Alat-alat Kelengkapan DPD RI dan Kelompok DPD di MPR

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012 4 sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; c. Memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama, dan RAPBN; d. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR . e. Menerima dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan keuangan negara oleh BPK Selain itu diatur pula pada Pasal 23 F ayat 1, yang menetapkan tugas DPD RI untuk memberikan pertimbangan kepada DPR RI dalam pemilihan anggota BPK RI. Fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI selanjutnya diatur lebih rinci dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 diatur pula hubungan kelembagaan antara DPD RI dengan DPR RI, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan DPRD serta penyediaan kantor DPD RI di ibukota provinsi.

2. Alat-alat Kelengkapan DPD RI dan Kelompok DPD di MPR

Untuk kelancaran pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI, telah ada pembagian tugas yang diatur dalam Tata Tertib DPD RI yang diputuskan setelah pelantikan Anggota DPD RI pada periode 2009-2014, yang beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan DPD RI Nomor 2 Tahun 2012 tanggal 5 April 2012 tentang Tata Tertib. Pembagian tugas tersebut dalam bentuk Alat-alat kelengkapan DPD RI yang terdiri dari Pimpinan DPD RI, Panitia Musyawarah, Komite I sampai dengan IV, Panitia Perancang Undang- Undang, Panitia Urusan Rumah Tangga, Badan Kehormatan, Panitia Akuntabilitas Publik, Panitia Hubungan Antar Lembaga, dan Panitia Khusus, selain itu, DPD RI membentuk Kelompok DPD di MPR. a. Pimpinan DPD RI, merupakan kesatuan yang bersifat kolektif, terdiri atas 1 satu orang ketua dan 2 dua orang wakil ketua. Pimpinan DPD RI Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012 5 mempunyai tugas antara lain memimpin sidang, menyusun rencana kerja, menjadi juru bicara DPD RI, serta melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DPD RI, mengadakan konsultasi dengan Presiden dan pimpinan lembaga lain, mewakili DPD RI di pengadilan, melaksanakan keputusan DPD RI berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota, menetapkan arah dan kebijakan umum anggaran DPD RI, dan menyampaikan laporan kinerja dalam sidang paripurna. b. Panitia Musyawarah bertugas antara lain merancang dan menetapkan jadwal acara serta kegiatan DPD RI termasuk sidang dan rapat; merancang rencana kerja lima tahunan sebagai program dan arah kebijakan DPD RI selama 1 satu masa keanggotaan; memberikan pendapat kepada Pimpinan DPD RI dalam menentukan garis kebijaksanaan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPD RI; menentukan penanganan terhadap pelaksanaan tugas DPD RI oleh alat kelengkapan DPD RI. Anggota Panitia Musyawarah berasal dari masing-masing provinsi, kecuali provinsi yang telah diwakili oleh ketua salah satu alat kelengkapan DPD RI dan berjumlah 33 orang. Pimpinan Panitia Musyawarah adalah Pimpinan DPD RI. c. Komite merupakan panitia kerja yang dibentuk oleh DPD RI dan merupakan alat kelengkapan yang bersifat tetap. Anggota komite berjumlah 33 orang yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi yang ditetapkan oleh sidang paripurna pada permulaan masa kegiatan DPD RI dan pada setiap permulaan tahun sidang, kecuali pada permulaan tahun sidang terakhir dari masa keanggotaan DPD RI. Pimpinan Komite I, II, III, IV terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang mencerminkan wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia yang dipilih dari dan oleh Anggota DPD RI dalam rapat pleno masing-masing alat kelengkapan. Ruang lingkup tugas 4 empat Komite mencakup bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan. Seluruh anggota, kecuali Pimpinan DPD RI, wajib bergabung ke dalam salah satu Komite. Tugas keempat Komite tersebut meliputi :  Komite I : Pemerintahan Daerah; Hubungan Pusat dan Daerah serta antar daerah; Pembentukan, Pemekaran, dan Penggabungan Daerah; pemukiman dan kependudukan; pertanahan dan tata ruang; Politik, Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012 6 Hukum, HAM dan ketertiban umum; permasalahan daerah di wilayah perbatasan negara.  Komite II : Pertanian dan perkebunan; perhubungan; kelautan dan perikanan; energi dan sumber daya mineral; kehutanan dan lingkungan hidup; pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal; perindustrian dan perdagangan; penanaman modal; dan pekerjaan umum.  Komite III : Pendidikan; agama; kebudayaan; kesehatan; pariwisata; pemuda dan olah raga; kesejahteraan sosial; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; dan ketenagakerjaan.  Komite IV : Anggaran pendapatan dan belanja negara; pajak dan pungutan lain; perimbangan keuangan pusat dan daerah; pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan negara dan pemilihan anggota BPK; lembaga keuangan; koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah. d. Panitia Perancang Undang-Undang bertugas untuk merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan usul rancangan undang-undang; membahas usul Rancangan Undang-Undang berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan; melakukan kegiatan pembahasan, harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi usul Rancangan Undang-Undang yang disiapkan DPD RI; melakukan pembahasan, perubahanpenyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang secara khusus ditugaskan oleh Panitia Musyawarah danatau Sidang Paripurna; melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang dari DPR RI atau presiden yang secara khusus ditugaskan oleh Panitia Musyawarah danatau Sidang Paripurna; koordinasi, konsultasi dan evaluasi dalam rangka mengikuti perkembangan materi usul rancangan undang-undang yang dibahas oleh Komite. Keanggotaan Panitia Perancang Undang-Undang berjumlah 33 orang anggota terdiri dari perwakilan 1 satu orang dari masing-masing provinsi. e. Panitia Urusan Rumah Tangga yang bertugas antara lain membantu Pimpinan DPD RI dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD RI, termasuk kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal, membantu Pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal, membantu Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012 7 Pimpinan DPD RI dalam merencanakan dan menyusun kebijakan anggaran DPD RI, mengawasi pengelolaan anggaran yang dilaksanakan sekretariat jenderal; melaksanakan hal lain yang berhubungan dengan urusan kerumahtanggaan DPD RI yang ditugaskan oleh Pimpinan DPD RI berdasarkan hasil rapat Panitia Musyawarah. Keanggotaan Panitia Urusan Rumah Tangga berjumlah 33 orang anggota terdiri dari perwakilan 1 satu orang dari masing-masing provinsi. f. Badan Kehormatan bertugas antara lain melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap Anggota dan mengambil keputusan atas hasil penyelidikan dan verifikasi tersebut, melakukan evaluasi dan penyempurnaan peraturan DPD RI tentang tata tertib dan kode etik DPD RI. Keanggotaan Badan Kehormatan berjumlah 17 tujuh belas orang. g. Panitia Akuntabilitas Publik, Keanggotaan Panitia Akuntabilitas Publik berjumlah 33 tiga puluh tiga orang, yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi yang ditetapkan dalam sidang paripurna DPD RI. Pimpinan Panitia Akuntabilitas Publik merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif. Pimpinan Panitia Akuntabilitas Publik terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Panitia Akuntabilitas Publik. Tugas Panitia Akuntabilitas Publik adalah melakukan penelaahan lanjutan terhadap temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan yang disampaikan kepada DPD RI, menampung dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dugaan korupsi dan malladministrasi dalam pelayanan publik; menyiapkan laporan dan rekomendasi untuk disampaikan dalam sidang paripurna. h. Panitia Hubungan Antar Lembaga, bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPD RI dengan lembaga sejenis, lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah, baik bilateral maupun multilateral; mengkoordinasikan kegiatan kunjungan kerja yang dilakukan oleh alat kelengkapan baik regional maupuninternasional, memberikan saran atau usul kepada Pimpinan tentang kerjasama antara DPD RI dengan lembaga sejenis, baik bilateral maupun multilateral. Keanggotaan Panitia Hubungan Antar-Lembaga berjumlah 33 tiga puluh tiga orang. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012 8 i. Panitia Khusus bersifat sementara dan bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Sidang Paripurna, seperti Pansus Bidang Perpajakan, Pansus Papua, Pansus Perubahan Iklim, Pansus Lumpur Lapindo, Pansus RUU Bidang Politik, Pansus Penataan Ruang, Pansus Pemerintahan Aceh, Pansus DKI Jakarta, Pansus Pendidikan, Pansus Ambalat dan Daerah Perbatasan, serta Pansus Pembangunan Perdesaan. Keanggotaan Panitia Khusus berjumlah paling sedikit 11 sebelas orang dan sebanyak-banyaknya 17 tujuh belas orang. j. Kelompok Anggota DPD di MPR bertugas membawa misi kelembagaan DPD RI yang dibawa kepada lembaga MPR dan mengartikulasikannya dalam perluasan misi dimaksud kepada masyarakat dalam kerangka kepentingan nasional. Anggota Pimpinan Kelompok DPD di MPR berjumlah 33 orang anggota terdiri dari perwakilan 1 orang dari masing-masing provinsi. Anggota Pimpinan Kelompok DPD di MPR dipimpin oleh 1 orang Ketua,8 orang Wakil Ketua, 1 orang sekretaris, 7 orang wakil sekretaris dan 16 anggota pimpinan.

C. Mekanisme Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI