Pengujian Timer Pengujian dan Pembahasan Perangkat Keras

angin dapat ditampilkan pada LCD tiap 3 detik. Untuk men- trigger agar port 1.1 mengenali sinyal dari rangkaian timer maka port 1.1 harus diberi logika high bit 1 minimal sekitar 0,5 detik. Dari rumus 2.1 dan 2.2 untuk menghitung panjang bit yang ditulis pada bab II adalah tidak mungkin membuat output IC 555 dalam kondisi low lebih lama dan kondisi high lebih singkat. Untuk itu diperlukan suatu inverter yang dapat membalikkan kondisi output IC 555 dari kondisi high ke low dan begitu juga sebaliknya dari kondisi low ke high . Dengan cara demikian kondisi high yang diberikan ke port 1.1 mikrokontroler AT89S51 dapat diatur menjadi lebih singkat dibandingkan kondisi low -nya. Inverter yang digunakan di dalam rangkaian ini yaitu IC 7404. Pada saat ouput rangkaian timer dalam kondisi low maka sensor kecepatan angin akan membaca dan menyimpan bit 1. Setelah ouput rangkaian timer dalam kondisi high barulah data dari sensor kecepatan angin itu diproses untuk mengetahui arah angin. Untuk memudahkan pengamatan kondisi logika pada output rangkaian timer maka dipasang komponen Light Emiting Diode LED sebelum dan sesudah IC 7404. Apabila output dalam kondisi high maka LED akan menyala dan jika output dalam kondisi low maka LED akan padam. Blok diagram pengujian timer dapat dilihat pada gambar 5.7. Gambar 5.7 Blok diagram pengujian rangkaian timer Dari perhitungan dalam perancangan di Bab IV diatur sehingga port 1.1 mikrokontroler AT89S51 mendapat bit 0 selama sekitar 2 detik dan mendapat bit 1 selama sekitar 1 detik. Untuk mengukur lama bit tersebut digunakan peralatan oscilloscope . Selain itu juga dilakukan pengujian dengan cara mengamati kondisi AT89S51 Timer Voltmeter Port 1.1 LED pada saat menyala dan padam.Untuk mengukur tegangan output digunakan voltmeter oscilloscope .Pengukuran tegangan output rangkaian timer dengan menggunakan voltmeter dapat dilihat pada gambar 5.8 Gambar 5.8 Pengukuran tegangan output rangkaian timer Hasil pengujian rangkaian timer dicatat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Pengujian timer LOGIKA TEGANGAN Volt WAKTU Detik Hasil perhitungan Hasil pengukuran dengan stopwatch HIGH 2,20 1’ 0’59” LOW 2’ 2’45” Dari hasil pengukuran yang dicatat pada tabel 5.3 didapat hasil tidak sama persis dengan perhitungan namun tidak jauh menyimpang dari batas toleransi. Hal ini disebabkan nilai pembulatan dan toleransi pada komponen resistor serta kapasitor yang digunakan di dalam rangkaian timer .

5.2.4 Pengujian Sensor Kecepatan Angin dengan Tampilan LCD

Rangkaian ini berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Sensor pada propeler terdiri atas sepasang sensor infra merah. Sensor infra merah terdiri atas infrared emitting diode dan photo transistor yang saling berhadapan. Infrared emitting diode berfungsi memancarkan sinar infra merah dan photo transistor berfungsi menerima sinar infra merah. Di antara infrared emitting diode dan photo 2,20 Volt transistor terdapat sebuah lempeng propeler yang dapat bergerak berputar. Output rangkaian sensor kecepatan angin dihubungkan dengan port 1.0 mikrokontroler AT89S51. Apabila lempeng propeler tepat tegak lurus terhadap tranceiver infra merah maka sinar infra merah akan terhalang oleh lempeng sehingga sinar infra merah tersebut tidak dapat diterima oleh phototransisto r. Jika phototransistor tidak menerima sinar infra merah maka output rangkaian sensor inframerah yang masuk ke mikrokontroler AT89S51 adalah bit 1. Begitu juga sebaliknya, jika lempeng penghalang sudah tidak lagi menghalangi sinar infra merah dari infrared emitting diode menuju phototransistor maka output rangkaian sensor kecepatan angin yang masuk ke mikrokontroler AT89S51 adalah bit 0. Untuk menguji bekerja tidaknya sensor kecepatan ini dilakukan dengan pengukuran tegangan pada port 1.0 mikrokontroler AT89S51. Pada saat phototransistor terhalang lempeng dan tidak menerima sinyal infra merah maka port 1.0 mikrokontroler AT89S51 harus mendapat bit 1 yang ditandai dengan menyalanya LED dan sebaliknya pada saat phototransistor tidak terhalang lempeng maka pada port 1.0 mendapat bit 0 dan LED padam. Diagram blok pengujian rangkaian sensor kecepatan angin dapat dilihat pada gambar 5.9. Gambar 5.9 Blok diagram pengujian sensor kecepatan angin Untuk mengetahui kecepatan angin, maka harus ada data mengenai hubungan kecepatan angin dengan jumlah putaran propeler kincir angin yang dirancang. Data ini akan menjadi dasar dalam pembuatan data base software anemometer digital yang akan di- download ke dalam mikrokontroler AT89S51. Untuk mendapatkan data korelasi antara kecepatan angin dan jumlah putaran AT89S51 LCD Sensor Kecepatan Voltmeter Port 1.0 Port 0