TINJAUAN PUSTAKA
A. Cagar Alam
Cagar Alam adalah Kawasan Suaka Alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasankeunikan jenis tumbuhan danatau keanekaragaman
tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistemnya yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat
berlangsung secara alami. Kriteria suatu wilayah dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan cagar alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf
a meliputi: a.
memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan danatau satwa liar yang tergabung dalam suatu tipe ekosistem;
b. mempunyai kondisi alam, baik tumbuhan danatau satwa liar yang secara fisik
masih asli dan belum terganggu; c.
terdapat komunitas tumbuhan danatau satwa beserta ekosistemnya yang langka danatau keberadaaannya terancam punah;
d. memiliki formasi biota tertentu danatau unit-unit penyusunnya;
e. mempunyai luas yang cukup dan bentuk tertentu yang dapat menunjang
pengelolaan secara efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami; danatau
f. mempunyai ciri khas potensi dan dapat merupakan contoh ekosistem yang
keberadaannya memerlukan upaya konservasi Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
B. Kondisi Umum Habitat Orangutan Sumatera Pongo abelii di Cagar
Alam Dolok Sibual-Buali
Dolok Sibual-buali dan Dolok Lubuk Raya di dalam kawasan hutan Ekosistem Batang Toru secara administrasi pemerintahan terletak di 3 tiga
wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Sipirok, Kecamatan Padang Sidempuan Timur dan Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Secara geografis
terletak pada koordinat 01° 0’ - 01°37’ Lintang Utara dan 99°11’15” - 99°17’55” Bujur Timur. Cagar Alam Dolok Sibual-buali terletak pada Daerah Aliran Sungai
DAS Barumun. Berdasarkan letak pada ketinggian di atas permukaan laut dpl maka Cagar Alam Dolok Sibual-buali terletak pada ketinggian 750 sd 1.819 m
dpl. Kawasan ini merupakan kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati dan beberapa spesies penting untuk dilindungi. Kawasan ini merupakan habitat bagi
setidaknya 67 jenis mamalia, 287 jenis burung, 110 jenis reptil, dan 688 jenis tumbuhan Departemen Kehutanan, 2010.
Menurut Adil 2011 bahwa Cagar Alam Dolok Sibual-buali dan Suaka Alam Dolok Lubuk Raya di dalam Kawasan Hutan Batang Toru juga kaya dengan
jenis tanaman dan satwa yang langka, disamping itu kawasan ini juga oleh World Wide Fund for Nature WWF memasukkan kawasan Cagar Alam Dolok
Sibualbuali dan Suaka Alam Dolok Lubuk Raya ke dalam golongan 200 ekoregion dunia yang harus diperhatikan serius aspek konservasinya. Sejalan
dengan WWF, lembaga konservasi lainnya juga telah menetapkan kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-buali dan Suaka Alam Dolok Lubuk Raya sebagai salah satu
daerah prioritas dalam pelestarian keragaman hayati key biodiversity areaKBA I dari 15 KBA yang ada di provinsi ini. Karena keunikan dan kekayaaan
keanekaragaman hayati yang dimilikinya Cagar Alam Dolok Sibual-buali dan
Universitas Sumatera Utara
Suaka Alam Dolok Lubuk Raya memiliki spesies kunci yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar desa maupun masyarakat internasional lainnya,
yaitu tentang keberadaan Orangutan Sumatera Pongo Abelii, keberadaan Orangutan Sumatera di kawasan ini sangat terancam keberadaannya. Terutama
semakin mengecil ruang hidup Orangutan Sumatera ini dan mulai menghilang beberapa jenis tanaman sebagai pakan Orangutan Sumatera Pongo abelii
diakibatkan pembukaan hutan oleh petani untuk memperluas lahan usaha perkebunan mereka atau pengambilan kayu untuk kepentingan kelangsungan
ekonomi masyarakat disekitar kawasan ini. Tidak menjadi asing lagi kalau belakangan ini sering terdengar bahwa Orangutan Sumatera Pongo abelii masuk
ke kebun masyarakat desa dan mengambil hasil kebun petani di desa. Konflik antara masyarakat petani dan Orangutan Sumatera Pongo abelii di bulan-bulan
tertentu, khususnya di masa panen buah-buahan maka tingkat konflik semakin meningkat, dan terjadilah perburuan terhadap Orangutan Sumatera Pongo abelii
yang sebelumnya juga telah masuk daftar CITES merupakan satwa yang langka dan kritis perkembangannya di bumi ini.
Dalam upaya penyelamatan populasi orangutan Pongo abelii dan habitatnya di Hutan Batang Toru, Desa-desa yang langsung bersentuhan dengan
Hutan Batang Toru di Tapanuli Selatan sangatlah penting untuk didorong berpartisipasi dalam penyelamatan itu. Melihat posisi desa yang langsung
berbatasan dengan kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-buali menjadikannya sebagai salah satu pintu masuk ke kawasan habitat orangutan. Sebagai catatan
pula, bahwa banyak tanaman masyarakat seperti karet, aren, durian dan lainnya berada dalam kawasan Cagar Alam ini Adil, 2011.
Universitas Sumatera Utara
C. Orangutan Sumatera Pongo abelii