3,285
3,348 3,157
3,268 Total
65,368
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Rekapitulasi hasil penelitian
Perlakuan Parameter Penelitian
Total biaya produksi Total hasil
produksi Laba
IOFC BC Ratio
R 22000
24718.9 2718
7703.89 1.12
R 22138
1
24884.5 2746
7731.95 1.12
R 21299
2
24438.5 3140
8125.39 1.15
R3 20764
24392.6 3629
8614.37 1.18
R4 20156
24264.8 4108
9093.97 1.20
Lampiran 17. Income Over Feed Cost IOFC tiap perlakuan Perlakuan
Ulangan Total
Rataan 1
2 3
4 R
8,031 7,280
7,982 7,523
30,816 7,704
R 7,802
1
8,070 7,858
7,198 30,928
7,732 R
8,161
2
7,700 8,199
8,440 32,502
8,125 R3
8,496 8,226
8,978 8,758
34,457 8,614
R4 8,859
10,073 8,651
8,792 36,376
9,094 Rataan
8,270 8,270
8,334 8,142
8,254 Total
165,078 Lampiran 18. BC ratio tiap perlakuan
Perlakuan Ulangan
Total Rataan
1 2
3 4
R 1.14
1.10 1.14
1.12 4.50
1.12 R
1.13
1
1.14 1.13
1.10 4.50
1.12 R
1.15
2
1.12 1.15
1.17 4.59
1.15 R3
1.17 1.15
1.20 1.18
4.70 1.18
R4 1.19
1.26 1.18
1.19 4.82
1.20 Rataan
1.15 1.15
1.16 1.15
1.16 Total
23.10
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20.Kebutuhan R0
No. BAHAN
BATAS PENGGUNAAN
PK EM
kkalkg SK
LK Ca
P Lisin
Metionin 1
BIS 29.38
2810 9.49 9.22
0.34 0.69
2 Tepung Jagung
60 8.60
3370 2
3.9 0.2
0.8 0.4
0.18 3
Dedak Halus 15
13.00 1630
13 13
0.12 1.5
0.77 0.23
4 Bungkil Kelapa
20 18.56
1540 15
1.8 0.2
0.6 0.64
0.29 5
Tepung Ikan 10
61.20 2565
2.6 7.9
7.7 3.9
4.62 1.51
6 Top Mix
2 0.00
23.3 18
7 Minyak Nabati
3 0.00
8600 100
0.64 0.29
8 B.Kedelai
40 40.10
2290 4.32
0.9 0.32
0.67 2.9
0.65 Kebutuhan
20 3100
5 3
0,65- 1,0
0.63 1.02
0.41
Formula Ransum R0 Menggunakan Hemicell 0
NO BAHAN
PENGGUNAAN PK
EM kkalkg
SK LK
Ca P
Lisin Metionin
1 BIS + Enzim
hemicel 2 ccKg 0.00
2 Tepung Jagung
60.00 5.16