commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Public Relations
Pada dasarnya, Public Relations adalah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan menjaga reputasi dan citra sebuah perusahaan di mata publiknya.
Public Relations sangat menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dia harus bias member
identitas perusahaannya
dengan tepat
dan benar
serta mampu
mengkomunikasikannya sehingga public menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar tentang perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan mempunyai citra. Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan
yang sesungguhnya. Sesungguhnya seorang Public Relations adalah kepanjangan tangan dari perusahaan yang mengemban tugas utama menjalin hubungan dengan konsumen ataupu
masyarakat, dituntut berperan dalam membangun perusahaan tempatnya bekerja. Menurut Roberto Simoes, seperti dikutip dari buku Maria Assumpta Rumanti yang
berjudul Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktek, bahwa public relations merupakan proses interaksi. PR menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan bsgi kedua
belah pihak Maria,2002:7. Sedangkan menurut F.E. Hollander, PR adalah membangun hubungan baik secara sistematis antara kelompok public atau orang, bahwa organisasi
mempunyai ikatan atau ketergantungan. Maria,2002:8. Selain itu, Oemi Abdurachman dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public
Relations Abdurachman,1984:9, masih banyak pendapat yang intinya hamper sama dengan be good and tell it. Misalnya :
a. PR merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku public, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan interes public dan melakukan program tindakan
komunikasi untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik Denny Griswold
commit to user
b. PR merupakan upaya untuk menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian, untuk memberikan dukungan public atas suatu kegiatan, atas suatu sebab E.L. Berneys
c. PR merupakan seni dan ilmu social untuk menganalisis kecendurungan, memprediksikan konsekuensi mereka, menasehati para pimpinan organisasi, dan melaksanakan
tindakan-tindakan yang akan melayani baik organisasi maupun interes publiknya Mexican statement in Public Relations Practice
Dalam sejarahnya, PR itu dilahirkan oleh perintis, sekaligus pelopor yang kemudian diangkat sebagai Bapak Public Relations, yaitu Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil
menanggulangi kelumpuhan industry batubara di Amerika Serikat dengan sukses. Berikut ini kronologi perkembangan PR di Negara-negara barat.
1. Abad ke-19 : Public Relations di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri, didasarkan pada perkembangan iptek.
2. 1900-1918 : Publik masih dianggap bodoh.
3. 1925 : Publik diberi informasi dan dihargai.
3. 1928 : Di Belanda, memasuki pendidikan tinggi, dan minimal di fakultas sebagai
mata kuliah wajib. 4. 1945-1968
: Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui. 5. 1968
: Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Lebih kea rah ilmiah, karena penelitian yang rutin dan berkesinambungan.
6. 1968-1979 : Perkembangannya lebih kearah bisnis.
7. 1979-1990 : Publik dikembangkan di berbagai bidang. Profesionalinternasional
memasuki perubahan mental dan kualitas. 8. 1990-sekarang: a. Perubahan mental, kualitas, pola piker, pola pandang, sikap dan pola
perilaku secara nasionalinternasional.
commit to user
b. Membangun kerja sama secara local, nasional, dan internasional. c. Saling belajar di bidang politik, ekonomi, social budaya, iptek
Fungsi Public Relations menurut Bertrand R Canfield dalam bukunya Public Relations Principles Cases and Problems Canfield,1965:19, secara umum adalah:
a. It should serve the public’s interest b. Maintain good communication
c. Stress good morals and manners. Sedang tugas seorang Publuc Relations adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar visual kepada public, supaya public mempunyai pengertian
yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan public internal
maupun eksternal dan memperhatikan, menggolah, dan mengintregasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.
b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan
kita bersama dengan lingkungan. c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak
pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada bagaimana organisasi bias mencerminkan organisasi yang dipercayai, mempunyai
kekuatan, mengadakan perkembangan serta berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran
komponen yang kompleks.
commit to user
d. Tanggung jawab social. PR merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok
public sendiri, public internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau public yang ada
hubungannya dan memerlukan informasi. Itulah mentalitas dan budaya mereka atau organisasi, apabila mau mendapat kepercayaan public, dan masyarakat pada umumnya.
Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan social yang harus bertanggung jawab.
e. Komunikasi. PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbale- balik, maka , pengetahuan komunikasi jadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu
sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Tujuan Public Relations menurut Dimock Marshall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen, dan Louis W. Koenig, seperti dikutip dalam buku Daud Sirait yang berjudul Pengantar
Ilmu Hubungan Masyarakat dan Periklanan, membagi tujuan Public Relations atas dua bagian Sirait,1970:21
a. Secara positif berusaha mendapatkan dan menambahkan penilaian serta jasa baik suatu organisasi atau perusahaan.
b. Secara defensive berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyrakat yang bernada negative, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi
atau perusahaan itu tidak salah terjadi kesalahpahaman. Dengan demikian, tindakan ini merupakan salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.
2.2 Media Relations