“Ketika saya tanya kepada anak saya, “Bagaimana rasanya le
?”, anak saya mengatakan enak seperti dipijitin,
tidak sakit”. W1.155
W2 juga menjelaskan jika tidak ada efek samping dari terapi TENS. Berikut penyataanya:
“Gak ada mbak karena TENS ini sendiri kan fungsinya
untuk menstimulasi otak, menstimulasi otot.” W2.215
dan W2 menjelaskan frekuensi pemberian terapi TENS kepada An. A dan Berikut pernyataannya:
“Saya menggunakanya intensitanya lebih dari 10 Hz saya hanya menggunakan pada anak 3 Hz sesuai dengan
apa yang si anak rasakan, kalau yang anak rasakan tidak nyaman terasa sakit maka ,
intensitasnya saya turunkan.”
W2.205
4.5.4 Tema 4: Terapi Latihan Mendukung Terapi TENS
Hasil wawancara terhadap W2 menjelaskan bahwa selain diberikan terapi TENS, anak juga diberikan terapi
latihan dengan menggunakan tangan kanannya. Berikut pernyataannya.
“Saya memberikan
terapi latihannya
seperti menggerakkan tangan-tangannya melatih anak itu memegang
pensil, memegang bola, memegang bajunya sendiri, mengenal hidungnya sendiri, mengenal telinganya sendiri, bersalaman, ya
seperti itu terapi yang saya lakukan dan memberi anak itu permainan misalkan mobil-mobilan dengan mobilnya sendiri
terus, ya seperti itu ya mbak yang saya lakukan kurang
lebihnya.” W2.95
4.5.5 Tema 5: Adanya Pengaruh Terapi TENS Terhadap Aktivitas Fisik Anak CP
Berdasarkan hasil wawancara, W1 dan W2 mejelaskan bahwa terapi TENS sangat efektif dan mampu
mempengaruhi aktivitas
fisik anak
CP. Setelah
mendapatkan terapi TENS, anak mampu melakukan aktivitas menggunakan tangan dan kaki kanannya. Berikut
percakapannya :
“Ya Puji Tuhan, sekarang dia bisa meganglah, megang-
megang pakai tangan kanannya” W1.245
“Ya ada meski gak begitu, yang dulu gak bisa megar, kalau disuruh megang malah dilepaske dibuang , tapi
sekarang enggak , meski ya megangnya sampai berat-
berat gitu, berat gitu mbak.” W1.255 “Ya dulu dia gak bisa pegang stang sepedanya itu, dia
kan punya sepeda onthel, gak bisa megang banget tapi setelah diterapi bisa megang stang sepedanya itu, bisa
megang bola, terus tanganya itu sukanya kalau suruh megang malah dibuang sekarang malah enggak enggak
kaku gitu itu.
”W1.265
“Sangat efektif karena adanya terapi ini anak sudah bisa memegang pensil secara mandiri, memegang bola secara
mandiri, membuka bajunya mandiri walaupun masih belum sempurna dan masih harus dibantu dengan tangan
satu
nya.” W2.125 “Ada, anak tersebut saja menggunakan sepeda sudah
menggunakan tangan dua yang semula satu dia bisa memegang sepeda dengan tangan dua, memegang pensil
juga sudah bisa sendiri.” W2.165
4.6 Pembahasan 4.6.1 An. A termasuk CP tipe Spastic Hemiplegic