18
Pada dasarnya latihan yang bersifat kecabangan harus mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan. Proses latihan yang tidak
menggunakan prinsip-prinsip latihan akan mengakibatkan kerugian pada atlet yaitu tujuan latihan tidak tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Prinsip latihan berperan penting terhadap aspek fisiologis dan psikologis atlet, yaitu mendukung peningkatan kualitas latihan dan
dapat menghindarkan atlet dari rasa sakit dan cidera selama latihan. Sukadiyanto 2011: 9 menjelaskan sasaran latihan dan tujuan
latihan secara garis besar antara lain: a Meningkatkan kualitas fisik dasar dan umum secara menyeluruh, b Mengembangkan dan
meningkatkan potensi
fisik khusus,
c Menambah
dan menyempurnakan teknik, d Menambah dan menyempurnakan
strategi, teknik, taktik, dan pola bermain, dan e Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding.
Menurut Harsono 1988: 100 tujuan serta sasaran utama dari latihan adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan
prestasinya semaksimal mungkin. Selanjutnya Harsono 1988: 100 menyatakan bahwa untuk mencapai hal itu, ada 4 empat aspek
latihan yang perlu diperhatikan oleh atlet, yaitu: a latihan fisik, b latihan teknik, c latihan taktik, dan d latihan mental. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan tujuan dan sasaran latihan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fisik atlet, dalam hal ini
peningkatan power tungkai atlet junior putri bola voli.
19
c. Prinsip-prinsip Latihan
Menurut Sukadiyanto 2011: 13 prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting terhadap aspek fisiologis dan psikologis
olahragawan. Menurut Sukadiyanto 2011: 14-23 prinsip-prinsip latihan yang menjadi pedoman agar tujuan latihan dapat tercapai,
antara lain: 1 prinsip kesiapan, 2 individual, 3 adaptasi, 4 beban lebih, 5 progersif, 6 spesifik, 7 variasi, 8 pemanasan dan
pendinginan, 9 latihan jangka panjang, 10 prinsip berkebalikan, 11 tidak berlebihan, dan 12 sistematik.
Menurut Bompa 1994: 29 prinsip latihan adalah suatu petunjukpedoman dan peraturan yang sistematis dan seluruhnya
berlangsung dalam proses latihan. Prinsip-prinsip latihan menurut Bompa 1994: 29-48 adalah: 1 Prinsip partisipasi aktif mengikuti
latihan, 2 Prinsip perkembangan menyeluruh, 3 Prinsip spesialisasi, 4 Prinsip individual, 5 Prinsip bervariasi, 6 Model dalam proses
latihan, 7 Prinsip peningkatan beban. Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 12 agar latihan dapat
dilakukan secara efektif dan aman sehingga mampu meningkatkan kebugaran secara optimal perlu diperhatikan prinsip-prinsip latihan
kebugaran, yaitu meliputi : a. Over load beban lebih yaitu pembebanan dalam latihan harus
“lebih berat” dibandingkan aktivitas fisik sehari-hari. Misalnya
20
seseorang pada saat melatih otot dada menggunakan bench press, bisa mengangkat beban 50 Kg, maka pada saat berlatih harus bisa
mengangkat lebih dari 50 Kg dan pembebanan harus selalu bertahap naik progress.
b. Specifity kekhususan yaitu latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan latihan yang hendak dicapai. Misalnya untuk
menurunkan berat badan pilihlah latihan aerobic, sedangkan untuk menambah berat badan dengan latihan latihan beban.
c. Reversible kembali asal yaitu kebugaran yang telah dicapai akan berangsur-angsur menurun bahkan bisa hilang sama sekali jika
latihan tidak dikerjakan secara teratur dengan takaran yang tepat. Hal ini sama halnya seperti pada saat latihan beban, jika hal
tersebut dihiraukan otot-otot yang telah kita latih selam ini akan kembali seperti dulu.
Menurut Suharjana 2013: 40 agar latihan bisa efektif dan efisien, latihan hendaknya mengacu pada prinsip-prinsip latihan.
Prinsip-prinsip latihan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prinsip adaptasi khusus
Dengan latihan secara normal, maka perhitungan jumlah tenaga yang dipergunakan untuk melawan beban akan berkurang, hal ini
disebabkan oleh adaptasi latihan.