setelah pemakaian jumlah besar, meliputi segala sesuatu yang mempengaruhi pemakaian seperti kesalahan, penghentian, kelalaian, dan lain-lain.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di masyarakat. Ada dua macam penerimaan terhadap kontrasepsi yakni
penerimaan awal initial acceptability dan penerimaan lanjut continued acceptability. Penerimaan awal tergantung pada bagaimana motivasi dan
persuasi yang diberikan oleh petugas KB. Penerimaan lanjut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, motivasi, budaya, sosial ekonomi, agama, sifat yang
ada pada KB, dan faktor daerah desakota. 4. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap Meilani, 2010.
2.4.3. Manfaat Alat Kontrasepsi
Menurut Garis-garis Besar Haluan Negara 1978 mengamanatkan bahwa tujuan program keluarga berencana adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia dengan mengendalikan kelahiran sekaligus dalam rangka menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk Indonesia.
Pelaksanaan keluarga berencana diusahakan diperluas keseluruh wilayah dan lapisan masyarakat termasuk daerah pemukiman baru. Penggunaan alat kontrasepsi dapat
memberikan beberapa manfaat yaitu dapat mengatur jarak kelahiran, menunda kelahiran serta mencegah kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dari gerakan KB Nasional menurut Meilani 2010 adalah : a. Menurunkan tingkat kelahiran dengan mengikut sertakan seluruh lapisan
masyarakat dan potensi yang ada. b. Meningkatkan jumlah peserta KB dan tercapainya pemerataan serta kualitas
peserta KB yang menggunakan alat. Kontrasepsi efektif dan mantap dengan pelayanan bermutu.
c. Mengembangkan usaha-usaha untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, memperpanjang harapan hidup, menurunkan tingkat kematian bayi dan
anak-anak dibawah usia lima tahun serta memperkecil kematian ibu karena resiko kehamilan dan persalinan.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penerimaan, penghayatan dan pengamalan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera sebagai cara hidup
yang layak dan bertanggung jawab. e. Meningkatkan peranan dan tanggung jawab wanita, pria dan generasi muda
dalam pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan masalah kependudukan. f.
Mencapai kemantapan, kesadaran, tanggung jawab dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan gerakan KB sehingga lebih mampu meningkatkan
kemandiriannya di wilayah masing-masing. g. Mengembangkan usaha-usaha peningkatan mutu sumber daya manusia untuk
meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam mempercepat pelembagaan nilai-nilai.
Universitas Sumatera Utara
h. Memeratakan penggarapan gerakan KB ke seluruh wilayah dan lapisan masyarakat perkotaan, pedesaan, kumuh, miskin dan daerah pantai.
i. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga dan atau pengelola gerakan KB yang
mampu memberikan pelayanan KB yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok tanah air dengan kualitas yang tinggi dan
kenyamanan yang memenuhi harapan.
2.5. Vasektomi