Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 27 orang 48,2 menjadi akseptor vasektomi dan
sebanyak 12 orang 21,4 tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang 1,8 menjadi akseptor vasektomi dan 16
orang 28,6 tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara pengetahuan responden dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p =
0,001 dan Odd Ratio OR = 36,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap
keikutsertaan vasektomi. Suami dengan pengetahuan yang baik mempunyai kemungkinan 36 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami
dengan pengetahuan kurang. Karena nilai p 0,001 α 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan keikutsertaan vasektomi.
4.3.3. Hubungan Sikap dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara sikap dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Sikap Responden dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
No Sikap
Kasus Kontrol
Jumlah p
Value OR
n n
n
1 Positif
27 48,2
9 16,1
36 64,3
0,001 57,000
2 Negatif
1 1,8
19 33,9
20 35,7
Jumlah 28
50,0 28
50,0 56 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai sikap positif sebanyak 27 orang 48,2 menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 9
orang 16,1 tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang bersikap negatif sebanyak 1 orang 1,8 menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 19 orang 33,9
tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara sikap responden dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio
OR = 57,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara sikap suami pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami
dengan sikap positif mempunyai kemungkinan 57 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan sikap negatif. Karena nilai p 0,001
α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap responden dengan
keikutsertaan vasektomi.
4.3.4. Hubungan Persepsi Responden tentang Peranan Keluarga dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara persepsi responden tentang peranan keluarga dengan keikutsertaan vasektomi
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Persepsi Responden tentang Peranan Keluarga dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
No Peranan
Keluarga Kasus
Kontrol Jumlah
p Value
OR n
n n
1 Mendukung
24 42,9
2 3,6
26 46,5
0,001 169,000
2 Tidak
Mendukung 4
7,1 26
46,4 30
53,5
Jumlah 28
50,0 28
50,0 56
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai persepsi bahwa keluarga mendukung sebanyak 24 orang 42,9 menjadi akseptor
vasektomi dan sebanyak 2 orang 3,6 tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang persepsi bahwa keluarga tidak mendukung sebanyak 4 orang 7,1
menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 26 orang 46,4 tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara persepsi responden tentang
peranan keluarga dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio OR = 169,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara persepsi
responden tentang peranan keluarga pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan persepsi bahwa keluarga
mendukung mempunyai kemungkinan 169 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami yang bersepsi bahwa keluarga tidak mendukung.
Karena nilai p 0,001 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara peranan keluarga responden dengan keikutsertaan vasektomi.
4.3.5. Hubungan Persepsi Responden tentang Budaya dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara persepsi responden tentang budaya dengan keikutsertaan vasektomi seperti
pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Tabulasi Silang Persepsi Responden tentang Budaya dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
No Budaya
Kasus Kontrol
Jumlah p
Value OR
n n
n
1 Tidak
Bertentangan 22
39,4 4
7,1 26
46,5 0,001
50,000 2
Bertentangan 6
10,8 24
42,9 30
53,5
Jumlah 28
50,0 28
50,0 56
100,0
Berdasarkan pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai persepsi bahwa budaya tidak bertentangan vasektomi sebanyak 22 orang 39,4
menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 4 orang 7,1 tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang persepsi bahwa budaya bertentangan dengan vasektomi
sebanyak 6 orang 10,8 menjadi akseptor vasektomi dan sebanyak 24 orang 42,9 tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test
antara persepsi responden tentang budaya dengan keikutsertaan vasektomi diperoleh nilai p = 0,000 dan Odd Ratio OR = 50,000, artinya ada hubungan yang bermakna
antara persepsi responden tentang budaya pada kelompok kasus dan kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan persepsi bahwa budaya
tidak bertentangan dengan vasektomi kemungkinan 50 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi dibandingkan suami dengan berpersepsi bahwa budaya
bertentangan. Karena nilai p 0,001 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara budaya responden dengan keikutsertaan vasektomi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6. Hubungan Sumber Informasi dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara sumber informasi dengan keikutsertaan vasektomi seperti pada tabel di bawah
ini :
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Sumber Informasi dengan Keikutsertaan Vasektomi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
No Sumber
Informasi Kasus
Kontrol Jumlah
p Value
OR n
n n
1 Cukup
27 48,2
12 21,4
43 76,8
0,001 36,000
2 Kurang
1 1,8
16 28,6
13 23,2
Jumlah 28
50,0 28
50,0 56
100,0
Berdasarkan pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa responden yang mendapatkan informasi yang cukup sebanyak 27 orang 48,2 menjadi akseptor vasektomi dan
sebanyak 12 orang 21,4 tidak menjadi akseptor vasektomi. Responden yang mendapatkan informasi yang kurang sebanyak 1 orang 1,8 menjadi akseptor
vasektomi dan sebanyak 16 orang 28,6 tidak menjadi akseptor vasektomi. Dari hasil analisis fisher’s exact test antara sumber informasi dengan keikutsertaan
vasektomi diperoleh nilai p = 0,001 dan Odd Ratio OR = 36,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami pada kelompok kasus dan
kelompok kontrol terhadap keikutsertaan vasektomi. Suami dengan pengetahuan yang baik mempunyai kemungkinan 36 kali lebih besar menjadi akseptor vasektomi
dibandingkan suami dengan pengetahuan kurang. Karena nilai p 0,001 α 0,05,
Universitas Sumatera Utara
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sumber informasi yang diterima responden dengan keikutsertaan vasektomi.
4.4. Analisis Multivariat