DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
120
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
2.6.3. Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja
Keberhasilan dari pencapaian sasaran ini adalah dengan adanya program-program pemerintah yang dilaksanakan untuk meningkatkan
produksi, mutu hasil perikanan budidaya dan kesejahteraan pembudidaya, baik dari dana APBD, APBN maupun dana-dana lainnya. Program - program
yang dilaksanakan antara lain adalah :
1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perikanan dengan
kegiatan: Pameran dan Promosi Tingkat Propinsi, Nasional dan Internasional
Penyebarluasan Gerakan Makan Ikan Temu Bisnis dan Investasi
Pengembangan Pemasaran Pelaku Usaha Perikanan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Forikan
2. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Hasil Produksi Pertanian,
dan Perikanan Diversifikasi Pengolahan Ikan
Pengembangan Sistem Jaminan Mutu pada Balai Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
121
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Apresiasi Pembinaan Penerapan Sistem HACCP Hazard Analysis Critical Control Point dan Good Manufacture Practice GMP Produk Hasil
Perikanan, Good Handing Pratice GHP Peningkatan Kapasitas Pendamping Mitra Bank KKMB
Peningkatan Akses Permodalan Bagi Pelaku Usaha Sektor Perikanan Pengembangan Investasi PUMP
3. Program Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Dukungan Sarana Pemasaran dan Pengolahan Bagi KK Miskin Seluruh kegiatan yang terdapat dalam program-program ini capaian
kinerjanya sangat baik, hal ini bisa dilihat dari realisasi capaian target indikator sasaran 6 melalui capaian indikator kinerja, uraian capaian indikator
kinerja yang secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:
a. Capaian Indikator Kinerja Ekspor hasil perikanan ton.
Program dan kegiatan pemasaran ikan segar untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor diarahkan guna menunjang
kelangsungan upaya
tingkat perbaikan,
tingkat penghasilan
nelayanpembudidaya ikan serta pengolah hasil perikanan disamping untuk menyediakan makanan yang lebih sehat untuk dikonsumsi dan menarik selera
bagi konsumen, serta mampu secara optimal meningkatkan kesejahteraan para pelaku terutama dalam memberikan nilai tambah added value.
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
122
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Faktor utama pada pemasaran ikan segar adalah informasi yang tepat dan cepat antara daerah produsen dan pusat konsumen, karena harga ikan di
beberapa daerah tertentuprodusen dari waktu ke waktu sangat bervariasi. Sering terjadi ikan menumpuk di suatu daerah dengan harga yang sangat
rendah padahal di daerah lain dengan waktu yang relatif sama kekurangan ikan, sehingga harga ikan sangat mahal.
Dalam rangka mempertahankan mutu ikan supaya tetap dapat dimakan dalam keadaan sehat bagi konsumen dan lebih menarik selera
konsumen baik dari segi rasa maupun dari sisi penyajiannya, diperlukan penyiapan sarana pengolahan serta penyempurnaan sistem dan
mekanisme pemasarannya, sehingga setiap produk berupa ikan yang telah dihasilkan dapat sampai ketangan konsumen dalam keadaan baik dan sehat
untuk dikonsumsi. Upaya pengolahan dan pengawetan produk perikanan mutlak
diperlukan guna menjaga agar produk yang dihasilkan pembudidaya ikannelayan dapat sampai ditangan konsumen dalam keadaan baik dan
layak dimakan Consumable. Hal ini mengingat bahwa ikan adalah komoditi pangan yang sangat mudah membusuk Highly perishable.
Ikan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, kecerdasan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mutu protein ikan cukup
tinggi karena mengandung asam amino yang lengkap sehingga termasuk protein komplit. Di samping itu ikan memiliki lemak dengan keunggulan
khusus yaitu mengandung asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah, mencegah terjadinya agregasi keping darah merah
serta dapat mengurangi resiko penyakit jantung, selain protein ikan dilengkapi dengan mineral dan vitamin yang sangat di butuhkan bagi tubuh yang
berperan agar tubuh tetap sehat dan dapat menangkal serangan penyakit.
Gbr. Penanganan produk hasil perikanan untuk meningkatkan ekspor
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
123
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Dalam kerangka tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan akan berperan dalam pegembangan industri pengolahan, perbaikan mutu hasil perikanan
dan memperkuat jejaring serta daya tembus pemasaran produk hasil perikanan dalam dan luar negeri dalam rangka menjaga stabilitas produksi
serta ketahanan pangan. Berdasarkan Rencana Strategis Tahun 2011 -2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan, sasaran ke 6
yang akan diwujudkan yaitu “ Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri.
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya pemasaran hasil perikanan dalam negeri dan luar negeri seperti pada tabel diatas dapat terlaksana.
Dari indikator kinerja ekspor hasil perikanan ton dengan target 2.651.79 ton terealisasi 2.660,39 ton dengan tingkat capaian kinerja sebesar 108,47
Sangat baik. Daerah tujuan ekspor 2015 yaitu Singapura, Hongkong, Malaysia, Taiwan, Thailand, Jepang, China, Amerika dan Vietnam.
Pencapaian target indikator sasaran ini dilaksanakan dengan kegiatan: a.
Pameran dan promosi tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional b.
Temu bisnis dan investasi c.
Pengembangan pemasaran pelaku usaha perikanan d.
Peningkatan akses permodalan bagi pelaku usaha sektor perikanan e.
Pengembangan sistem jaminan mutu pada balai laboratorium pembinaan dan pengujian mutu hasil perikanan
f. Terlaksananya pertemuan Peningkatan Kapasitas Pendamping Mitra
Bank KKMB tahun 2015 di 3 lokasi yaitu Kab. Limapuluh Kota tanggal 20 April 2015, Kota Payakumbuh tanggal 22 April 2015 dan Kot Pariaman
tanggal 24 April 2015. Dengan hasil meningkatnya kapasitas Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMB sektor Kelautan dan Perikanan dalam
mendampingi UMKM perikanan dalam mengakses permodalan dari perbankan. Kredit fasilitasi KKMB tahun 2014 Rp.18.476.000.000,- dan
tahun 2015 sebesar Rp.8.735.552.000,-dengan jumlah UMKM yaitu 8 UMKM dari Kab.Agam, 26 UMKM dari Kab. Padang Pariaman, 1UMKM dari 50
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
124
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Kota, 1 UMKM dari Kab. Solok Selatan, 1 UMKM dari Kab. Pasaman Barat, 8 UMKM dari Kab. Pasaman dan dari Provinsi 3 UMKM.
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
125
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Data tabel ekspor dapat dilihat pada tabel 3.27 dibawa ini:
DATA EKSPOR PERIKANAN BULAN JANUARI SD DESEMBER TAHUN 2015
No Jenis
Bulan TOTAL KG
Jan Feb
Maret April
Mei Juni
Juli Agustus
September Oktober
November Desember
1 Ikan Tuna Segar
5,993 10,091
20,055 15,473
11,745 5,998.00
2,213 5,152
22,820 11,905
12,633.24 10,963 135,041.24
2 Teripang
- 2
27 8
1.5 6
- 2 3 2
- 27
78.50
3 Ikan Hias Laut
1,360 2,400
1,605 1,705.2
2,593.4 975.2
1,835.9 720
2,010 2,683
2,891.6 933
21,711.80
4 Ikan Garing
3,045 2,100
4,106 1,500
150 -
- 650
- 750 850
6,900 20,051
5 Ikan Betutu
330 -
- -
210 140
- 140
90 -
100 -
1,010
6 Ikan Cupang
- -
57.50 -
3.75 -
- 25
- -
- 42.5
129
7 Sirip Hiu Hitam
- 35
- 20
- -
- -
- -
- -
55
8 Ikan Segar
251 251
251 251
251 251
251 251
251 251 251
- 2,761
9 Rumput Laut Kering
- -
- -
- -
- 4
- -
- -
4
10 Udang
320 320
320 320
320 320
320 320
320 320
320 24
3,544
11 Kepiting
183 120
120 120
120 120
120 120
120 120
120
1,383
12 Ikan Tuna Olahan
- -
- 36,490
37,606 50,588
26,303 36,266
- 75,471
- 32,276
295,000
13 Frozen Tuna
20,092.98 -
- 21,127.18
20,965.25 20,420.03
- 20,194.59
20,194.59 19,823.09
- -
142,817.71
14 Lobster Air Tawar
150 150
150 150
150 150
150 150
150 150
150 -
1,650
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
126
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
15 PT. Sumber Laut
AWI Via Darat 9,500
9,500 8,500
10,500 10,500
8,000 8,000
8,750 10,500
10,250 10,500
8,000 112,500
16 Zarpendi Via Darat
17,500 18,500
16,500 19,500
17,750 18,750
17,750 16,750
18,250 15,000 16,250 10,000
202,500
17 Herman Halim
Pessel 7,500
7,500 7,500
7,500 7,500
7,500 7,500
7,500 7,500
7,500 7,500
5,000 87,500
18 Nasri Agam
5,000 5,000
5,000 5,000
5,000 5,000
5,000 5,000 5,000 5,000
5,000 -
55,000
19 Dearsyah Pasbar
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500 9,500
- 104,500
20 Mahdiar Pasbar
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500
9,500 9,500 9,500
- 104,500
21 Zulkifli Pdg
Pariaman 9,000
9,000 9,000
9,000 9,000
9,000 9,000
9,000 9,000 9,000
9,000 -
99,000
22 Yupiter Pariaman
1,400 1,600
1,750 1,350
1,350 1,650
1,450 1,450
1,500 1,500 1,500 -
16,500
23 Masurijal Pessel
4,500 4,000
4,250 4,750
4,650 6,500
4,600 4,700
4,800 3,385
3,365 3,000
52,500
24 Syafrican Pessel
6,000 6,000
6,000 6,000
6,000 6,000
6,000 6,000
6,000 6,000 6,000
4,000 70,000
25 M. Joni Pessel
60,000 60,000
60,000 60,000
60,000 60,000
60,000 60,000
60,000 60,000 60,000
27,000 687,000
26 Zulfahmi Pdg
Pariaman 5,000
5,000 5,000
5,000 5,000
5,000 5,000 5,000
5,000 5,000 5,000
- 55,000
27 Ho Hwing Hwang
Padang 3,000
4,000 4,000
4,500 4,650
2,500 2,500
2,000 2,000 2,000
3,500 2,000
36,650
28 Mulyadi Padang
2,000 2,000
2,000 2,000
2,000 2,000
2,000 2,000
2,000 2,000 2,000
2,000 24,000
29 Hendra Yama Putra
Pasbar 28,000
28,000 28,000
28,000 28,000
28,000 28,000
28,000 28,000 28,000
28,000 20,000 328,000
TOTAL 209,124.48
194,569 203,191.50
259,264.38 254,515.90
257,868.23 206,993
239,144 224,509
285,110 193,931
74,166 2,660,385.5
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
127
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
b. Capaian Indikator Kinerja Tingkat Konsumsi Ikan
Pencapaian target indikator sasaran ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan diantaranya kegiatan penyebarluasan gerakan makan ikan, forum
peningkatan konsumsi ikan forikan, gelar tekhnologi pekan nasional tani dimana dari kegiatan tersebut memiliki kinerja yang baik.
Ikan merupakan bahan pangan yang mengandung nutrisi lengkap yang sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan, menjaga kesehatan dan
meningkatkan stamina. Manfaat makan ikan bagi kesehatan keluarga, merupakan sosialisasi peran ikan terhadap pemenuhan gizi masyarakat perlu
dilakukan secara terus menerus seluruh stakeholder karena ikan merupakan sumber vitamin dan mineral serta asam lemak Omega-3 yang bermanfaat
untuk metabolism tubuh dan pertumbuhan terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, dapat mencegah kerusakan gizi pada anak-anak,
mencegah rendahnya IQ dan tubuh pendek stunting di masyarakat serta mencegah kelebihan berat badan, dimana sesuai amanat undang-undang
pangan nomor: 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan dan Ketahanan Pangan, maka
ikan adalah sebagai salah satu sumber pangan yang mengandung protein tinggi. Menurut Angka Kecukupan Gizi AKG Widya Karya Nasional Pangan
dan Gizi WNPG ke VII Tahun 2004 mengatakan, bahwa untuk hidup sehat maka masyarakat perlu mengkonsumsi ikan sejumlah 35 kgKapitatahun.
Tingkat konsumsi ikan Sumatera Barat masih dibawah angka ini. Beberapa faktor yang jadi penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan perkapita adalah
: tingkat ketersediaan ikan, keterbatasan Iptek tentang diversifikasi pengolahan, kebiasaan pola makan yang sulit diubah, distribusi, dan tingkat
daya beli masyarakat. Indikator kinerja tingkat konsumsi ikan yang targetnya 34 kgkapitath
kgkapita terealisasi 34,16 kgkapitath dengan capaian 100,46 Sangat Baik. Metoda penghitungan angka konsumsi ikan menggunakan raw data
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
128
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Susenas berdasarkan pendekatan konsumsi dan pengeluaran pangan dalam rumah tangga karena metoda tersebut paling mendekati dalam
penghitungannya sebab dilaksanakan secara reguler oleh BPS serta menyediakan data konsumsi pangan di dalam rumah tangga atau makan
diluar rumah oleh seluruh anggota keluarga sehingga digunakan untuk menduga kuantitas yang sesungguhnya dikonsumsi.
Penghitungan konsumsi ikan dengan formula sebagai berikut: AKI = A+B+C
c. AKI
: Angka konsumsi ikan d.
A : Konsumsi rumah tangga KIDRT
e. B
: Konsumsi luar rumah tangga BA f.
C : Konsumsi tidak tercatat C A+B
Selanjutnya penentuan besarnya angka koreksi B prosentase konsumsi diluar rumah dan C Prosentase konsusmi tidak tercatat dapat dilakukan
dengan: melakukan koordinasi dan meminta masukan dari Instansi terkait seperti: BPS, BKD Badan Ketahanan Pangan Daerah, Bappeda, akademi
dan pihak-pihak terkait. Data angka konsumsi ikan AKI Tingkat Nasional dan Provinsi
dikeluarkanditerbitkan oleh Susenas sehingga untuk capaian angka konsumsi ikan tahun 2015 masih merupakan angka sementara, karena sedang dalam
pengumpulan data oleh pihak-pihak terkait ditingkat Pusat. Data angka konsumsi ikan baik secara Nasional maupun Provinsi akan diperoleh pada
bulan Oktober Tahun 2016 Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan dan memasyarakatkan
makan ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat juga melakukan upaya seperti kegiatan Gemar Makan Ikan GEMARIKAN
diadakan lomba masak serba ikan dan lomba jingle tingkat SMA dengan hasil terpilihnya pemenang lomba masak serba ikan dengan hasil Juara I dari Kota
Solok, Juara II Kab.Agam, Juara III Kab. Dharmasraya. Sedangkan Lomba jingle SLTA di Kantor Halaman Gubernur Sumatera Barat dimenangkan oleh
Juara 1 SMA 1 Kota Pariaman, Juara II SMK 1 Kota Solok, Juara III MAN 2
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
129
LAPORAN KINERJA LAKIP
TAHUN 2015
Padang. Juga dilaksanakan Peringatan Hari Makan Ikan di pantai muaro lasak padang
Dengan adanya kegiatan penyebarluasan gerakan makan ikan di Provinsi merangsang KabKota untuk melaksanakan kegiatan yang sama di
tingkat KabKota, sehingga meningkatkan produk-produk olahan bernilai tambah dan bervariatif seperti rendang lele, nuget ikan, crispy, belut dan lain-
lain yang tentunya meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat yang merupakan salah satu target kinerja, hal ini dapat dilihat dari tingkat
konsumsi ikan Sumatera Barat tahun 2012 sebesar 31,38 kgkpthn, tahun 2013 sebesar 33,39 kgkptthn, untuk tahun 2014 capaiannya 34,16 kgkptthn dan
tahun 2015 capaiannya 34,16 kgkapitatahun angka sementara serta dilaksanakan kegiatan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Forikan.
2.6.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.