4
dari Gereja dalam bentuk pembinaan agar mendalami pengetahuan katekese maupun mempelajari kemampuan atau ketrampilan yang pantas dipunyai seorang
katekis. Oleh karena itu penulis merumuskan judul sebagai berikut
“Pembinaan Awal Bagi Katekis Volunter”.
B. Rumusan Masalah
Mengingat latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah:
1. Bagaimana pandangan dokumen Gereja mengenai katekis volunter?
2. Bagaimana pembinaan awal yang tepat bagi katekis volunter?
3. Apa contoh program pembinaan awal bagi katekis volunter?.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yaitu:
1. Membantu penulis untuk mendalami pandangan dokumen Gereja yang
berbicara mengenai katekis volunter
2. Untuk mengetahui sejauh mana pembinaan awal yang tepat itu diberlakukan
bagi katekis volunter
3.
Untuk mengetahui contoh program pembinaan awal bagi katekis volunter.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi kampus
5
Agar digunakan untuk memambah pengetahuan mengenai pembinaan awal yang cocok bagi katekis volunter dengan adanya berbagai pandangan dokumen
Gereja yang mendukung karya katekese. 2.
Bagi penulis Dapat mengetahui secara lebih mendalam mengenai pengetahuan ataupun
ketrampilan pembinaan awal bagi katekis volunter yang tepat 3.
Bagi umat a
Semakin meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan yang mendukung karya pastoral katekese
b Semakin menambah wawasan dari pandangan dokumen Gereja yang
mendukung karya katekese c
Memahami pembinaan awal bagi katekis volunter yang tepat
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah studi pustaka. Penulisan studi pustaka adalah penulisan yang dilakukan dengan segala usaha oleh seseorang
penulis untuk memperoleh informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang dibahas dengan memanfaatkan sumber pustaka.
Menurut M. Nazir l988:111 dalam bukunya yang berjudul “Metodologi
Penelitian ” mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan Studi kepustakaan
adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.