Bilangan satu. Bilangan berlawanan; Bilangan berkebalikan.

PENDIDIKAN MATEMATIKA BERKARAKTER SEGMEN 3 Oleh: Drs. Mohammad Soleh, M. Ed. C. BUTIR-BUTIR MATEMATIKA DIKAITKAN DENGAN NILAI DAN DALIL NAQLI 2. Bilangan a. Bilangan nol. Bilangan 0 menyatakan ketiadaan. Bilangan 0 tidak positif, tidak negatif. Bilangan 0 juga tidak berpengaruh pada penjumlahan dirinya dengan sebuah bilangan. a+0 = 0+a = a. Bilangan 0 disebut unsur identitas atau elemen netral penjumlahan. Nilai nilai yang dipetik antara lain meyakini, bahwa awalnya kita tidak ada. Kalaupun sekarang kita ada, kita tidak bisa menambahkan keberadaan kita dengan sesuatu yang tidak ada. Jangan percaya pada sulap, itu hanya trik seakan-akan dari tidak ada menjadi ada. Bersikap netral kadang-kadang diperlukan terhadap suatu masalah. Jangan menegatifkan kelompok ini, jangan pula mempositipkan kelompok itu, sepanjang keduanya tetap memegang teguh yang prinsip. Perbedaan tafsir pada hal yang cabang, silakan saja. Dalil naqli Qur’an Surah 2:32 Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dalil naqli Qur’an Surah 3:94 Maka barang siapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang dzalim.

b. Bilangan satu.

Bilangan 1 adalah awalnya membilang. Bilangan berikutnya dibilang sebagai bilangan yang selalu lebih satu dari bilangan sebelumnya, 1,2,3,4,... Jadilah bilangan Asli. Bilangan 1 juga tidak berpengaruh pada perkalian dirinya dengan bilangan lain. a×1 = 1×a = a. Bilangan satu disebut unsur identitas atau elemen netral perkalian. Nilai yang dapat dipetik adalah membiasakan bekerja mulai dari awal. Awal sebuah pekerjaan adalah niat lillahi taala. Karena itu bacalah Bismillah irrahman irrahim. Kalau ada orang membujuk kita untuk melipatgandakan budget, lebih baik kita tidak ikut. Biarlah a×1 = 1×a = a. Ada satu yang satu-satunya. Dia Awal yang qadim tidak diawali. dan Akhir yang baqa’ tidak diakhiri. Tuhan Yang Maha Esa. Qur’an Surah 112 ayat 1-4 Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Satu yang ini bukan ranah matematika. Tidak berbilang, karena itu bukan bilangan. Maha Esa. Ini adalah Nama Asma Allah. Satu yang memulai bilangan adalah Adam. Kemudian menjadi 2 dengan Siti Hawa, Kemudian menjadi 3,4,5,6,... asal disepakati anak- anak itu lahirnya bergantian. Tetapi ada juga yang bersamaan ya, apabila terjadi kembar siam. Subhana Allah. Dalil naqli Qur’an Surah 2:30 Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

c. Bilangan berlawanan; Bilangan berkebalikan.

Bilangan berlawanan dalam konteks penjumlahan. Bilangan berkebalikan dalam konteks perkalian. Hakikatnya sama, yaitu bila kedua bilangan dioperasikan maka hasilnya menjadi elemen netral. a+ -a = -a + a = 0, Juga a× a 1 = a 1 ×a =1. Nilai yang dapat dipetik adalah nilai keberpasangan. Tuhan menciptakan makhluknya dengan berpasang- pasangan. Untuk mencapai keharmonisan hidup maka pertemukanlah pasangannya. Jika sedang panas marah, maka berwudhu’lah dingin. Jika suami sedang stress tegang, maka istri bujuklah lembut. Qur’an Surah 30: 21. Dan di antara bukti-bukti kekuasaan Allah, menjadikan untukmu dari jenismu isteri-isterimu, supaya kamu tenteram kepadanya, dan menjalin di antara kamu rasa cinta kasih dan rahmat. Sesungguhnya dalam kejadian itu bukti kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mengetahui.

d. Kelipatan suatu bilangan, Faktor suatu bilangan. Bilangan prima, Bilangan tersusun.