2. Sistem Pengamanan Arsip pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Sistem pengamanan arsip pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, para pegawainya mempunyai kewajiban menjaga
kerahasiaan arsip baik lisan maupun tulisan, dari pihak internal maupun eksternal. Tidak menyerahkan tugas yang berhubungan dengan arsip kepada pihak yang
tidak berwenang. Tidak diperbolehkan membawa arsip keluar kantor tanpa izin. Tidak diperbolehkan meletakkan arsip disembarang tempat, tetapi terkadang
terdapat juga arsip-arsip yang bertumpuk dan berserakan di luar almari arsip dan filling cabinet. Hal ini lumayan sering terjadi ketika pegawai lupa untuk
mengembalikan arsip-arsip tersebut ke dalam alamari arsip atau filling cabinet. Secara teori sistem pengamanan arsip dibagian keuangan dari segi
informasinya cukup terjaga keamanannya, karena pegawai itu sendiri diwajibkan untuk merahasiakan hal – hal yang mengenai isi naskah kepada pihak lain yang
tidak berkepentingan dan pihak yang tidak berhak mengetahuinya. Pengamanan arsip dari segi fisiknya juga cukup baik. Kerusakan arsip bisa terjadi karena faktor
eksternal dan internal, namun kerusakan arsip dapat diatasi dengan melakukan restorasi arsip, laminasi arsip, dan microfilm guna memperbaiki, melindungi, dan
mengawetkan arsip – arsip yang sudah rusak. Pengamanan arsip dapat dilihat dari beberapa segi yaitu:
a. Pengamanan arsip dari segi informasinya. Pengamanan arsip dari segi informasinya telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan. Dalam
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 hanya ditetapkan mengenai ketentuan pidana yang menyangkut pengamanan arsip dari segi informasinya saja, seperti
yang diatur dalam pasal 11 sebagai berikut: 1 Barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki arsip
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf a Undang-Undang ini dapat dipidana penjara selama-lamanya 10 sepuluh tahun.
2 Barang siapa yang menyimpan arsip sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf a Undang-Undang ini dan dengan sengaja memberitahukan hal-hal
tentang isi naskah kepada pihak ketiga yang tidak berhak mengetahuinya, sedang ia diwajibkan merahasiakan hal-hal tersebut dapat dipidana penjara
seumur hidup atau selama-lamanya 20 dua puluh tahun. b. Pengamanan arsip dari segi fisiknya
Pengamanan arsip dari segi fisiknya adalah pengamanan kertas arsip dari segi kerusakan. Kerusakan terhadap arsip dapat terjadi karena faktor internal dari
dalam dan faktor eksternal dari luar. Faktor internal meliputi kualitas kertas, tinta, dan bahan perekat atau lem. Faktor eksternal antara lain meliputi
kelembaban udara, udara terlampau kering, sinar matahari, kekotoran udara, debu, jamur dan sejenisnya, rayap, ngengat dan beberapa jenis serangga
perusakpemakan kertas arsip lainnya. Pengamanan terhadap arsip dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1 Restorasi arsip, adalah memperbaiki arsip-arsip yang sudah rusak, sulit dipergunakan kembali, sehingga arsip tersebut dapat dipergunakan dan
disimpan kembali untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.
Universitas Sumatera Utara
2 Laminasi arsip, adalah menutup kertas arsip diantara 2 lembar plastik sehingga arsip itu terlindungi dan aman dari bahaya kena air, udara
lembab, kering dan serangan serangga perusakpemakan arsip. 3 Microfilm, dipergunakan untuk mengawetkan arsip-arsip yang sudah rusak
sehingga tidak dapat direstorasi, dengan cara mengadakan pemotretan suatu arsip yang perlu diawetkan, dipindahkan ke lembaran film kecil. widjaja,
2000:7
3. Sistem Pemeliharaan Arsip pada Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara