18
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.
Potensi Daya Tarik Agrowisata Desa Kerta
Dari aspek fisik dasar, kawasan Desa Kertha terletak pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut dpl. Desa ini dilalui oleh aliran Sungai
Ayung dengan hamparan sawah yang eksotik yang bisa mengundang investor untuk mengembangkan akomodasi pariwisata dan wisata alam, seperti misalnya pembangunan hotel
dan wisata tirta arung jeram. Karena letaknya pada dataran tinggi, maka udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa Kerta merupakan kawasan subur dengan sumber air yang
mencukupi. Disamping itu, panorama alamnya sangat indah dengan view lembah sungai Ayung dapat menyediakan berbagai something to see kepada wisatawan, sehingga selain untuk
pertanian juga cocok untuk tempat peristirahatan atau tujuan wisata. Kondisi fisik dasar seperti ini sangat mendukung dan memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi
agrowisata, karena faktor penarik wisatawan tidak melulu hanya sektor pertaniannya saja. Desa Kertha memiliki wisata alam berupa lahan persawahan yang sudah biasa dipakai sebagai tempat
trecking dengan udara yang sejuk dan alunan merdu berbagai suara burung yang mempesona dan bisa menyegarkan jiwa. Dari aspek fisik binaan, pengembangan agrowisata di Desa Kertha
didukung oleh tersedianya areal pertanian yang cukup luas yaitu lahan sawah seluas 423 ha dan perkebunan seluas 871,95 ha. Kawasan desa yang secara umum terdiri dari areal pertanian
menyebabkan hampir semua sub sektor pertanian dapat berkembang dengan baik yaitu sub sektor pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Di Desa
Kerta, komoditas unggulan tanaman pangan terdiri atas padi, ubi jalar dan kacang tanah Komoditas unggulan hortikultura di Desa Kerta adalah jeruk, pisang, papaya, apokat, durian dan
tanaman hias. Di Desa Kertha terdapat potensi pengembangan tanaman hias yang sangat besar, dimana saat ini telah terdapat usaha agribisnis tanaman hias Sekar Bumi Farm yang sekaligus
sangat potensial dijadikan obyek agrowisata. Komoditas unggulan perkebunan di Desa Kerta adalah kopi dan vanili. Selanjutnya komoditas unggulan pertenakannya adalah sapi. Di Desa
Kertha terdapat Sub Terminal Agribisnis STA dan Bursa ternak sapi di dua tempat yaitu di Banjar Marga tengah dan Banjar Seming. Disamping memiliki komoditas unggulan pertanian,
Desa Kerta juga memiliki komoditas unggulan di sektor industri kecil dan kehutanan. Komoditas industri kecil unggulan di Desa Kerta adalah kerajinan bambu dan desa ini memiliki hutan
bambu yang cukup luas dimana seluruh perlindungan jurang ditanami tanaman bambu,
19
selanjutnya komoditas unggulan kehutanan berasal dari hutan rakyat yaitu kayu jati, lamtoro gung, bambu, ulat sutra dan albesia. Di wilayah hutan Desa Kerta khususnya di Dusun Pilan
populasi kijang dikatakan cukup banyak dan ini sudah mulai mengganggu aktivitas pertanian disekitarnya. Untuk itu Kepala Desa Kerta mengusulkan agar kijang tersebut bisa
didomestikasidikandangkan sebagai daya tarik agrowisata di Kerta. Dibidang perikanan yang berpotensi berkembang adalah perikanan kolam dan perikanan sawah serta produksi benih ikan.
Desa Kertha telah dihubungkan dengan sarana jalan yang mencukupi sehingga bukan merupakan kawasanareal yang terisolasi. Jalur lalulintas yang melewati desa ini dapat berfungsi sebagai
jalur perjalanan wisata Ubud ‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani sehingga
wisatawan yang menuju ke Kintamani dapat singgah ke obyek agrowisata Kertha. Posisi srategis Desa Kertha untuk dikembangkan sebagai obyek agrowisata, disamping karena bisa dilalui oleh
route perjalanan wisata Ubud ‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani juga
belum adanya obyek agrowisata pesaing competitor di sepanjang route perjalanan wisata tersebut. Hal ini tentu merupakan hal yang sangat penting, karena dengan tidakbelum adanya
pesaing tersebut maka upaya promosi dan menarik kunjungan wisatawan menjadi lebih mudah. Potensi agrowisata di Desa Kertha secara umum sangat didukung oleh berbagai potensi lainnya
di Kecamatan Payangan. Payangan adalah salah satu daerah di Gianyar yang masih memiliki alam yang sejuk dan alami, sebagian besar masih di dominasi oleh persawahan dan tutupan
vegetasi layaknya hutan, salah satu yang menarik di daerah hutan barat Payangan adalah kegiatan Out Bond
‐Buggy bisa menjadi aktivitas something to do, yang tepatnya berlokasi di pinggiran sungai Ayung. Kegiatan ini adalah salah satu petualangan uji nyali yang ada di
kabupaten Gianyar. Out Bond ini di awasi oleh organisasi Outward Bond Bali yang merupakan member dari Outward Bond International. Jadi pengunjung tidak perlu merasa khawatir karena
semua peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan standart internasional dan tenaga teknisi yang profesional. Secara budaya, 4 empat Desa Pekraman yang
masih “Baliage” di Desa Kerta yaitu Dusun Penyabangan, Pilan, Marga Tengah dan Seming dapat dipromosikan sebagai wisata
budaya sekaligus
sebagai Kecamatan
Payangan juga
sudah memiliki
sarana informasikomunikasi, telpon, listrikpenerangan yang tersebar secara luas untuk melayani
masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas penunjang seperti pasar terminal maupun sub terminal agribisnis, badan
‐badan keuangan seperti Bank, KUD, pelayanan kesehatan dan perdagangan cukup tersedia.