dapat dilakukan dalam bentuk : penggunaan administratif kredit yang memadai komputer, kewajiban nasabah menyamoaikan laporan secara
berkala, menyangkut produksi, penjualan, utang dan piutang, laporan neraca dan rugilaba, laporan tenaga kerja, kewajiban wira kredit, mengunjugi
proyek yang dibiayai, kosultasi manajemen yang terprogram anatar nasabah dan bank, sistem kegiatan pada administrator bank yang menangani nasabah
bank Irmayanto, 2002 : 84.
Pelunasana Kredit Nasabah yang mampu memenehi kewajibannya sesuai kesepakatan
yang dimuat dalam perjanjian kredit, sesuai dengan jadwal yang dibuat, maka kredit dinyatkan lunas. Jaminan yang semula dipegang, selanjutnya
dikembalikan kepada nasabah Irmayanto, 2002 : 84.
2. Jaminan Pemberian Kredit
Bank Umum tidak memberikan kredit tanpa jaminan kepada siapa pun juga. Yang dimaksud dengan jaminan adalah jaminan dalam arti luas yaitu
bersifat materiil maupun yang bersifat immateriil. Fungsi dari pemberian jaminan tersebut adalah guna memberikan hak dan kekuasaan kepada bank
utnuk mendapatkan pelunasan dengan barang - barang jaminan tersebut, bila debitur bercidera janji tidak membayar kembali hutangnya pada waktu
yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Agar bank dapat melaksanakan hak dan kekuasaan atas barang jaminan termaksud, maka perlu terlebih dahulu
dilakukan pengikatan secara formi; atas barang jaminan yang bersangkutan menurut hukum yang belaku Suyatno, 1991 : 44.
Universitas Sumatera Utara
PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda merupakan suatu bank umum yang salah satu kegiatan usahanya adalah memberikan kredit.
Kredit yang diberikan bank akan mengandung resiko sehingga dalam pelaksanaanya harus memperhatikan azas-azas perkreditan yang sehat
Bank Sumut, 2002. Untuk memperkecil resiko kredit diperlukan jaminan yaitu keyakinan
atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. Guna memperoleh keyakinan tersebut memberikan
kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, modal, agunan, kemampuan dan prospek usaha Bank Sumut, 2002.
Agunan sebagai salah satu unsur jaminan dalam pemberian kredit harus dianalisis secara teliti karena agunan merupakan pengamanan terakhir
apabila debitur cidera janji wanprestasi. Disamping itu penyerahan agunan oleh debitur diharapkan akan mendorong debitur untuk menggunakan kredit
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana sehingga dapat menghindari pelunasan kredit yang bersumber dari pencairan agunan yang diserahkan
Bank Sumut, 2002. Ada beberapa jenis barang yang dapat dijadikan agunan kredit. Suatu
barang yang dapat dijadikan agunan kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Harus mempuyai nilai ekonomis dalam arti dapat dinilai dengan uang dan dapat dijadikan uang.
b. Harus dapat dipindah tangankan kepemilikannya dari semula kepada
Universitas Sumatera Utara
pihak lain. c. Harus mempunyai nilai yuridis dalam arti dapat diikat secara sempurna
sehingga bank memiliki hak terhadap hasil pencairan barang agunan tersebut Bank Sumut, 2002.
Berdasarksan hal tersebut maka jenis barang agunan yang dapat diterima PT. Bank SUMUT Cabang Medan Iskandar Muda adalah sebagai
berikut : 1. Barang Tidak Bergerak
Jaminan dalam pemberian kredit ada juga yang berupa barang tidak bergerak seperti :
a. Tanah Kondisi yang harus dilihat dari tanah sebagai jaminan adalah :
Kondisi fisik tanah seperti apakah berupa tanah sawah, tegalan, tanah
semak belukar, berupa ketinggian dari jalan raya, datar atau berbukit, bentuk tanah dan sebagainya.
Fasilitas lingkungan meliputi lokasi tanah, bagaimana kecenderungan
perkembangan perekonomian didaerah tersebut, apakah ada fasilitas umum, apakah ada jalan umum.
Letak tanah seperti harus jelas jalannya, kelas daerah Kelas I, II, III.
Penilaian tanah yang luas yaitu dalam menentukan harga satuan
permeter persegi tidaklah sama besarnya antara tanah yang berada dibagian jauh ke dalam.
Universitas Sumatera Utara
Tanah yang telah memperoleh Hak dari Badan Pertahanan Nasional
BPN berupa Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Hak Pakai, Sertifikat Hak guna Bangunan dan Setifikat Hak Guna Usaha Bank Sumut, 2002.
b. Bangunan Bangunan merupakan barang tidak bergerak yang bisa dijadikan
jaminan pemberian kredit, tetapi ada beberapa bagian yang dilihat dari bangunan tersebut, apakah layak atau tidak dijadikan jaminan pemberian
kredit, beberapa hal yang dilihat dalam bangunan tersebut adalah :
Jenis bangunan berupa bangunan rumah tempat tinggal, took, kantor, gudang, Pabrik, dan sebagainya.
Izin Mendirikan Bangunan IMB.
Sifat bangunan : sementara dan permanent.
Tahun bangunan didirikan.
Luas bangunan.
Klasifikasi bangunan: semi permanent, permanent, atau lux.
Lokasi bangunan.
Sarana yang ada pada banguanan tersebut.
Dan sebagainya Bank Sumut, 2002.
c. Kapal Beberapa hal yang dilihat apabila kapal dijadikan sebagai jaminan
pemberian kredit yaitu:
Jenis kapal menurut fungsinya: kapal barang, kapal penumpang, kapal tangki, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi teknis: mesin, body, oil, fuel.
Tahun dan pabrik pembuatan kapal.
Route kapal dalam atau luar negeri.
Kondisi teknis secara keseluruhan.
Dan sebagainya Bank Sumut, 2002.
d. Kebun Apabila kebun yang dijadikan sebagai jaminan pemberian kredit, hal-
hal yang perlu dilihat adalah :
Lokasi kebun.
Pengolahan kebun.
Pemasaran : apakah hasil tanaman langsung dijual atau kelola terlebih dahulu, apakah dijual langsung pemasaran telah ada atau pemasaran
bebas.
Produksi.
Sudah diasuransikan atau belum Bank Sumut, 2002. 2. Barang Bergerak
Bukan hanya barang tidak bergerak, tetapi pihak bank juga bisa memberikan barang bergerak sebagai jaminan pemberian kredit, sehingga
banyak peluang bagi masyarakat untuk membuat permohonan kredit, hanya dengan syarat memberikan surat keterangan hak milik atas kenderaan
tersebut Bank Sumut, 2002. a. Kenderaan
Universitas Sumatera Utara
Beberapa hal yang dilihat pada kondisi kenderaan tersebut apakah bisa dijadikan jaminan untuk pemberian kredit adalah:
Perlu diketahui dengan jelas dan dicatat: merk, jenis, tahun pembuatan,
nomor mesin, nomor rangka, jumlah silinder cc.
Surat-surat yang diserahkan: BPKB, Bukti pembayaran Bea Balik Nama Khusus Kenderaan Baru, fotokopy STNK, dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi fisik kenderaan, status
kenderaan masih disewakan kepada orang lain.
Sudah diasuransikan atau belum.
Masa pemakaian kenderaan Bank Sumut, 2002. b. Mesin-mesin dan alat-alat produksi lainnya
Bank juga bisa memberikan kredit kepada pemilik mesin, tetapi mesin tersebut harus diteliti kwalitasnya, beberapa hal yang dilihat apabila mesin
dijadikan sebagai jaminan pemberian kredit, yaitu :
Nama mesinalat-alat produksi.
Ukuran, typemodal.
Jenis, seri, dan nomor.
Merk mesin.
Daya mesin.
Tahun Pembuatan.
Negara asalprodusen.
Kapasitas produksi.
Ongkos pemeliharaan.
Universitas Sumatera Utara
Dan sebagainya Bank Sumut, 2002.
3. Piutang Atas Nama Barang-barang yang di agunkan juga harus jelas kepemilikan dan
surat-suratnya, atas nama, lokasi dan kondisinya. Untuk barang agunan berupa piutang atas nama, pengikatannya dilakukan secara Cessie dengan
akte notaris Bank Sumut, 2002. 4. Jaminan Pihak Ketiga.
Untuk agunan berupa jaminan pribadi pihak ketiga pengikatannya dilakukan dengan borgtochtpenanggungan hutang. Pengikatannya harus
jelas, sehingga bank bisa memberikan kredit kepada nasabah yang menggunakan jaminan pihak ketiga. Pengikatan dengan diketahui oleh
suamiistri dari pihak ketiga tersebut Bank Sumut, 2002.
C. Syarat-Syarat Pemberian Kredit
Dalam pendanaan kepada nasabah dalam bentuk pemberian kredit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penilaian kredit,
oleh karena layak tidaknya kredit yang diberikan akan sangat mempengaruhi stabilitas keuangan bank. Menurut Djohan 2000 : 83,
penilaian kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.
Kelengkapan Berkas Permohonan Kredit adalah permohonan untuk memperoleh kredit yang diajukan oleh debitur dan atau oleh calon
debitur kepada suatu Bank.
Universitas Sumatera Utara