18
Buku Panduan Guru Mata Pelajaran SMASMK Kelas XII
membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi pendidik guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
B. Prinsip-Prinsip Penilaian
1. Valid dan Reliabel
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam
mata pelajaran pendidikan Agama Khonghucu misalnya untuk misalnya indikator ”mempraktikkan cara menghormat dengan merangkapkan
tangan”. maka penilaian akan valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi keajegan hasil penilaian. Penilaian yang reliable ajeg memungkinkan perbandingan yang reliable
dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek
itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penskorannya
harus jelas.
2. Terfokus pada Kompetensi
Penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi rangkaian kemampuan, bukan hanya pada penguasaan materi pengetahuan.
3. KeseluruhanKomprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar
proil kompetensi peserta didik.
4. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang
jelas dalam pemberian skor.
5. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
19
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
C. Penilaian Otentik
1. Definisi dan Fungsi a.
Deinisi
1 Penilaian otentik authentic assessment adalah pengukuran yang bermakna secara signiikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2 Istilah assessment merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 3 Istilah otentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau
reliabel. 4 Secara konseptual penilaian otentik lebih bermakna secara
signiikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun.
5 Ketika menerapkan penilaian otentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria
yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
b. Penilaian Otentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
• Penilaian otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013. • Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
• Penilaian otentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih otentik.
• Penilaian otentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya jenjang Sekolah
Dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. • Penilaian otentik sering dikontradiksikan dengan penilaian
yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.