31
Klaten. Rata-rata kecepatan mengetik siswa pada
Pre Test
184,25 epm meningkat menjadi 196,46 epm pada Siklus I, tetapi menurun menjadi 194,32
epm pada Siklus II, kemudian meningkat menjadi 214,88 epm pada Siklus III, dan 239 epm pada
Post Test
. Rata-rata ketepatan mengetik siswa
Pre Test
96,28 meningkat menjadi 96,76 pada Siklus I, tetapi menurun menjadi 95,97 pada Siklus II, kemudian meningkat menjadi 96,38 pada Siklus III,
dan 97,38 pada
Post Test
.
C. Kerangka Pikir
Keterampilan mengetik 10 jari yang sangat dibutuhkan bagi seorang administrator atau paling tidak bagi seorang yang menggunakan alat ketik
keyboard
untuk keperluan mengetik. Selain lebih cepat dalam mengetik karena tidak perlu melihat tombol-tombol pada
keyboard
, mengetik dengan 10 jari akan lebih efisien. Pengetik tidak perlu lagi melihat ke tombol
keyboard
untuk memilih atau mengetik karakter mana yang akan diinputkan pada metode mengetik 10 jari. Mengetik 10 jari merupakan metode khusus
dengan cara menggunakan 10 jari yang ditempatkan pada bagian tertentu yang telah ditentukan, sehingga konsep mengetik buta
blind system
dapat diterapkan dan pengetik hanya berfokus pada hasil ketikan.
Pemantauan keterampilan mengetik di sekolah belum dilaksanakan secara maksimal, masih ada beberapa siswa yang belum mengoptimalkan
penggunaan sepuluh jarinya dalam mengetik. Siswa seringkali tidak memperhatikan pembagian tugas jari-jari, pandangan mata juga tidak selalu
32
tertuju pada naskah tetapi dari naskah ke
keyboard
kemudian ke monitor. Posisi duduk pada saat mengetik juga tidak diperhatikan. Hal tersebut tidak
sesuai dengan pedoman mengetik sistem 10 jari, para siswa hanya mementingkan hasil mengetik yang diperolehnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai keterampilan mengetik Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 7
Yogyakarta. Kegiatan mengetik yang diteliti difokuskan terhadap hal-hal berikut, antara lain:
1. Kecepatan mengetik
2. Ketepatan mengetik
3. Cara mengetik 10 jari
4. Sikap duduk
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Praktik Kejuruan dilihat dari aspek keterampilan mengetik
siswa, sehingga apabila hasil menunjukkan bahwa siswa kurang siap maka dapat diadakan perbaikan untuk mengoptimalkan hasil ujian yang akan
dihadapi.
Gambar 5. Skema kerangka pikir Kondisi Ideal
Kemampuan Siswa
Kesiapan Ujian Praktik Kejuruan 1.
Proses: a.
Sikap duduk b.
Cara mengetik 10 jari 2.
Hasil: a.
Kecepatan b.
Ketepatan Siap
Belum Siap