Pengetahuan Remaja Tentang Seksual Bebas

42 5.1 4 Tindakan Remaja tentang Perilaku Seksual Bebas Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Remaja tentang Perilaku Seksual Bebas di Kecamatan Medan Tembung Tindakan Frekuensi Persentase Baik 47 48.5 Buruk 50 51.5 Total 97 100.0 Berdasarkan tabel 5.1.4 di atas dapat dilihat bahwa tindakan remaja tentang seksual bebas mayoritas buruk sebanyak 50 orang 51,5 dan tindakan baik sebanyak 47 orang 48,5. Tindakan perilaku seksual adalah responden disebut melakukan tindakan perilaku seksual buruk jika mempraktekkan tindakan- tindakan seksual dengan temankekasihnya seperti tindakan yang terdapat dalam kuesioner seperti “saya berciuman dengan kekasih saya asal di tempat yang sepi”, sedangkan disebut melakukan tindakan baik adalah tidak melakukan hal diatas.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Remaja Tentang Seksual Bebas

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengetahuan remaja tentang seksual bebas mayoritas kurang sebanyak 45 orang 46,4. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Asfriyati 2004 tentang perilaku remaja santri di pesantren purba baru Tapanuli Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, menunjukkan bahwa dari 80 responden ada 60 responden memiliki pengetahuan kurang. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kebiasaan atau kemauan mencari informasi tentang kesehatan seksual, media informasi yang Universitas Sumatera Utara 43 dipergunakan anak remaja dalam mencari informasi tentang seksual bebas serta faktor - faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari sumber informasi, hasil analisis data menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling banyak dipergunakan adalah media terutama dengan adanya media elektronik seperti Hand Phone dan internet. Informasi tentang dampak seksual bebas ini dapat diberikan oleh guru di sekolah, dan juga orang tua di rumah, akan tetapi baik guru maupun orang tua masih belum memberikan gambaran tentang dampak yang diakibatkan dari seksual bebas, bahkan ada orang tua yang menganggap bahwa berbicara masalah seks itu adalah tabu, karena tidak pantas dibicarakan secara terbuka untuk alasan apapun, sehingga hal ini mengakibatkan remaja tidak mengetahui dampak seksual tersebut. Bila dilihat dari usia remaja yang masih muda, ini juga dapat mempengaruhi perilaku remaja tentang seksual bebas menjadi kurang baik, hal ini terjadi karena di usia remaja yang masih muda ini, mereka ingin mencoba tentang apa yang mereka ketahui seperti halnya seksual bebas. Menurut Sarwono 2012 ketidaktahuan orang tua maupun sikap yang masih mentabukan pembicaraan seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak tentang masalah ini akibatnya pengetahuan remaja tentang seksualitas sangat kurang. Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah penting, terutama pemberian pengetahuan tentang seksualitas. Menurut Hurlock, 1997; lianna, 2007 kurangnya mendapatkan informasi mengakibatkan kecendrungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebab informasi dan rangsangan seks melalui media massa menjadi tidak Universitas Sumatera Utara 44 terbendung lagi. Remaja yang sedang berada dalam periode ini ingin tahu dan ingin mencoba segala sesuatu akan meniru apa yang dilihatnya dan didengarnya, khususnya karena remaja belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap.

5.2 2 Sikap Remaja Tentang Seksual Bebas