PENGEMBANGAN PARIWISATA TERPADU BERBASISKAN TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR.

(1)

(2)

LAPORAN AKHIR

HIBAH KKN-PPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN

AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN

SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN

PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIDN.0015056303. Ketua Tim I Putu Sudana, A. Par, M. Par. NIDN. 0006037204. Anggota Tim

Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS.NIDN. 0017125702. Anggota Tim

Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai

dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Mono Tahun, Tahun Anggaran 2015, Nomor: 312.56/

UN14.2/PKM.08.00/2015/Tanggal 30 Maret 2015.

UNIVERSITAS UDAYANA

NOPEMBER 2015


(3)

LAPORAN AKHIR HIBAH KKN-PPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR

Oleh :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIDN.0015056303. Ketua Tim I Putu Sudana, A. Par, M. Par. NIDN. 0006037204. Anggota Tim

Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS.NIDN. 0017125702. Anggota Tim

UNIVERSITAS UDAYANA September 2015


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul KKN-PPM : Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata di Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.

2. Lokasi (Kec/kab/prop) : Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali

3. Ketua Tim (Penanggung Jawab)

a. Nama : Prof. Dr. I Nyoman Rai, MS

b. NIDN : 0015056303

c. Jabatan/Golongan : Guru Besar d. Program Studi : Agroekoteknologi e. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana

f. Bidang Keahlian : Hortikultura dan Agrowisata

g. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Fakultas Pertanian Jln. Sudirman Denpasar/tlp. (0361) 223798

4. Anggota Tim Pengusul

a. Jumlah Anggota (DPL)* : Dosen dua orang

b. Nama DPL I/bidang keahlian : I Putu Sudana A. Par, M.Par /Manajemen Perjalanan Wisata dan Tour Planner

c. Nama DPL II/bidang keahlian : Ir. Cokorda Gede Alit Semarajaya, MS / Budidaya Pertanian

d. Mahasiswa yang terlibat : 30 orang 5. Lembaga/Institusi Mitra

a. Nama Lembaga : Pemerintahan Desa Kerta b. Penanggung Jawab : I Made Gunawan

c. Alamat/Telp./Fax/Surel : Br Kerta, Desa Jln. Raya Kerta – Payangan, Gianyar, Bali d. Bidang Kerja/Usaha : Kepala Desa

6. Biaya yang disetujui Dikti : Rp. 87.000.000,- (Delapan puluh tujuh juta rupiah) 7. Periode Pelaksanaan : Juli s/d Agustus 2015

Denpasar, November 2015 Ketua Tim Pengusul

Prof. Dr. I Nyoman Rai, MS

NIDN 0015056303


(5)

RINGKASAN

Kegiatan KKN-PPM di Desa Kerta bertujuan untuk memperbaiki sistem pengelolaan agrowisata, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Agrowisata di Desa Kerta, meningkatkan swadana dan swadaya masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengembangkan agrowisata di Kecamatan Payangan dan untuk memberikan tambahan pendapatan / penghasilan yang diterima oleh kelompok sasaran dari pengembangan agrowisata di Desa Kerta seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di Desa Kerta. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan agrowisata terpadu di Desa Kerta adalah masih minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan agrowisata, dan lemahnya kemampuan SDM dalam bidang : a) pengemasan paket wisata, b) pengolahan hasil pertanian buah jeruk dan salak gula pasir, c) budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, pemanduan wisata, dan d) pemasaran paket agrowisata juga menjadi masalah utama. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT). Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, beberapa rencana kegiatan yang diusulan dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Kerta sebagai berikut :a) Pelatihan mengkemas paket agrowisata berbasis masyarakat, b) Membuat kemasan paket wisata agro bentuk brosur, c) Pembentukan jaringan pemasaran dan webside paket agrowisata, d) Pelatihan teknik memandu agrowisata (teknik guiding) dan bahasa Inggris, e) Membuat buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya pertanian di Desa Kerta, berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Bahasa Jepang f) Pelatihan dan pengembangan produk olahan dari buah jeruk dan salak gula pasir untuk dijual kepada wisatawan / pengunjung, g) Pelatihan dan pendampingan serta pengadaan demplot budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, h) Membuat buku panduan alih teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim. Masyarakat Desa Kerta disarankan agar tidak selalu keluar untuk mencari pekerjaan, melainkan agar mampu mengembangkan desanya sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan jiwa kewirausahaan


(6)

PRAKATA

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya maka laporan akhir pengabdian KKN-PPM yang berjudul ” PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN AGROWISATA TERPADU BERBASIS TANAMAN JERUK DAN SALAK GULA PASIR DI DESA KERTA, KECAMATAN

PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR” dapat terselesaikan sesuai rencana. Laporan ini memuat tentang kegiatan pengabdian KKN-PPM dan hasil yang dicapai selama kegiatan pengabdian selama dua bulan.

Kegiatan pengabdian ini terlaksana tidak terlepas dari dukungan semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tim pengabdi menyampaikan penghargaan dan terima kasih khusus kepada Dirjen Pendidikan Tinggi, Rektor Universitas Udayana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana, Bapak Prebekel Kerta, Bapak Ketut Subagia selaku Ketua Kelompok Tani Sekar Bumi, Para Ketua Sekha Teruna Teruni Desa Kerta, Ibu-Ibu anggota Kelompok Tani di Desa Kerta, Para Kepala Lingkungan di Desa Kerta, Camat Payangan, atas segala arahan dan bantuannya.

Tim Pengabdi KKN-PPM menyadari laporan ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat kami terima demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

Om, Santi, Santi, Santi, Om

Denpasar, 5 November 2015


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan……….1

Ringkasan ………...2

Prakata………3

Daftar Isi ……….4

BAB 1. PENDAHULUAN………5

BAB 2. TARGET DAN LUARAN……….12

BAB 3. METODE PELAKSANAAN………...13

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI………...17

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN………..18

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN………...27


(8)

BAB 1. PENDAHULUAN

1. Potensi Unggulan dan Masalah Pengembangan Agrowisata Terpadu di Desa Kerta

Desa Kerta merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, lokasinya berada pada dataran tinggi sehingga udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa Kerta juga merupakan desa yang subur dengan sumber air yang mencukupi. Disamping itu panoramanya dengan view lembah sungai Ayung dapat menyediakan berbagai something to see kepada wisatawan. Selain untuk pertanian, kawasan Desa Kerta juga cocok untuk tempat peristirahatan atau tujuan wisata. Kondisi fisik dasar seperti ini sangat mendukung dan memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi agrowisata. Desa Kerta memiliki wisata alam berupa lahan persawahan yang sudah biasa sebagai tempat tracking dengan udara yang sejuk dengan alunan merdu berbagai suara burung yang mempesona dan bisa menyegarkan jiwa. Untuk sektor pertanian, Desa Kerta memiliki potensi dengan spektrum yang cukup luas. Berdasarkan hal tersebut, desa ini memiliki berbagai komoditas atau potensi unggulan pertanian yang sangat mendukung berkembangnya agrowisata, sehingga dengan adanya berbagai komoditas unggulan pertanian ini dapat dipersiapkan berbagai aktivitas something to see, something to do, something to buy dan something to learn bagi wisatawan. Potensi budaya lainnya yang terdapat di Desa Kerta adalah peninggalan Pura Alas Angker, penerapan budaya pertanian berbasis subak, keunikan empat dusun yang masih “Bali Age” yaitu Dusun Penyabangan, Pilan, Marga Tengah, dan Seming yang dapat dipromosikan sebagai wisata budaya sekaligus sebagai diversifikasi daya tarik ke Desa Kerta.

Di Desa Kerta sudah terbentuk dua kelompok Tani Agro yaitu kelompok tani “Sekar Bumi” dan kelompok tani “Jati Sekar” yang berpeluang untuk mengelola dan mengembangkan kegiatan paket wisata agro. Kedua kelompok tani ini berpeluang untuk bersinergi dalam pengelolaannya, mengingat produksi pertanian yang dihasilkan saling melengkapi untuk dikemas menjadi paket agrowisata yang utuh yang dapat ditawarkan kepada wisatawan. Kelompok tani Sekar Bumi lebih menonjolkan produksi ragam hayati bunga sedangkan kelompok tani Jati Mekar lebih menojolkan hasil perkebunan seperti jeruk, salak gula pasir, dan kopi yang ditunjang oleh keindahan alamnya yang cocok untuk kegiatan wisata tracking. Kelompok Tani Jati Mekar dan kelompok tani Sekar Bumi di Desa Kerta memiliki luas lahan garapan sebanyak 18 hektar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik agrowisata yang berbasiskan tanaman jeruk dan salak gula pasir. Aktivitas kesaharian para petani di Desa Kerta dalam


(9)

mengarap lahan pertaniannya sangat cocok untuk dijadikan atraksi wisata terlebih para pengunjung diberikan kesempatan terlibat langsung secara aktif didalammya (same thing to do) seperti aktivitas petik jeruk, petik buah salak, menanam jeruk dan lain sebagainya. Terlebih bila petani mampu menghasilkan tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari (same thing to learn) oleh wisatawan yang berkunjung ke Desa Kerta.

Namun sampai saat ini kegiatan agrowisata belum berjalan secara optimal di Desa Kerta, mengingat masih lemahnya sumber daya manusia yang berkaitan dengan jiwa kewirausahaan, pemahaman terhadap konsep agrowisata, lemahnya ketrampilan dalam mengolah hasil pertanian jeruk dan gula pasir menjadi seni kuliner yang menarik, serta kemampuan SDM dalam mengkemas paket wisata agro, belum mampu sebagai pemandu wisata dan penguasaan bahasa asing juga masih lemah, terlebih belum tersedianya buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya pertanian di Desa Kerta sebagai sumber informasi bagi pemandu lokal untuk diinformasikan kepada wisatawan. Dalam bidang budidaya pertanian, petani di Desa Kerta belum memiliki pengetahuan tentang budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim untuk dijadikan atraksi agrowisata dan penyediaan buah berkesinambungan bagi wisatawan / pengunjung. Dalam bidang pemasaran kelompok tani juga menemui permasalahan terkait dengan promosi hasil pertanian belum terintegrasi, sehingga produksi pertanian dan aktivitas agrowisata sulit dipasarkan karena belum tersedianya lembaga pengelola agrowisata dan belum terbangunnya sistem distribusi pemasaran (distribution cannel) yang menghubungkan produsen paket agrowisata dengan konsumen / wisatawan.

2. Usulan Penyelesaian Permasalahan

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, beberapa usulan yang diajukan dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Kerta sebagai berikut :

a. Pelatihan mengkemas paket agrowisata berbasis masyarakat.

b. Membuat kemasan paket wisata agro terpadu yang siap dipasarkan dalam bentuk brosur.

c. Pembentukan jaringan pemasaran dan webside paket agrowisata.


(10)

e. Membuat buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya pertanian di Desa Kerta sebagai sumber informasi bagi pemandu lokal untuk ditransfer kepada wisatawan.

f. Pelatihan dan pengembangan kuliner khas Desa Kerta, berupa produk olahan dari buah jeruk dan salak gula pasir untuk dijual kepada wisatawan / pengunjung. g. Pelatihan dan pendampingan serta pengadaan demplot budi daya tanaman jeruk

dan salak gula pasir berbuah di luar musim bagi kelompok tani.

h. Membuat buku panduan alih teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim agar pengetahuan yang dimiliki kelompok tani di Desa Kerta dapat ditransfer pada generasi berikutnya secara berkelanjutan.

3. Metode yang akan digunakan untuk Mengatasi Permasalahan

Memperhatikan luaran/hasil kegiatan, maka metode yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan di Desa Kerta dapat digolongkan menjadi dua yaitu data potensi kepariwisataan wilayah dan program pemberdayaan masyarakat. Untuk mencapai target luaran tersebut maka dilakukan dengan metode seperti berikut : (1) Pengumpulan data melalui survei lapangan, (2) Program pemberdayaan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT).

Metode pengumpulan data melalui survai dilakukan dalan rangka mengkemas paket agrowisata berbasiskan masyarakat di Desa Kerta, guna meningkatkan peran serta masyarakat tani dalam aktivitas kepariwisataan, terutama dalam hal penentuan komponen kemasan paket wisata seperti: some thing to see, some thing to buy, some thing to do dan some thing to learn. Penentuan komponen - komponen paket agrowisata di Desa Kerta yang memungkinkan dapat dikemas menjadi paket agrowisata terpadu disajikan pada Gambar 1 berikut :


(11)

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar 1. Komponen-Komponen Kemasan Paket Agrowisata Terpadu di Desa Kerta

Sedangkan program pemberdayaan masyarakat di Desa Kerta dilakukan untuk me ningkatan kualitas SDM dalam rangka pengembangan agrowisata terpadu melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan seperti tertuang pada Gambar 2 berikut :

Kemasan Paket Tracking Wisata Agro

berbasiskan tanaman Jeruk dan Salak Gula Pasir di Desa Kerta

Some thing to see : perkebunan jeruk, perkebunan Salak Gula Pasir, Desa Bali Kuna di Dusun Marga Tengah, Aktivitas pertanian, Pura Alas Angker.

Some thing to learn : Aktivitas pertanian dan budaya subak di Bali , budi daya jeruk di luar musim, budi daya salak di luar musim, penerapan teknologi produk olahan buah jeruk dan salak.

Some thing to do : aktivitas tracking, petik buah jeruk, petik Buah Salak Gula Pasir.

Some thing to buy : buah jeruk, produk olahan jeruk : (juice, manisan kulit jeruk), buah salak, olahan buah salak : (dodol, kripik, wine buah salak), Kerajinan

Anyaman Bambu Desa Kerta.


(12)

9.

10.

11.

12.

Gambar 2. Rencana Program dan Luaran KKN-PPM Untuk Pengembangan Agrowisata Terpadu Melalui Peningkatan Kualitas SDM di Desa Kerta

Beberapa lembaga yang telah ditetapkan sebagai mitra dalam pelaksanaan Program KKN-PPM adalah : 1) Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar, melalui Dinas Pertanian, perhutanan dan perkebunan Kabupaten Gianyar, 2) Biro Perjalanan Wisata (BPW) Bali Experience Adventure dan 3) Pemerintahan Desa Kerta. Ketiga lembaga mitra tersebut terdiri dari satu kelompok dunia usaha dan dua lembaga pemerintahan. Perusahaan BPW Bali experience Adventure merupakan salah satu BPW yang ada di Denpasar yang aktif menciptakan paket-paket wisata kreatif seperti paket wisata pedesaan, adventure dan agrowisata. Karakteristik paket wisata yang dijual oleh BPW ini kepada wisatawan selalu memiliki empat unsur yakni something to see, something to do, something to buy, dan something to learn. Mitra dari BPW ini nantinya akan berperan dalam memasarkan paket agrowisata yang dikemas oleh tim mahasiswa KKN-PPM dan memberikan pendampingan dana sebesar Rp. 25.000.000, (dua puluh lima juta rupiah). Pemerintah

Pelatihan mengkemas paket agrowisata berbasis masyarakat.

Luaran : Kemasan Paket

Agrowisata Tracking berupa brosur yang siap dipasarkan kepada wisatawan

Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat Desa Kerta  Kelompok Pengelola

agrowisata

 Kelompok Karang Taruna

 Kelompok Tani Jeruk dan Salak Gula pasir

 Kelompok Wanita Tani (KWT)

Pelatihan Teknik Memandu Agrowisata.

Luaran: Guide agrowisata profesional yang menerapkan SOP

Pelatihan membuat produk olahan dari buah jeruk dan salak gula pasir

Luaran : juice jeruk dan dodol salak gula pasir

Pelatihan dan pendampingan alih teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim

Luaran : a) Demplot kebun percontohan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim. b) Buku Panduan ipteks budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim


(13)

Daerah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan sedang gencarnya mengembangkan Desa Kerta sebagai pusat pengembangan agrowisata di Kawasan Gianyar Utara berperan sangat besar sebagai fasilitator dalam kegiatan KKN-PPM ini, sedangkan mitra dari Pemerintahan Desa Kerta sangat mendukung program KKN-PPM ini dengan turun memberikan dana pendamping sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah).

Bidang usaha / permasalahan yang akan diangkat dan diselesaikan selama pelaksanaan program KKN-PPM berlangsung adalah peningkatan kualitas SDM pariwisata melalui program pemberdayaan masyarakat, pengemasan paket agrowisata dalam bentuk brosur, pemasaran paket agrowisata, penyediaan kuliner olahan dari buah jeruk dan buah salak gula pasir, pembuatan demplot kebun percontohan buah jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, dan pelatihan pemandu wisata agro yang profesional.

4. Profil kelompok Sasaran beserta Potensi / Permasalahannya

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran strategis yang memiliki potensi serta permasalahan untuk diatasi dari kegiatan KKN-PPM ini adalah :

No Kelompok Sasaran Potensi Permasalahan

1 Kelompok Pengelola agrowisata dan

 Sebagai pengelola dan pelaksana aktivitas paket agrowisata berbasiskan pertanian dan perkebunan.

 Belum terbentuknya badan pengelola

2 Generasi Muda / Sekha Teruna Teruni

 Sebagai pengelola dan sebagai pengkemas dan pemandu paket agrowisata.

 Sebagai pemandu wisata agro yang profesional

 Rendahnya kemampuan

managerial dan belum mampu mengemas paket agrowisata yang menarik.

 Belum bisa memandu wisata secara profesional

 Belum memiliki SOP tentang pemanduan agrowisata yang baik dan benar


(14)

3 Ibu – Ibu Kelompok Wanita Tani (KWT)

 Sebagai penyedia kuliner khas dari produk olahan buah jeruk dan buah salak gula pasir untuk disuguhkan kepada wisatawan /pengunjung.

 Belum bisa mengolah buah jeruk dan buah salak gula pasir yang jumlahnya melimpah sebagai produk olahan untuk dijual kepada wisatawan/pengunjung

4 Kelompok Tani Jeruk dan Salak Gula pasir

 Sebagai penyedia atraksi agrowisata berupa penerapan teknologi untuk budidaya tanaman jeruk dan tanaman salak berbuah di luar musim.

 Ipteks tentang budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim berpotensi untuk diwariskan kepada generasi penerus, dengan adanya buku panduan.

 Belum memahami teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

 Belum memiliki buku panduan tentang teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

5 Stakeholder pariwisata seperti : BPW (travel Agent) pemandu wisata dan pengusaha hotel dan villa di sekitar Ubud

 Memasarkan Paket Agrowisata berbasis jeruk dan salak gula pasir di Desa Kerta kepada wisatawan

 Para Stakeholder pariwisata kurang mengenal secara mendalam potensi agrowisata di Desa Kerta


(15)

BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Indikator capaian produk KKN-PPM di Desa Kerta yang dituju adalah:

1) Adanya perbaikan sistem pengelolaan agrowisata di Desa Kerta dengan membentuk Badan Pengelola Agrowisata yang bertugas untuk mengelola, memasarkan dan mengoperasikan paket agrowisata yang telah disusun melalui pelatihan manajemen bagi SDM di Desa Kerta secara berkesinambungan.

2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Agrowisata di Desa Kerta. Partisipasi masyarakat dalam hal ini menyangkut keterlibatan serta partisipasinya dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan operasional penyelenggaraan paket agrowisata yang tawarkan kepada wisatawan. Masyarakat diharapkan terlibat sebagai pemandu paket agrowisata, penyediaan kuliner produk olahan buah jeruk dan buah salak gula pasir, penyedia lahan pertanian dan perkebunan untuk kegiatan atraksi agrowisata, dan menjual hasil pertanian dan perkebunan secara langsung kepada wisatawan seperti buah jeruk, salak gula pasir, durian dan kopi.

3) Adanya peningkatan swadana dan swadaya masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengembangkan agrowisata di Kecamatan Payangan, Tegalalang dan Tampak siring agar semakin dikenal oleh wisatawan.

4) Adanya tambahan pendapatan / penghasilan yang diterima oleh kelompok sasaran dari pengembangan agrowisata di Desa Kerta. Sehingga luaran kongkrit yang ingin dicapai dalam program KKN-PPM ini adalah terciptanya dua buah alternatif kemasan paket agrowisata dengan berbagai komponennya yang siap dipasarkan dalam bentuk brosur, tersedianya pemandu lokal agrowisata yang profesional, terciptanya demplot percontohan budidaya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, terwujudnya buku panduan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, serta terwujudnya buku panduan informasi tentang keunikan budaya dan budaya pertanian di Desa Kerta sebagai panduan bagi pemandu lokal dalam memandu wisatawan.


(16)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan KKN-PPM di Desa Kerta untuk mengatasi permasalahan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan dan Pembekalan

 Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM .

Kegitan KKN PPM dilaksanakan oleh sebuah tim di bawah tanggung jawab ketua LPPM Universitas Udayana. Tim ini dikordinir oleh seorang ketua pelaksana dibantu oleh dua anggota dengan kompetensi yang sesuai dengan tema yang diusulkan. Dalam operasional, kegiatan ini dikordinir oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL) yang memberikan bimbingan teknis kepada 30 orang mahasiswa pelaksana di lapangan. Perekrtutan mahasiswa peserta KKN PPM dilakukan oleh tim pelaksana dengan memperhatikan relevansi keilmuan mahasiswa bersangktan dengan tema kegiatan

Secara ringkas mekanisme pelaksanaan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan KKN-PPM

 Materi Persiapan dan pembekalan KKN-PPM

Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga terapan Ipteks yang akan ditransfer kepada masyarakat sasaran pada KKN PPM.

MITRA : Pemerintah

Daerah Kabupaten Gianyar, Biro

Perjalanan Wisata, Pemerintahan

Desa Kerta

KETUA LPPM

Ketua Pelaksana

DPL

MAHASISWA

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten

Gianyar

Desa Kerta

MASYARAKAT/ Kelompok Sasaran KORDES


(17)

Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberi pembekalan oleh dosen pembimbing lapangan, tenaga ahli sesuai tematik KKN PPM, dan mitra. Materi pembekalan adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Potensi Wilayah

2. Etika pergaulan dan sosialisasi dengan masyarakat 3. Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan

a. Manajemen daya tarik agrowisata b. Pengemasan paket agrowisata terpadu

c. Teknologi budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim d. Teknologi pengolahan hasil pertanian buah jeruk dan salak gula pasir

e. Pemandu Wisata

f. Pemasaran kemasan paket agrowisata

2. Pelaksanaan

 Langkah-langkah dalam bentuk program yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari tema KKN-PPM di Desa Kerta adalah :

1) Memperkuat Badan Pengelola Agrowisata di Desa Kerta.

2) Membuat aktivitas Paket-paket agrowisata dalam bentuk brosur untuk ditawarkan kepada wisatawan yang memuat aktivitas something to see, something to do, something to buy dan something to learn.

3) Penyiapan lahan perkebunan / pertanian kelompok tani sebagai lokasi kegiatan agrowisata, pelatihan dan pendampingan kelompok tani dengan membuat demplot pembudidayaan tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

4) Menyusun Buku panduan pengembangan dan budidaya tanaman jeruk berbuah di luar musim.

5) Menyusun Buku Panduan informasi mengenai keunikan potensi budaya dan budaya pertanian yang ada di Desa Kerta baik yang tangible maupun yang intangible.

6) Meningkatkan kompetensi SDM di bidang pelayanan agrowisata bagi kelompok sasaran, termasuk kemampuan teknik memandu dan kemampuan


(18)

berbahasa Inggris serta kemampuan mengolah buah jeruk dan buah salak gula pasir menjadi produk olahan yang bermutu tinggi.

7) Mewujudkan saluran distribusi pemasaran (distribution cannel) bagi produk paket agrowisata di Desa Kerta.

 Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran adalah : Metode pengumpulan data melalui survei lapangan, dan program pemberdayaan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT).

 Langkah – langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM ini diantaranya :

1) Pelatihan manajerial bagi calon pengelola agrowisata di Desa Kerta.

2) Pelatihan mengkemas aktivitas paket agrowisata bagi seka teruna teruni, pengelola agrowisata dan kelompok tani seperti : paket wisata petik buah jeruk dan salak, tracking dan aktivitas out bound lainnya yang diwujudkan dalam bentuk brosur yang menarik.

3) Melakukan survai untuk mengidentifikasi segenap potensi budaya khususnya budaya Bali Age yang ada di Desa Kerta dan budaya pertanian untuk disusun menjadi buku panduan informasi bagi wisatawan dan pengunjung.

4) Menyusun dan mencetak buku panduan daya tarik wisata budaya dan agrowisata di Desa Kerta dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

5) Melakukan survai dan menentukan demplot kebun percontohan untuk budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

6) Menyusun Buku Panduan pengembangan dan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

7) Pendidikan, pelatihan dan pendampingan alih teknologi bagi kelompok tani untuk membudidayakan tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim.

8) Pelatihan teknik memandu bagi calon pemandu lokal agrowisata di Desa Kerta.


(19)

9) Pelatihan bahasa Inggris bagi calon pemandu lokal dan Sekha Teruna Teruni di Desa Kerta.

10)Melatih ketrampilan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengolah buah jeruk dan buah salak gula pasir menjadi produk olahan bermutu tinggi untuk disajikan kepada wisatawan / pengunjung.

11)Mengadakan kerja sama dengan Biro Perjalanan Wisata (MOU) untuk memasarkan paket agrowisata yang telah di kemas.

12)Memasarkan dan promosi paket agrowisata di Desa Kerta melalui webside. 13)Mencetak dalam bentuk brosur berbagai kemasan paket agrowisata terpadu

yang telah disusun bersama kelompok masyarakat. 14)Monitoring, Suvervisi dan Evaluasi


(20)

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri tertua di Bali, mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) merupakan salah satu lembaga di Universitas Udayana yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan unsur pelaksana akademik yang mengkoordinasikan dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terkait dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Desa Kerta yang akan dijadikan sebagai lokasi dalam KKN-PPM pada tahun 2015 ini, pihak Universitas Udayana yang dikoordinir oleh LPPM Unud mulai pada awal tahun 2010 juga sudah mengadakan penelitian dengan judul “Studi Potensi agrowisata Desa Kerta, Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar” kerjasama Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan Kabupaten Gianyar. Disamping itu Desa Kerta mulai tahun 2011 sudah dijadikan sebagai tempat pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Universitas Udayana dengan tema “Pengembangan Agrowisata Berbasiskan Pertanian dan Perkebunan”. Sedangkan pada tahun 2012 LPPM unud bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan, Kabupaten Gianyar telah berhasil menyusun buku dengan judul “Penyusunan Rencana Tindakan Pengembangan Agrowisata Payangan, Tegalalang, dan Tampaksiring”.

Universitas Udayana sejak awal telah turut berkomitmen untuk mengembangkan Desa Kerta sebagai pusat pengembangan agrowisata di Kecamatan Payangan. Dengan dukungan SDM yang mempuni di bidang pertanian dan pariwisata Universitas Udayana sangat layak untuk terus mengembangkan agrowisata di Kabupaten Gianyar. Pelaksanaan program KKN-PPM dengan tema yang serupa diharapkan mulai terciptanya produk paket agrowisata yang kongkrit, peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan serta adanya tambahan penghasilan bagi masyarakat dari penyelenggaraan aktivitas paket agrowisata terpadu di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.


(21)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Potensi Daya Tarik Agrowisata Desa Kerta

Dari aspek fisik dasar, kawasan Desa Kertha terletak pada daerah dataran tinggi, dengan ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut (dpl). Desa ini dilalui oleh aliran Sungai Ayung dengan hamparan sawah yang eksotik yang bisa mengundang investor untuk mengembangkan akomodasi pariwisata dan wisata alam, seperti misalnya pembangunan hotel dan wisata tirta arung jeram. Karena letaknya pada dataran tinggi, maka udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa Kerta merupakan kawasan subur dengan sumber air yang mencukupi. Disamping itu, panorama alamnya sangat indah dengan view lembah sungai Ayung dapat menyediakan berbagai something to see kepada wisatawan, sehingga selain untuk pertanian juga cocok untuk tempat peristirahatan atau tujuan wisata. Kondisi fisik dasar seperti ini sangat mendukung dan memudahkan untuk mengemas kegiatan pertanian menjadi agrowisata, karena faktor penarik wisatawan tidak melulu hanya sektor pertaniannya saja. Desa Kertha memiliki wisata alam berupa lahan persawahan yang sudah biasa dipakai sebagai tempat trecking dengan udara yang sejuk dan alunan merdu berbagai suara burung yang mempesona dan bisa menyegarkan jiwa. Dari aspek fisik binaan, pengembangan agrowisata di Desa Kertha didukung oleh tersedianya areal pertanian yang cukup luas yaitu lahan sawah seluas 423 ha dan perkebunan seluas 871,95 ha. Kawasan desa yang secara umum terdiri dari areal pertanian menyebabkan hampir semua sub sektor pertanian dapat berkembang dengan baik yaitu sub sektor pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Di Desa Kerta, komoditas unggulan tanaman pangan terdiri atas padi, ubi jalar dan kacang tanah Komoditas unggulan hortikultura di Desa Kerta adalah jeruk, pisang, papaya, apokat, durian dan tanaman hias. Di Desa Kertha terdapat potensi pengembangan tanaman hias yang sangat besar, dimana saat ini telah terdapat usaha agribisnis tanaman hias Sekar Bumi Farm yang sekaligus sangat potensial dijadikan obyek agrowisata. Komoditas unggulan perkebunan di Desa Kerta adalah kopi dan vanili. Selanjutnya komoditas unggulan pertenakannya adalah sapi. Di Desa Kertha terdapat Sub Terminal Agribisnis (STA) dan Bursa ternak sapi di dua tempat yaitu di Banjar Marga tengah dan Banjar Seming. Disamping memiliki komoditas unggulan pertanian, Desa Kerta juga memiliki komoditas unggulan di sektor industri kecil dan kehutanan. Komoditas industri kecil unggulan di Desa Kerta adalah kerajinan bambu dan desa ini memiliki hutan bambu yang cukup luas dimana seluruh perlindungan jurang ditanami tanaman bambu,


(22)

selanjutnya komoditas unggulan kehutanan berasal dari hutan rakyat yaitu kayu jati, lamtoro gung, bambu, ulat sutra dan albesia. Di wilayah hutan Desa Kerta khususnya di Dusun Pilan populasi kijang dikatakan cukup banyak dan ini sudah mulai mengganggu aktivitas pertanian disekitarnya. Untuk itu Kepala Desa Kerta mengusulkan agar kijang tersebut bisa didomestikasi/dikandangkan sebagai daya tarik agrowisata di Kerta. Dibidang perikanan yang berpotensi berkembang adalah perikanan kolam dan perikanan sawah serta produksi benih ikan. Desa Kertha telah dihubungkan dengan sarana jalan yang mencukupi sehingga bukan merupakan kawasan/areal yang terisolasi. Jalur lalulintas yang melewati desa ini dapat berfungsi sebagai jalur perjalanan wisata Ubud‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani sehingga wisatawan yang menuju ke Kintamani dapat singgah ke obyek agrowisata Kertha. Posisi srategis DesaKertha untuk dikembangkan sebagai obyek agrowisata, disamping karena bisa dilalui oleh route perjalanan wisata Ubud‐Payangan‐Kintamani atau Batuan‐Payangan‐Kintamani juga belum adanya obyek agrowisata pesaing (competitor) di sepanjang route perjalanan wisata tersebut. Hal ini tentu merupakan hal yang sangat penting, karena dengan tidak/belum adanya pesaing tersebut maka upaya promosi dan menarik kunjungan wisatawan menjadi lebih mudah. Potensi agrowisata di Desa Kertha secara umum sangat didukung oleh berbagai potensi lainnya di Kecamatan Payangan. Payangan adalah salah satu daerah di Gianyar yang masih memiliki alam yang sejuk dan alami, sebagian besar masih di dominasi oleh persawahan dan tutupan vegetasi layaknya hutan, salah satu yang menarik di daerah hutan barat Payangan adalah kegiatan Out Bond‐Buggy (bisa menjadi aktivitas something to do), yang tepatnya berlokasi di pinggiran sungai Ayung. Kegiatan ini adalah salah satu petualangan uji nyali yang ada di kabupaten Gianyar. Out Bond ini di awasi oleh organisasi Outward Bond Bali yang merupakan member dari Outward Bond International. Jadi pengunjung tidak perlu merasa khawatir karena semua peralatan yang digunakan sudah sesuai dengan standart internasional dan tenaga teknisi yang profesional. Secara budaya, 4 (empat) Desa Pekraman yang masih “Baliage” di Desa Kerta yaitu Dusun Penyabangan, Pilan, Marga Tengah dan Seming dapat dipromosikan sebagai wisata budaya sekaligus sebagai Kecamatan Payangan juga sudah memiliki sarana informasi/komunikasi, telpon, listrik/penerangan yang tersebar secara luas untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Fasilitas penunjang seperti pasar terminal maupun sub terminal agribisnis, badan‐badan keuangan seperti Bank, KUD, pelayanan kesehatan dan perdagangan cukup tersedia.


(23)

5.2. Pelatihan Budidaya jeruk berbuah di luar musim dan terwujudnya Buku Panduan tentang Budidaya Buah Jeruk dan Salak Gula Pasir Berbuah diluar Musim

Desa Kerta merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, lokasinya berada pada dataran tinggi sehingga udaranya segar dan bersih dengan suhu yang sejuk. Desa ini memiliki potensi dengan spektrum yang cukup luas, dan desa ini memiliki berbagai komoditas atau potensi unggulan pertanian yang sangat mendukung berkembangnya agrowisata. Dalam bidang budidaya pertanian, petani di Desa Kerta belum memiliki pengetahuan tentang budidaya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim untuk dijadikan atraksi agrowisata serta peyediaan buah berkesinambungan bagi wisatawan. Melihat hal tersebut dalam pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana dan melibatkan mahasiswa membantu memberikan informasi kepada masyarakat Desa Kerta, melalui program pelatihan dan pendampingan serta pengadaan demplot budidaya tanaman jeruk, salak gula pasir berbuah di luar musim, dan menyusun buku panduan pengembangan budi daya tanaman jeruk dan salak gula pasir berbuah di luar musim, dimana Desa Kerta ini sudah terbentuk dua kelompok Tani Agro yaitu kelompok tani “Sekar Bumi” dan kelompok tani “Jati Sekar” kedua kelompok tani ini berpeluang untuk bersinergi dalam pegelolaan sehingga produksi pertanian yag dihasilkan dapat saling melengkapi untuk di kemas menjadi paket agrowisata.

Setelah melaksanakan penyuluhan mengenai pembudidayaan jeruk dan salak gula pasir, akan membuat buku panduan dari materi yang telah disampaikan pemateri. Sasaran buku panduan ini akan diberikan kepada Kelompok tani yang berada di Desa Kerta, dan dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan Tekonologi budidaya jeruk dan salak gula pasir berbuah diluar musim yang akan diwariskan kepada generasi penerus di desa tersebut. Pembuatan buku panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim” dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 18.00-22.00. Pencetakan buku panduan tersebut dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015. Sasaran yang dituju pada penerbitan buku panduan yang berjudul” Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim” yaitu petani jeruk dan salak Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Penerbitan buku panduan diharapkan dapat sebagai panduan oleh petani jeruk dan salak dalam menerapkan teknologi jeruk dan salak berbuah di luar musim agar dapat meningkatkan pendapatkan petani.


(24)

Pihak yang terlibat dalam pembuatan buku panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim” yaitu mahasiswa KKN-PPM dan Prof.Dr.Ir. I Nyoman Rai MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pembuatan buku panduan yang berjudul ”Budidaya Buah Jeruk dan Buah Salak Gula Pasir Berbuah di Luar Musim“ ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu melakukan pembuatan buku panduan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015. Tahap kedua yaitu penyebaran buku panduan pada kegiatan “Demplot Budidaya Tanaman Jeruk Berbuah di Luar Musim” yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2015.

Gambar 4. Pelatihan Budidaya Tanaman Jeruk Berbuah di luar musim dan Buku Panduannya

5.3. Pelatihan Mengkemas Paket Wisata Agro dan Terwujudnya Paket Wisata dalam Bentuk Brosur

Pelatihan membuat kemasan paket wisata berbasis agro bagi anggota kelompok pengelola agrowisata dan anggota kelompok karang taruna di Desa Kerta Penglipuran diikuti oleh 20 orang peserta, pelatihan praktis ini dilakukan dengan menerapkan beberapa teori prinsip-prinsip dasar dalam mengkemas paket wisata yang diterapkan secara langsung di lapangan yakni dikaitkan dengan segala potensi wisata pedesaan dan agrowisata yang ada di Desa Kerta dan sekitarnya. Adapun prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam membuat acara wisata di Desa Kerta menyangkut : a) Rute perjalanan sebaiknya berbentuk putaran atau circle route, kecuali kondisi tidak memungkinkan. b) Variasi objek disusun sedemikian rupa sehingga mencerminkan variasi sehingga tidak monoton. c) Menyangkut pemililihan objek-objek mana yang didahulukan atau diletakkan di bagian akhir, didasarkan pada : kondisi dan kebutuhan wisatawan, misalnya yang erat kaitannya dengan waktu - waktu yang telah ditentukan (catching time) d) Tingkat kebosanan dan daya fisik wisatawan, karena pada dasarnya komponen yang menarik belum tentu dapat dimasukkan ke dalam program,ini terkait dengan unsur rasa bosan dan kekuatan fisik


(25)

wisatawan, misalnya untuk mencapai objek wisata air terjun yang menurun dan terjal tidak cocok untuk wisatawan usia lanjut.

Hasil akhir dari pelatihan ini adalah terciptanya kemasan paker wisata agro berupa kegiatan tracking dalam bentuk brosur. Brosur bermanfaat sebagai alat promosi untuk memperkenalkan Desa Kerta yang terletak di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar sebagai tempat wisata yang menarik kepada para wisatawan yang ingin berkunjung. Pada Desa Kerta ini disebut sebagai desa agrowisata karena sebagian wilayah dari Desa Kerta merupakan lahan perkebunan dan pertanian yang sedap dipandang mata dan beriklim sejuk. Salah satu agrowisata yang ada di Desa Kerta adalah wisata trekking long trip. Wisata trekking yang satu ini tidak kalah seru dengan wisata trekking lainnya. Di wisata trekking long trip ini wisatawan akan disuguhkan berbagai pengalaman menarik yang tentunya masih sangat berkaitan dengan alam. Wisatawan akan menyusuri hutan yang masih alami dan sangat sejuk. Hamparan sawah yang indah juga tidak luput dari pandangan mata. Wisatawan juga akan disuguhkan dengan arsitektur rumah bali tradisonal yang unik. Di tengah-tengah perjalanan, wisatawan akan menjumpai sebuah jembatan gantung yang menawan, serta wisatawan diajak juga untuk melihat jenis- jenis burung yang ada disana (Birdwatching). Namun sebelumnya, wisatawan akan diajak menyusuri sungai dengan air jernih yang sangat segar. Trekking Long trip ini menghabiskan waktu sekitar 5 jam, dan akan diakhiri di lokasi start wisata trekking ini. Sedangkan di wisata trekking medium trip ini wisatawan akan disuguhkan berbagai pengalaman menarik yang tentunya berkaitan dengan alam. Pertama pengunjung akan memulai pengalaman perjalanan menyusuri alam di depan Banjar Kerta, kemudian akan menyusuri pemukiman penduduk yang masih sangat kental dengan budaya Bali dengan penduduk lokal yang ramah tamah. Menyusuri lebih jauh jalur trekking ini, wisatawan akan menjumpai pancoran air tempat pemandian penduduk lokal sekitar. Rumah tradisonal Bali juga tidak luput dari destinasi trekking, sehingga pengetahuan wisatawan mengenai kebudayaan Bali semakin terbuka. Di tengah-tengah perjalanan, wisatawan akan menjumpai sungai jernih yang akan menyejukkan mata. Kegiatan peternak sapi juga menjadi konsumsi mata berikutnya. Trekking medium trip ini menghabiskan waktu sekitar 3 jam, dan akan diakhiri di Sekar Bumi Farm, lokasi agrowisata yang terkenal di Desa Kerta. Dengan pembuatan brosur ini diharapkan aktifitas paket-paket agrowisata di Desa Kerta dapat dikenal orang dan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan .


(26)

Uji coba jalur Trekking dilakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 10.00 – 16.00. Pada tanggal 15 Agustus mendesain brosur jalur trekking. Pada Tanggal 24 Agustus Brosur tersebut telah dicetak. Sasaran yang dituju pada kegiatan ini adalah para wisatawan mancanegara maupun domestik, karena dengan meningkatnya wisatawan berkunjung ke Desa Kerta akan meningkatkan perekonomian Desa. Kegiatan pembuatan brosur ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap Pertama adalah melakukan uji coba jalur trekking yang berada di Desa Kerta yang di lakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11 Agustus 2015. Tahap Kedua adalah melakukan pembuatan desain brosur jalur trekking yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015. Tahap ketiga adalah menyebarkan brosur ke tempat-tempat yang dirasa banyak wisatawan berkunjung seperti tempat-tempat sekitar daerah Ubud yang disebarkan oleh STT Desa Kerta. Hasil yang diharapkan dari tersedianya paket wisata agro ini adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik yang ingin mengunjungi Desa Kerta, karena disini wisatawan dapat melihat macam-macam potensi wisata yang menarik sehingga dengan meningkatnya para wisatawan berkunjung ke Desa Kerta dapat meningkatkan perekonomian desa ini dan membuka lapangan pekerjaan untuk para pemuda di Desa Kerta ini sebagai tour guide.

Gambar 5. Pelatihan Mengkemas Paket Wisata, Penentuan Jalur, dan Hasil Kemasan Paket Agrowisata Berupa Brosur Tracking

5.4. Pelatihan Teknik Memandu dan Terwujudnya Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata dan Agrowisata di Desa Kerta

5.4.1. Pelatihan Teknik Memandu

Pelatihan ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan para anggota Karang Taruna dan generasi muda di Desa Kerta agar bisa memandu wisatawan yang melakukan kegiatan wisata agro secara baik dan benar. Para peserta dididik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip


(27)

dasar sebagai seorang guide yaitu : Pramuwisata harus menguasai dengan baik hal-hal yang sangat terkait dengan tugas-tugas berbicara:

 Penguasaan bahasa; bahasa daerah, bahasa ibu, bahasa asing.

Eye contact; pandangan hendaknya merata ke semua wisatawan yang sedang dipandu, jangan hanya memfokuskan pandangan pada salah seorang wisatawan saja.

Voice; alunan suara, tinggi rendah suara yang keluar enak di dengar, mengeluarkan suara yang ramah dan penuh simpati.

Enunciation & Pronunciation; ucapan dan laval yang jelas dan benar, jangan bergumam.  Intonation; intonasi atau tekanan pada kalimat-kalimat yang disampaikan, dimana titik,

koma dan sebagainya.

Speed (Tempo); kecepatan dalam menyampaikan kalimat  Gesture; gerakan tangan pada saat memberikan penjelasan.

Ada beberapa teknik / cara memberikan penjelasan kepada wisatawan, yang dilatih para peserta pelatihan di Desa Adat Penglipuran dalam memandu wisatawan adalah :

a. Metode 5W – 1H

 What : Apa, nama, asal usul maupun latar belakang sejarah suatu objek.  When : Kapan dibangun, dibuat atau diketemukan dan sebagainya.

 Who : Siapa yang membangun, atas perintah siapa, siapa yang berkuasa atau memerintah saat itu.

 Where : Dimana letak suatu objek, nama desa, kecamatan, Kabupaten ataupun propinsi.  How / Why : Bagaimana cara menuju objek tersebut, jalan kaki, naik perahu, dan

sebagainya.

b. Metode Definisi, menerangkan suatu /objek dengan mendefinisikannya. Misalnya: cremation is to turn the dead body into ashes, etc.

c. Metode Natural Order, menerangkan suatu objek secara alami, apa adanya. Misalnya: menerangkan cara menanam padi yg diurut secar kronologis mulai dari memotong jerami – padi itu dipanen.

d. Metode Descriptive (melukiskan, menggambarkan) agar wisatawan tertarik untuk berkunjung ke suatu objek wisata dengan mengatakan / melukiskan objek tersebut serba indah misalnya dengan ungkapan atau kata-kata seperti beautiful, wonderful, excellent, unbelieveable, etc.


(28)

Para peserta yang telah mendapatkan pelatihan ini kemudian diberikan kesempatan untuk mempraktekkan langsung materi yang diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan. Untuk mengefisienkan waktu, sesuai kesepakatan dengan peserta, untuk pelatihan teknik memandu dan pelatihan bahasa Inggris diselenggarakan secara bersamaan, pada waktu peserta belajar menjelaskan kepada wisatawan diusahakan juga menjelaskan dengan bahasa Inggris. Para peserta juga diperkenalkan beberapa kata penawaran atau permintaan yang diucapkan kepada wisatawan agar lebih sopan, seperti : Excuse me sir/ madam, Would you like to

have………May I recommend you…, I would like to inform you about...,May I help you…,

Could you tell me ...,dan istilah-istilah lain yang berkait dengan daya tarik atau objek yang sering dijumpai dalam perjalanan mengikuti paket wisata agro yang telah dibuat.

4.4.2. Penyusunan Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata di Desa Kerta

Desa Kerta memiliki potensi wisata yang berlimpah baik yang tangible maupun

intangible. Di Desa Kerta bahkan terdapat 4 dusun yang masih Bali Aga. Lingkungan yang masih hijau dan iklim yang sejuk menyebabkan desa ini nyaman untuk dikunjungi. Namun sayangnya potensi tersebut masih belum banyak diketahui orang. Oleh karena itu, pada program pengabdian masyakat (KKN-PPM) ini diadakan program pembuatan buku yang berisikan mengenai panduan potensi wisata yang terdapat di Desa Kerta. Tidak hanya dalam satu bahasa, namun menggunakan tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Dengan begitu, diharapkan Desa Kerta akan lebih dikenal tidak hanya oleh turis domestik, namun juga mancanegara. Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Diantaranya yang pertama mencari informasi mengenai tempat-tempat yang unik dan bernilai sejarah yang tentunya memiliki potensi daya tarik wisata. Tidak hanya tempat, namun juga budaya yang khas di Desa Kerta. Kemudian dilanjutkan dengan mencari nara sumber terpercaya yang mampu memberikan informasi akurat untuk nantinya dimuat ke dalam buku. Tahap selanjutnya adalah membuat deskripsi-deskripsi berdasarkan pada hasil dari wawancara. Pada tahapan selanjutnya, deskripsi yang telah dibuat kemudian diberikan kepada DPL dan Kepala Desa untuk direvisi kembali. Hasil revisi yang sudah fixed kemudian diterjemahkan ke dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Setelah semua konten selesai, tahapan selanjutnya adalah pengambilan gambar untuk memperjelas deskripsi yang terdapat dalam buku. Tahap terakhir adalah mendesain cover buku dan mencetak buku.


(29)

Dalam pelaksaan pencarian informasi dan membuat deskripsi, dilakukan dari dusun ke dusun yang terdapat di Desa Kerta, sehingga lokasi untuk pelaksanaan program ini adalah seluruh dusun yang terdapat di Desa Kerta. Sasaran program ini adalah wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena Desa Kerta sudah mulai dikenal dengan agrowisata. Jadi, buku ini tidak hanya mengenalkan mengenai agrowisata namun juga potensi wisata lainnya sehingga menjadi lebih menarik wisatawan.

Gambar 6. Buku Panduan Daya Tarik Wisata, Pelatihan Teknik Memandu dan Potensi Wisata Subak di Desa Kerta

5.5. Pelatihan Kuliner Membuat Buah Kurma Jeruk

Dengan adanya kegiatan ini peserta memperoleh pengetahuan mengenai kesehatan yang sebelumnya belum pernah diperoleh dari posyandu setempat serta dapat mengetahui cara mengolah jeruk menjadi kurma jeruk sehingga dapat memberikan nilai jual yang tinggi, dan juga dapat bermanfaat untuk membangun dan mengembangkan Desa Kerta itu sendiri. Ke depan diharapkan hasil olahan ini bisa dijadikan makanan khas lokal Desa Kerta yang bisa disuguhkan kepada wisatawan yang berkunjung, mengingat produksi buah jeruk sangat melimpah di Desa Kerta. Pengembangan teknologi pengolahan buah jeruk menjadi olahan buah kurma sangat penting untuk dilanjutkan untuk meningkatkan nilai tambah buah jeruk yang pada musim-musim panen raya harganya sangat murah.


(30)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Potensi berupa keunikan alam dan budaya yang ada di Desa Kerta sudah selayaknya untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada wisatawan agar masyarakat desa menerima manfaat secara ekonomi, berupa tersedianya tambahan lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan penghasilan, dengan menyediakan jasa sebagai pemandu wisata lokal, penyedian kuliner, menyediakan soulvenir khas Desa Kerta dan penerimaan penghasilan desa berupa penerimaan tiket masuk dan ongkos parkir. Usaha yang bisa ditempuh melalui kegiatan KKN-PPM adalah berupa 1) pembuatan paket-paket agrowisata yang inovatif agar menarik jumlah kunjungan wisatawan berkunjung ke Desa Kerta, 2) peningkatan kualitas sumber daya manusia pendukungnya melalui pelatihan memandu wisata, pembudidayaan tanaman salak dan jeruk berbuah diluar musim dan pelatihan kuliner khas Desa Kerta berbahan baku buah jeruk, 3) menyusun buku panduan Deskripsi daya tarik wisata di Desa Kerta dan 4) penyusunan buku panduan pembudidayaan tanaman salak dan jeruk berbuah di luar musim.

6.2. Saran

Masyarakat Desa Kerta disarankan agar tidak selalu keluar untuk mencari pekerjaan, melainkan agar mampu mengembangkan desanya sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Setelah berakhirnya kegiatan KKN-PPM ini Desa Kerta diharapkan menjadi yang lebih kuat antara pihak universitas dengan pihak Desa Kerta yang tumbuh dari hubungan dan kesan yang baik dari mahasiswa, masyarakat, pemerintah desa, dan pihak civitas akademika Universitas Udayana. Hubungan ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap pengolahan dan peningkatan pariwisata Desa Kerta terutama pada agrowisata sehingga dapat mewujudkan Desa Kerta sebagai desa maju dan sejahtera, serta dapat meningkatkan citra positif Desa Kerta sebagai Desa Agrowisata.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Masterplan Agrowisata Gianyar Utara : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan, Kabupaten Gianyar

Desky M.A, 2001. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Marcini Marc, 1996. Conducting Tours, Delmar Publishers an International Thomson Publishing Company.

Kesrul M, 2003. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Muhajir, 2005. Menjadi Pemandu Wisata Pemula, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Suyitno, 2001. Perencanaan Wisata, Yogyakarta: Kanisius.


(1)

Uji coba jalur Trekking dilakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 10.00 – 16.00. Pada tanggal 15 Agustus mendesain brosur jalur trekking. Pada Tanggal 24 Agustus Brosur tersebut telah dicetak. Sasaran yang dituju pada kegiatan ini adalah para wisatawan mancanegara maupun domestik, karena dengan meningkatnya wisatawan berkunjung ke Desa Kerta akan meningkatkan perekonomian Desa. Kegiatan pembuatan brosur ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap Pertama adalah melakukan uji coba jalur trekking yang berada di Desa Kerta yang di lakukan pada tanggal 4, 6, 10, dan 11 Agustus 2015. Tahap Kedua adalah melakukan pembuatan desain brosur jalur trekking yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015. Tahap ketiga adalah menyebarkan brosur ke tempat-tempat yang dirasa banyak wisatawan berkunjung seperti tempat-tempat sekitar daerah Ubud yang disebarkan oleh STT Desa Kerta. Hasil yang diharapkan dari tersedianya paket wisata agro ini adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun domestik yang ingin mengunjungi Desa Kerta, karena disini wisatawan dapat melihat macam-macam potensi wisata yang menarik sehingga dengan meningkatnya para wisatawan berkunjung ke Desa Kerta dapat meningkatkan perekonomian desa ini dan membuka lapangan pekerjaan untuk para pemuda di Desa Kerta ini sebagai tour guide.

Gambar 5. Pelatihan Mengkemas Paket Wisata, Penentuan Jalur, dan Hasil Kemasan Paket Agrowisata Berupa Brosur Tracking

5.4. Pelatihan Teknik Memandu dan Terwujudnya Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata dan Agrowisata di Desa Kerta

5.4.1. Pelatihan Teknik Memandu

Pelatihan ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan para anggota Karang Taruna dan generasi muda di Desa Kerta agar bisa memandu wisatawan yang melakukan kegiatan wisata agro secara baik dan benar. Para peserta dididik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip


(2)

dasar sebagai seorang guide yaitu : Pramuwisata harus menguasai dengan baik hal-hal yang sangat terkait dengan tugas-tugas berbicara:

 Penguasaan bahasa; bahasa daerah, bahasa ibu, bahasa asing.

Eye contact; pandangan hendaknya merata ke semua wisatawan yang sedang dipandu, jangan hanya memfokuskan pandangan pada salah seorang wisatawan saja.

Voice; alunan suara, tinggi rendah suara yang keluar enak di dengar, mengeluarkan suara yang ramah dan penuh simpati.

Enunciation & Pronunciation; ucapan dan laval yang jelas dan benar, jangan bergumam.  Intonation; intonasi atau tekanan pada kalimat-kalimat yang disampaikan, dimana titik,

koma dan sebagainya.

Speed (Tempo); kecepatan dalam menyampaikan kalimat  Gesture; gerakan tangan pada saat memberikan penjelasan.

Ada beberapa teknik / cara memberikan penjelasan kepada wisatawan, yang dilatih para peserta pelatihan di Desa Adat Penglipuran dalam memandu wisatawan adalah :

a. Metode 5W – 1H

 What : Apa, nama, asal usul maupun latar belakang sejarah suatu objek.  When : Kapan dibangun, dibuat atau diketemukan dan sebagainya.

 Who : Siapa yang membangun, atas perintah siapa, siapa yang berkuasa atau memerintah saat itu.

 Where : Dimana letak suatu objek, nama desa, kecamatan, Kabupaten ataupun propinsi.  How / Why : Bagaimana cara menuju objek tersebut, jalan kaki, naik perahu, dan

sebagainya.

b. Metode Definisi, menerangkan suatu /objek dengan mendefinisikannya. Misalnya:

cremation is to turn the dead body into ashes, etc.

c. Metode Natural Order, menerangkan suatu objek secara alami, apa adanya. Misalnya: menerangkan cara menanam padi yg diurut secar kronologis mulai dari memotong jerami – padi itu dipanen.

d. Metode Descriptive (melukiskan, menggambarkan) agar wisatawan tertarik untuk berkunjung ke suatu objek wisata dengan mengatakan / melukiskan objek tersebut serba indah misalnya dengan ungkapan atau kata-kata seperti beautiful, wonderful, excellent, unbelieveable, etc.


(3)

Para peserta yang telah mendapatkan pelatihan ini kemudian diberikan kesempatan untuk mempraktekkan langsung materi yang diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan. Untuk mengefisienkan waktu, sesuai kesepakatan dengan peserta, untuk pelatihan teknik memandu dan pelatihan bahasa Inggris diselenggarakan secara bersamaan, pada waktu peserta belajar menjelaskan kepada wisatawan diusahakan juga menjelaskan dengan bahasa Inggris. Para peserta juga diperkenalkan beberapa kata penawaran atau permintaan yang diucapkan kepada wisatawan agar lebih sopan, seperti : Excuse me sir/ madam, Would you like to

have………May I recommend you…, I would like to inform you about...,May I help you…,

Could you tell me ...,dan istilah-istilah lain yang berkait dengan daya tarik atau objek yang sering dijumpai dalam perjalanan mengikuti paket wisata agro yang telah dibuat.

4.4.2. Penyusunan Buku Panduan Standar Bagi Guide Lokal tentang Deskripsi Daya Tarik Wisata di Desa Kerta

Desa Kerta memiliki potensi wisata yang berlimpah baik yang tangible maupun

intangible. Di Desa Kerta bahkan terdapat 4 dusun yang masih Bali Aga. Lingkungan yang masih hijau dan iklim yang sejuk menyebabkan desa ini nyaman untuk dikunjungi. Namun sayangnya potensi tersebut masih belum banyak diketahui orang. Oleh karena itu, pada program pengabdian masyakat (KKN-PPM) ini diadakan program pembuatan buku yang berisikan mengenai panduan potensi wisata yang terdapat di Desa Kerta. Tidak hanya dalam satu bahasa, namun menggunakan tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Dengan begitu, diharapkan Desa Kerta akan lebih dikenal tidak hanya oleh turis domestik, namun juga mancanegara. Program ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Diantaranya yang pertama mencari informasi mengenai tempat-tempat yang unik dan bernilai sejarah yang tentunya memiliki potensi daya tarik wisata. Tidak hanya tempat, namun juga budaya yang khas di Desa Kerta. Kemudian dilanjutkan dengan mencari nara sumber terpercaya yang mampu memberikan informasi akurat untuk nantinya dimuat ke dalam buku. Tahap selanjutnya adalah membuat deskripsi-deskripsi berdasarkan pada hasil dari wawancara. Pada tahapan selanjutnya, deskripsi yang telah dibuat kemudian diberikan kepada DPL dan Kepala Desa untuk direvisi kembali. Hasil revisi yang sudah fixed kemudian diterjemahkan ke dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Setelah semua konten selesai, tahapan selanjutnya adalah pengambilan gambar untuk memperjelas deskripsi yang terdapat dalam buku. Tahap terakhir adalah mendesain cover buku dan mencetak buku.


(4)

Dalam pelaksaan pencarian informasi dan membuat deskripsi, dilakukan dari dusun ke dusun yang terdapat di Desa Kerta, sehingga lokasi untuk pelaksanaan program ini adalah seluruh dusun yang terdapat di Desa Kerta. Sasaran program ini adalah wisatawan baik domestik maupun mancanegara karena Desa Kerta sudah mulai dikenal dengan agrowisata. Jadi, buku ini tidak hanya mengenalkan mengenai agrowisata namun juga potensi wisata lainnya sehingga menjadi lebih menarik wisatawan.

Gambar 6. Buku Panduan Daya Tarik Wisata, Pelatihan Teknik Memandu dan Potensi Wisata Subak di Desa Kerta

5.5. Pelatihan Kuliner Membuat Buah Kurma Jeruk

Dengan adanya kegiatan ini peserta memperoleh pengetahuan mengenai kesehatan yang sebelumnya belum pernah diperoleh dari posyandu setempat serta dapat mengetahui cara mengolah jeruk menjadi kurma jeruk sehingga dapat memberikan nilai jual yang tinggi, dan juga dapat bermanfaat untuk membangun dan mengembangkan Desa Kerta itu sendiri. Ke depan diharapkan hasil olahan ini bisa dijadikan makanan khas lokal Desa Kerta yang bisa disuguhkan kepada wisatawan yang berkunjung, mengingat produksi buah jeruk sangat melimpah di Desa Kerta. Pengembangan teknologi pengolahan buah jeruk menjadi olahan buah kurma sangat penting untuk dilanjutkan untuk meningkatkan nilai tambah buah jeruk yang pada musim-musim panen raya harganya sangat murah.


(5)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Potensi berupa keunikan alam dan budaya yang ada di Desa Kerta sudah selayaknya untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada wisatawan agar masyarakat desa menerima manfaat secara ekonomi, berupa tersedianya tambahan lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan penghasilan, dengan menyediakan jasa sebagai pemandu wisata lokal, penyedian kuliner, menyediakan soulvenir khas Desa Kerta dan penerimaan penghasilan desa berupa penerimaan tiket masuk dan ongkos parkir. Usaha yang bisa ditempuh melalui kegiatan KKN-PPM adalah berupa 1) pembuatan paket-paket agrowisata yang inovatif agar menarik jumlah kunjungan wisatawan berkunjung ke Desa Kerta, 2) peningkatan kualitas sumber daya manusia pendukungnya melalui pelatihan memandu wisata, pembudidayaan tanaman salak dan jeruk berbuah diluar musim dan pelatihan kuliner khas Desa Kerta berbahan baku buah jeruk, 3) menyusun buku panduan Deskripsi daya tarik wisata di Desa Kerta dan 4) penyusunan buku panduan pembudidayaan tanaman salak dan jeruk berbuah di luar musim.

6.2. Saran

Masyarakat Desa Kerta disarankan agar tidak selalu keluar untuk mencari pekerjaan, melainkan agar mampu mengembangkan desanya sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan kemampuan diri dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. Setelah berakhirnya kegiatan KKN-PPM ini Desa Kerta diharapkan menjadi yang lebih kuat antara pihak universitas dengan pihak Desa Kerta yang tumbuh dari hubungan dan kesan yang baik dari mahasiswa, masyarakat, pemerintah desa, dan pihak civitas akademika Universitas Udayana. Hubungan ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap pengolahan dan peningkatan pariwisata Desa Kerta terutama pada agrowisata sehingga dapat mewujudkan Desa Kerta sebagai desa maju dan sejahtera, serta dapat meningkatkan citra positif Desa Kerta sebagai Desa Agrowisata.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Masterplan Agrowisata Gianyar Utara : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan, Kabupaten Gianyar

Desky M.A, 2001. Pengantar Bisnis Biro Perjalanan Wisata, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Marcini Marc, 1996. Conducting Tours, Delmar Publishers an International Thomson Publishing Company.

Kesrul M, 2003. Penyelenggaraan Operasi Perjalanan Wisata, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Muhajir, 2005. Menjadi Pemandu Wisata Pemula, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Suyitno, 2001. Perencanaan Wisata, Yogyakarta: Kanisius.