Operational Amplifier TINJAUAN PUSTAKA
Bagian kedua merupakan
high gain voltage amplifier
. Bagian ini terdiri atas atas beberapa transistor yang dirangkai secara Darlington. Bagian
ini mampu memberikan penguatan hingga 200.000 kali.Bagian terakhir merupakan
rangkaian
complementary emiter follower
. Ini menyebabkan Op-amp memiliki impedansi
output
yang rendah. Dengan demikian Op-amp bisa mengalirkan arus ke beban hingga beberapa miliampere.
Input
teminal diberi label “+” dan “-“.
Input
“-“ disebut
input inverting
sedangkan
input
“+” disebut
input noninverting
. Jika sinyal
input
diberikan ke
input
“-“ sedangkan
input
“+” dihubungkan ke ground maka sinyal
output
akan berbeda fase 180
dengan sinyal masukannya.Apabila sinyal
input
diberikan ke
input
“+” sedangkan
input
“-“ yang dihubungkan ke ground maka
output
nya akan sefase dengan sinyal
input
. Millmann,1992 Pada gambar 2.12 dapat dilihat rangkaian sederhana
operational amplifier
sebagai
inverting amplifier
. Pada rangkaian ini diberikan input,Vi, melalui resistor R1 pada kaki
inverting input
. Sementara itu kaki
input noninverting
dihubungkan ke
ground
.
Output
dari
operational amplifier
dihubungkan kembali dengan kaki
inverting input
melalui Rf yang merupakan tahanan
feedback
.Untuk menentukan penguatan dari rangkaian
inverting amplifier
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Boylestad,2002
i f
o
V R
R V
1
.....................................................................................2.6
Gambar 2.12 Operational amplifier sebagai inverting amplifier
Vi Vi
Vo R1
Rf
-
+
Op- Amp