Pengertian Aliran Udara Angin Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Udara Angin Pengertian Kecepatan Angin

tertutup closed courtyard. Beberapa layout bangunan sekolah di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut. Gambar 2.2 Layout bangunan sekolah di Indonesia Sumber: https:maps.google.com Layout bangunan sekolah di Indonesia berupa bangunan-bangunan yang mengitari halaman, seperti terlihat pada Gambar 2.2. Dengan layout bangunan seperti ini, terdapat beberapa massa bangunan yang berdekatan dengan massa bangunan yang lain. Adanya struktur bangunan yang satu akan mempengaruhi aliran udara pada struktur bangunan yang lain. Struktur bangunan yang ada akan membelokkan, menghalangi, dan menuntun pergerakan angin di sekitarnya serta mengurangi dan menambah kecepatan angin Boutet, 1987.

2.6 Aliran Udara Angin

2.6.1 Pengertian Aliran Udara Angin

Aliran udara angin adalah udara yang bergerak Szokolay, 1980; Kinsey, 1983 dalam Kussoy, 2011 karena adanya perbedaan tekanan di permukaan bumi. Angin cenderung bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Angin yang berhembus di permukaan bumi ini terjadi akibat adanya perbedaan penerimaan radiasi matahari, sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara. Perbedaan suhu udara inilah yang menyebabkan perbedaan tekanan, yang akhirnya menimbulkan gerakan udara Tjasyono, 2006 dalam Habibie, Sasmito, dan Kurniawan, 2011.

2.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Udara Angin

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya aliran udara atau angin Prasetya, 2008 dalam Resmi, 2010, antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Gradien barometris Gradien barometris merupakan bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Semakin besar gradien barometrisnya, semakin cepat pula kecepatan anginnya. b. Lokasi Kecepatan angin di dekat garis khatulistiwa lebih cepat daripada kecepatan angin di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa. c. Tinggi lokasi Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata menciptakan gaya gesekan yang besar yang menghambat laju udara. Akan tetapi, semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil sehingga semakin tinggi lokasinya, kecepatan angin semakin cepat. d. Waktu Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya lebih lambat pada malam hari.

2.6.3 Pengertian Kecepatan Angin

Dua aspek dari angin adalah arah datangnya dan kecepatannya, yang mana gabungan kedua hal tersebut berupa kecepatan angin Aronin, 1953. Samadi 2006 mendefinisikan kecepatan angin sebagai kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter di atas tanah. Kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi dan dipengaruhi kecepatan angin berupa gradien barometer, gaya coriolis, kekuatan geseran, dan kekuatan sentrifugal. Untuk pengukuran kecepatan angin, digunakan skala Beaufort berikut ini Tabel 2.1. Tabel 2.1 Skala Beaufort Aronin, 1953 Skala Beaufort Gambaran Umum Keterangan Satuan ms feetmenit miljam Calm Asap naik secara vertikal 0,3 88 1 1 Light Air Arah angin dapat dilihat dari kecondongan asap 0,6-1,7 88-264 1-3 2 Slight Breeze Angin terasa pada wajah; daun bergoyang 1,8-3,3 352-614 4-7 3 Gentle Breeze Daun dan ranting bergerak konstan; bendera berkibar 3,4-5,2 704-968 8-11 4 Moderate Breeze Debu dan kertas beterbangan; cabang kecil bergerak 5,3-7,4 1056-1408 12-16 5 Fresh Breeze Pohon kecil mulai berayun 7,5-9,8 1496-1936 17-22 Universitas Sumatera Utara Skala Beaufort Gambaran Umum Keterangan Satuan ms feetmenit miljam 6 Strong Breeze Cabang besar bergerak 9,9-12,4 2024-2376 23-27 7 Moderate Gale Seluruh pohon bergerak 12,5-15,2 2464-2992 28-34 8 Fresh Gale Ranting patah; gerak maju terhalang 15,3-18,2 3080-3608 35-41 9 Strong Gale Kerusakan ringan 18,3-21,5 3696-4224 42-48 10 Whole Gale Pohon tumbang; kerusakan bangunan yang cukup parah 21,6-25,4 4312-4928 49-56 11 Storm Jarang terjadi; kerusakan luas 25,5-29,0 5016-5896 57-67 12 Hurricane 29,3 5984 68

2.6.4 Standar Kecepatan Angin