Mikrokontroler AT89S51 TINJAUAN PUSTAKA
register
dan AT89S51dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Konfigurasi pin dari Mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler AT89S51
Pada Gambar 2.1 diperlihatkan konfigurasi pin-pin pada Mikrokontroler AT89S51. Keping Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 40
pin, 32 pin diantaranya untuk keperluan port program. Fungsi dari pin-pin pada Mikrokontroler AT89S51 dapat dikelompokkan menjadi: sumber
tegangan, pin kristal, pin kontrol, pin IO dan pin interupsi. Fungsi dari tiap- tiap pin adalah sebagai berikut: Setiawan,2005
1. Vcc
Pin untuk catu daya 5 Volt DC 2.
GND Pin ground sumber tegangan
3. Port 0
Merupakan bidirectional IO port 8 bit dengan konfigurasi
open drain
, setiap
output port
dapat menahan 8 buah TTL input. Saat logika ”1” diberikan ke setiap pin pada port 0, maka pin tersebut dapat digunakan
sebagai
high impedance input
.
Port ini juga dapat dikonfigurasikan sebagai
low order address data bus
yang termultiplek selama terjadi pengaksesan program dan memori eksternal.
Pada mode ini port 0 memiliki
internal pull-up
. Port 0 juga menerima
byte
kode selama
flash programing
, dan dapat mengeluarkan
byte-byte
kode tersebut selama verifikasi program ini berlangsung.
4. Port 1
Merupakan
bidirectional
IO port 8 bit dengan
pull-up internal
. Setiap
buffer output
port 1 dapat menahan atau memberikan
sinksource
arus kepada 4 buah TTL
input
. Saat logika ”1” diberikan ke port ini, maka pin tersebut akan diberi
pull- high
oleh
internal pull-up
sehingga dapat digunakan sebagai pin
input
. Sebagai pin
input
, pin-pin pada port 1 yang telah menjadi
pull-low
, secara
external
akan memberikan arus I
IL
dikarenakan adanya
internal pull-up
. Port 1 juga menerima
low order address byte
selama
flash programming
dan verifikasi program. 5.
Port 2 Merupakan
bidirectional
IO port 8 bit dengan
pull-up internal
. Setiap
buffer output
port 2 dapat menahan atau memberikan
sinksource
arus kepada 4 buah TTL
input
. Saat logika ”1” diberikan ke port ini, maka pin tersebut akan diberi
pull- high
oleh
internal pull-up
sehingga dapat digunakan sebagai pin
input
. Sebagai pin
input
, pin-pin pada port 2 yang telah menjadi
pull-low
, secara
external
akan memberikan arus I
IL
dikarenakan adanya
internal pull-up
. Port 2 juga menerima
low order address byte
selama
flash programming
dan verifikasi program. 6.
Port3 Merupakan
bidirectional
IO port 8 bit dengan
pull-up internal
. Setiap
buffer output
port 3 dapat menahan atau memberikan
sinksource
arus kepada 4 buah TTL
input
. Saat logika ”1” diberikan ke port ini, maka pin tersebut akan diberi
pull- high
oleh
internal pull-up
sehingga dapat
digunakan sebagai pin
input
. Sebagai pin
input
, pin-pin pada port 3 yang telah menjadi
pull-low
, secara
external
akan memberikan arus I
IL
dikarenakan adanya
internal pull-up
. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol selama
flash programming
dan verifikasi program. Selain itu port 3 juga mempunyai beberapa fungsi khusus seperti yang
diperlihatkan oleh tabel 2.1:
7. RESET
Reset high input
pada pin ini selama dua
machine cycle
pada
oscillator
bekerja akan me-
reset
Mikrokontroler AT89S51. 8.
ALEPROG
Address Latch Enable
akan mengeluarkan pulsa untuk menahan bit rendah sebuah alamat selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga
merupakan input pulsa bagi Program PROG selama
flash programing
. Pada operasi normal ALE bernilai pada rata-rata 16 dari frekuensi
oscillator
dan bisa juga digunakan untuk timer eksternal atau tujuan
clock
. 9.
PSEN
Program Store Enable
merupakan sinyal pengontrol yang membolehkan program memori eksternal masukan ke dalam bus selama proses
pemberian pengambilan instruksi. 10.
EAVPP Bila pin ini diberi logika tinggi high, maka Mikrokontroler AT89S51
akan melaksanakan instruksi dari memori
program internal
. Bila
Tabel 2.1 Fungsi khusus port 3
dihubungkan ke
ground
maka Mikrokontroler AT89S51 akan mengakses seluruh lokasi memori eksternal terlebih dahulu. Pin ini juga menerima
tegangan programing 12 Volt Vpp selama
flash programming
untuk IC yang memerlukan 12 Volt Vpp. EA mesti disambungkan ke Vcc untuk
eksekusi program internal dan EA mesti disambungkan ke Vcc untuk eksekusi program internal dan EA mesti disambungkan ke GND untuk
eksekusi program aksternal. 11.
XTAL 1 Merupakan input bagi penguat
oscillator inverting
dan ranglaian pengoperasian internal clock
12. XTAL 2
Merupakan output dari oscillator inverting. Pin ini dipakai bila menggunakan
oscillator crystal
.