Lapis Bunyi

1. Lapis Bunyi

Macapat atau puisi adalah satuan suara yang menghasilkan makna.Satuan tersebut dalam SPJ berupa satuan suara, suara suku kata, kata dan suara kalimat. Lapis bunyi dalam macapat tersebut yaitu semua satuan bunyi yang berdasarkan konvensi bahasa tertentu. Dalam lapis bunyi harus ditujukan pada bunyi-bunyi atau pola bunyi yang bersifat istimewa atau khusus, yang berguna untuk mendapatkan efek puitis dan nilai seni (Rachmat Djoko Pradopo, 2007:16).

Unsur kepuitisan bunyi dalam SPJ dibangun dengan memanfaatkan sajak atau rima. Dalam persajakan memanfaatkan aliterasi, asonansi, efoni dan kakofan. Sarana tersebut mampu membentuk pola yang berirama yang kemudian menimbulkan suatu tanggapan tertentu dalam memberikan makna tambahan.

Dalam SPJ puisi yang ada di dalamnya berupa tembang macapat, karya initerikat oleh konvensi tembang secara umum. Konvensi atau

commit to user

aturan fisik yang terdiri: a) guru gatra, banyaknya gatra dalam suatu pada “bait”, b) guru wilangan, yaitu banyaknya wanda “suku kata” pada masing-masing baris, dan c) guru lagu yaitu ketentuan bunyi vokal pada suku kata terakhir tiap baris. Selain itu terdapat konvensi atau aturan batin yaitu, tiap matra memiliki fungsi pemakaian yang berbeda.Hal ini berhubungan dengan watak masing-masing matra.

Aturan tembang macapat, terutama dalam guru lagu menunjukkan pentingnya unsur bunyi pada tembang. Lapis bunyi dalam tembang macapat termuat dalam konvensi guru lagu. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya lapis bunyi yang direalisasikan melalui sarana-sarana lain, misalnya aliterasi, asonansi, efoni dan kakofan. Secara keseluruhan SPJ menampilkan 4 pokok bahasan yaitu Mari Gandrung terdiri atas 2 pupuh yaitu pupuh Gambuh 10 bait dan pupuh Pocung 6 bait. Dhemokrasi Tinuntun terdiri atas 5 pupuh yaitu pupuh Kinanthi 13 bait, pupuh Pangkur 10 bait, pupuh Sinom 12 bait, pupuh Dhandanggula 11 bait, dan pupuh Maskumambang 12 bait. Kala Dustha terdiri atas 4 pupuh yaitu pupuh Sinom 15 bait, pupuh Pangkur 9 bait, pupuh Megatruh 5 bait, dan pupuh Pangkur 5 bait. Kala Nistha terdiri atas 4 pupuh yaitu pupuh Kinanthi 12 bait, pupuh Dhandanggula 15 bait, pupuh Sinom 11 bait, dan pupuh Pangkur 7 bait.

a. MG Pupuh I, Matra Gambuh

MG Pupuh pertama. Yakni matra Gambuh mempunyai 5 baris atau gatra dalam setiap baitnya. Sedangkan guru lagu dan

commit to user

guru wilangan sebagai berikut : 7u, 10u, 12i, 8u, 8o. Bait 1 akan dianalisis dalam pupuh ini menampilkan temabnag sebagai berikut:

Kutipan :

pitik kate kaluruk / angluruki mêrak kang néng dhuwur / pan si kênthus anunggangi manuk bêri / gajah kalah karo sêmut / bêjane manuk balêkok //

Terjemahan :

Ayam kate berkokok, berkokok pada burung merak yang bertengger diatas, dan anak kata menaiki burung beri, gajah kalah dengan semut beruntung bagi burung balekok.

Baris pertama, pitik kate kaluruk, terdapat asonansi i, a, e dan u serta aliterasi t dan k. Baris kedua, angluruki mêrak kang nèng dhuwur, terdapat asonansi a, u, i dan e serta aliterasi n dan k. Baris ketiga, pan si kênthus anunggangi manuk bêri, terdapat asonansi a, i,

e dan u serta aliterasi n, k dan g. Baris keempat, gajah kalah karo semut, terdapat asonansi a dan o, serta aliterasi h dan k. Baris kelima, bêgjane manuk balêkok, terdapat asonansi e, a dan o, serta aliterasi b, n dan k.

commit to user

b. MG Pupuh II, Matra Pucung MG Pupuh II dengan tembang pocung terdapat 4 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 12i, 6a, 8i, 12a, pada bait 12 berbunyi : Kutipan :

lêmah subur pinaculan kongsi mawur / rabuk warna-warna / pamêtune nora nyêdhil / pra sujalma kalirên tan darbe têdha //

Terjemahan :

Tanah subur dicangkul hingga merata, pupuknya bermcam- macam, namun nasibnya buruk sekali, para manusia kelaparan tidak memiliki makanan.

Pupuh II baris pertama yakni lêmah subur pinaculan kongsi mawur, berasonansi e, u, i, a dan o, beraliterasi l, m, dan n. Baris kedua rabuk warna-warna, berasonansi a dan u, beraliterasi r dan w. Baris ketiga pamêtune nora nyêdhil, berasonansi a, e, u, o dan i, beraliterasi p dan n. Baris keempat pra sujalma kalirên tan darbe têdha, berasonansi a, u, i dan e, beraliterasi n, l dan d.

c. DT Pupuh I, Matra Kinanthi DT Pupuh I dengan tembang Kinanthi terdiri dari 6 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i, pada bait 8 berbunyi :

commit to user

Kutipan :

dhemokrasi têgêsipun / dhemos rakyat putra bumi / krasi punika wasesa / rakyat masesa nagari / abang putihing nagara / tinanggung rakyat pribadi //

Terjemahan :

Demokrasi maksudnya, demos rakyat putra bumi, krasi itu penguasa, rakyat menguasai negara, merah putihnya negara, ditanggung rakyat pribadi.

Baris pertama dhemokrasi têgêsipun, berasonansi e, o, a, i dan u beraliterasi k, g dan s. Baris kedua dhemos rakyat putra bumi, berasonansi e, o, a, u dan i dan beraliterasi r dan t. Baris ketiga krasi punika wasesa, berasonansi a, u, i dan e dan beraliterasi k dan s. Baris keempat rakyat masesa nagari, berasonansi a, e dan i dan beraliterasi r, s dan t. Baris kelima abang putihing nagara, berasonansi a, u dan i dan beraliterasi b, t dan g. Baris keenam tinanggung rakyat pribadi, berasonansi i, a dan u dan beraliterasi r dan g.

d. DT Pupuh II, Matra Pangkur Tembang Pangkur terdiri dari 7 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i, pada bait 14 berbunyi :

commit to user

Kutipan :

krasi wasesa kang nama / namanira wasesaning wong siji / otokrasi namanipun / oto dhewe sajuga / krasi inggih wasesa kang jarwanipun / wasesaning kang nagara / kadarbe dening wong siji //

Terjemahan :

Krasi disebut penguasa, yang artinya dikuasai oleh satu orang, disebut otokrasi, oto berarti juga satu, krasi berarti juga penguasa, menguasai negara, yang dikuasai oleh satu orang.

Baris pertama krasi wasesa kang nama, berasonansi a, i dan

e dan beraliterasi k, s dan n. Baris kedua namanira wasesaning wong siji, berasonansi a, i, e dan o dan beraliterasi n, w dan s. Baris ketiga otokrasi namanipun, berasonansi o, a dan i dan beraliterasi t, n, m dan p. Baris keempatoto dhewe sajuga, berasonansi o, e dan a dan beraliterasi t, d, j dan g. Baris kelima krasi inggih wasesa kang jarwanipun, berasonansi a, i dan u dan beraliterasi w, s, n dan g. Baris keenam wasesaning kang nagara, berasonansi a, e, dan i dan beraliterasi w, s, n dan g. Baris ketujuh kadarbe dening wong siji, berasonansi a, e, i dan o dan beraliterasi k, d, n dan g.

commit to user

e. DT Pupuh III, Matra Sinom

DT Pupuh III dengan tembang sinom terdapat 9 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru gatra dan guru wilangan 8a, 8i, 8a, 8u, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a, pada bait 28 berbunyi : Kutipan :

jaman ginawe manungsa / jêbule kuwalik iki / manungsane wujud barang / barang pirantining bumi / yèn manungsa ngalahi / datan manut jamanipun / têmah sinatru tângga / kagilês rodhaning bumi / papas arèn yèn gaduk mara nyobaa//

Terjemahan :

Zaman dibuat oleh manusia, teryata ini semua terbalik, manusianya berwujud barang, barang-barangnya bumi, jika manusia mengalah, dan mau menurut pada zamanya, kodrat atau takdir sesama saudara,tergilas rodanya zaman/ dunia, memotong pohon aren jika bisa datang dan cobalah.

Baris pertama jaman ginawe manungsa, berasonansi a, i, e dan u dan beraliterasi m, g dan n. Baris kedua jêbule kuwalik iki, berasonansi e, u dan i dan beraliterasi j, l, k dan w. Baris ketiga manungsane wujud barang, berasonansi a, u dan e. Baris keempat barang pirantining bumi, berasonansi a, i dan u dan beraliterasi r, n dan g. Baris kelima yèn manungsa ngalahi, berasonansi e, a dan i

commit to user

dan beraliterasi m, n dan g. Baris keenam datan manut jamanipun, berasonansi a, u dan i dan beraliterasi t, n dan m. Baris ketujuh têmah sinatru tângga, berasonansi e,a, i dan u dan beraliterasi t, m dan g. Baris kedelapan kagilês rodhaning bumi, berasonansi a, i, e, o dan u dan beraliterasi k, g, r dan n. Baris kesembilan papas arèn yèn gaduk mara nyoba ra, berasonansi a, e, u dan o dan beraliterasi p, n dan r.

f. DT Pupuh III, Matra Dhandhanggula DT Pupuh III dengan tembang dhandhangggula terdapat 10 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a, pada bait 42 berbunyi : Kutipan :

dene hukum kang mawi tinulis / iku amung hukum tatapraja / ing buku undhang watone / waton sakèhing hukum / hukum datan mawi tinulis / cinthêt nèng wardaya / sinimpên ing kalbu / bêbasan sarjana kuna / kunanira sakèhing hukum puniki / niku akèh kang wuta //

Terjemahan :

Adapun hukum yang tertulis, itu adalah hukum tata negara, yang berpedoman pada buku-buku undang-undang, pedoman banyaknya hukum, hukum yang tidak tertulis, tersirat dalam hati, tersimpan di jiwa, pituah para sarjana tua, karena tuanya hukum ini, banyak yang melupakan.

commit to user

Baris pertama dene hukum kang mawi tinulis, berasonansi e, u, a dan i dan beraliterasi n, k dan m. Baris kedua iku amung hukum tatapraja, berasonansi i, a dan u dan beraliterasi k, t dan p. Baris ketiga ing buku undhang watone, berasonansi i, u, a dan e dan beraliterasi b, k, w dan t. Baris keempat waton sakèhing hukum, berasonasi a, o, e, i dan u dan beraliterasi w, k dan h. Baris kelima hukum datan mawi tinulis, berasonansi u, a dan i dan beraliterasi h,

d, t dan m. Baris keenam cinthêt nèng wardaya, berasonansi i, e dan

a dan beraliterasi c, t, w, d dan y. Baris ketujuh sinimpên ing kalbu,berasonansi i, e, a dan u dan beraliterasi s, n, k dan b. Baris kedelapan bêbasan sarjana kuna, berasonansi e, a dan u dan beraliterasi b, s, j dan k. Baris kesembilan kunanira sakèhing hukum puniki, berasonansi u, a, i dan e dan bedraliterasi k, n, s, h dan p. Baris kesepuluh niku akèh kang wuta, berasonansi n, k dan w.

g. DT Pupuh V, Matra Maskumambang DT Pupuh V dengan tembang maskumambang terdapat 4 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 12i, 6a, 8i, 8a, pada bait 55 berbunyi : Kutipan :

pakartine nyulayani kang nagari / nyantholani bângsa / dosa marang dhemokrasi / dhemokrasi tinuntunan //

commit to user

Terjemahan :

Mengertinya hanya menipu negara, mengantungkan pada bangsa, berdosa kepada demokrasi, demokarasi tinuntunan.

Baris pertama pakartine nyulayani kang nagari, berasonansi a, i, e, dan u dan beraliterasikan p, k, t dan y. Baris kedua nyantholani bângsa, berasonansi a, o dan i dan beraliterasi n, l, b dan s. Baris ketiga dosa marang dhemokrasi, berasonansi o,

a, e dan i dan beraliterasi m, r, m, k dan s. Baris keempat dhemokrasi tinuntunan, berasonansi e, o, a dan i dan beraliterasi m, k, s, t dan n.

h. KD Pupuh I, Matra Sinom KD Pupuh I dengan tembang sinom terdapat 9 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu, 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a, pada bait 2 berbunyi : Kutipan :

ing mangke jaman durjana / sakèh jalma laku juti / badhut lanyah apus krama / sugih kojah datan yêkti / margagung kang bilahi / rahayu sajujur lêbur / lir angganing dêdosan / binuru sakèhing sisip / kang satêmah durjana amanggih papa //

Terjemahan :

Besuk ketika zaman kedustaan, banyak orang yang senang menipu, mengobral janji, banyak bicara namun tidak ada

commit to user

buktinya, akibat dari perbuatan yang dilakukan, hilangnya ketentraman, seperti menerima / menanggung dosa, yang ditiru banyaknya kesalahan, tandanya kejahantan akan bertemu dengan dosa/celaka.

Baris pertama ing mangke jaman durjana, berasonansi i, a,

e dan u dan beraliterasi n, g, m, k , j ,m dan d. Baris kedua sakèh jalma laku juti, berasonansi a, e, u dan i dan beraliterasi k, j, m dan t. Baris ketiga badhut lanyah apus krama, berasonansi a dan u dan beraliterasi b, l, y dan m. Baris keempat sugih kojah datan yêkti, berasonansi u, i, o, a dan e. Baris kelima margagung kang bilahi, berasonansi a, u dan i dan beraliterasi m, g, k, dan h. Baris keenam rahayu sajujur lêbur, berasonansi a, u dan e dan beraliterasi r, h, y, s dan j. Baris ketujuh lir angganing dêdosan, i, a, e dan o dan beraliterasi r, g, n d dan s. Baris kedelapan binuru sakèhing sisip, berasonansi i, u, a dan e dan beraliterasi b, k, h dan s. Baris kesembilankang satêmah durjana amanggih papa, berasonansi a,

e, u dan i dan beraliterasi j, n, g dan p.

i. KD Pupuh II, Matra Pangkur DT Pupuh II dengan tembang pangkur terdapat 7 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i, pada bait 19 berbunyi : Kutipan :

jalma nguja drênging karsa / bapa biyung tumindak kang tan yogi / pêpasthèn mring turunipun / tuwuh dadi durjana / badhut

commit to user

lanyah apus krama kojah kêmpus / lah dawêg mângga sakarsa / mumpung taksih sami urip //

Terjemahan :

Manusia senang mengumbar hawa nafsu, perbuatan orang tua yang tidak terpuji, diikuti oleh anak turunya, akhirnya tumbuh menjadi penjahat, orang senang menipu dan mengumbar janji, jika ingin begitu puaskanlah, mumpung masih hidup.

Baris pertama jalma nguja drênging karsa, berasonansi a, u,

e dan i dan beraliterasi j, n, dan g. Baris kedua bapa biyung tumindak kang tan yogi, berasonansi a, i, u dan o dan beraliterasi t, k, n, g dan y. Baris ketiga pêpasthèn mring turunipun, berasonansi

e, a, i dan u dan beraliterasi p, s, m, r dan p. Baris keempat tuwuh dadi durjana, berasonansi u, a dan i dan beraliterasi t, w, d, dan r. Baris keempat badhut lanyah apus krama kojah kêmpus berasonansi a, u, o dan e dan beraliterasi b, t, l, s, k dan h. Baris kelima lah dawêg mângga sakarsa berasonansi a dan e dan beraliterasi d, w, m, g dan k. Baris keenam mumpung taksih sami urip, berasonansi u, a dan i dan beraliterasi m, p dan k.

j. KD Pupuh III, Matra Megatruh KD Pupuh III dengan tembang megatruh terdapat 5 baris pada tiap baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 12u, 8i, 8u, 8i, 8o, pada bait 25 berbunyi :

commit to user

Kutipan :

paman dagang kaplêngkang sêsolahipun / nadyan bakul nandhang rugi / paman tani wus barundhul / kalirên satêngah urip / ngarêp-arêp ujaring wong //

Terjemahan :

Pedagang terpeleset karena tingkah lakunya, walaupun berdagang tetapi menanggung rugi, petani sudah habis-habisan, kelaparan dalam hidup, bagaikan mengharap hinaan orang.

Baris pertama paman dagang kaplêngkang sêsolahipun, berasonansi a, e, o, i dan u dan beraliterasi p, n, g k dan s. Baris kedua nadyan bakul nandhang rugi, berasonansi a, u dan i dan beraliterasi n, d, g dan r. Baris ketiga paman tani wus barundhul, berasonansi a, i, dan u dan beraliterasin n, t, w, b dan l. Baris keempat kalirên satêngah urip, berasonansi a, i, e dan u dan beraliterasi k, s dan r. Baris kelima ngarêp-arêp ujaring wongberasonansi a, e, u, i dan o dan beraliterasi g, r, p dan n.

k. KD Pupuh III, Matra Pangkur KD Pupuh III dengan tembang pangkur terdapat 7 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i, pada bait 33 berbunyi :

commit to user

Kutipan :

lor kulon pojoking kutha / wontên babi bêbrayan sarwa mukti / sarêsmi putri lan kakung / pang asêm kèh wanara / pating krêmil anisili calukipun / kaki tuwa nguwuh mojar / yèn prêlu panggiha kaki //

Terjemahan :

Utara barat adalah pojoknya kota, ada babi bersama-sama semua dirasakan bersama, keindahan wanita dan laki-laki, cabang pohon asem banyak monyet, memakan dan memilih buahnya, kakek tua memangil bingung , jika perlu memanggil kakek.

Baris pertama lor kulon pojoking kutha, berasonansi o, u, i dan a dan bwraliterasi l, k, n dan p. Baris kedua wontên babi bêbrayan sarwa mukti, berasonansi o, e, a, i dan e dan beraliterasi w, n, b dan y. Baris ketiga sarêsmi putri lan kakung, berasonansi a,

e, i dan u dan beraliterasi s, p, n dan k. Baris keempat pang asêm kèh wanara, berasonansi a dan e dan beraliterasi p, s dan k. Baris kelima pating krêmil anisili calukipun, berasonansi a, i, e dan u dan beraliterasi p, k, dan n. Baris keenam kaki tuwa nguwuh mojar, berasonansi a, u dan o dan beraliterasi k, t, w dan j. Baris ketujuh yèn prêlu panggiha kaki, berasonansi e, u, a dan i dan beraliterasi y, p, g dan k.

commit to user

l. KN Pupuh I, Matra Kinanthi KN Pupuh I dengan tembang kinanthi terdapat 6 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i, pada bait 2 berbunyi : Kutipan :

kala nistha wêrdinipun / jaman kepupu ing nisthip / nistha sakèhing sujalma / kalis budi kang lêlungit / ngalangut kêlut ing jaman / jalma tan bisa sumingkir //

Terjemahan :

zaman nista namanya, zaman yang dikukup oleh kenistaan,nista banyaknya orang, tidak mempunyai apa-apa apalagi budi pekerti, hanya bisa terdiam dean ikut terserat zaman, manusia tidak bisa menghindari.

Baris pertama kala nistha wêrdinipun, berasonansi a, i, e dan u dan beraliterasi k, n dan p. Baris kedua jaman kepupu ing nisthip, berasonansi a, e, u dan i dan beraliterasi j, k, p dan n. Baris ketiga nistha sakèhing sujalma, berasonansi i, a, e dan u dan beraliterasi n,

h dan j. Baris keempat kalis budi kang lêlungit, berasonansi a, i, u dan e dan beraliterasi k, b dan l. Baris kelima ngalangut kêlut ing jaman, berasonansi a, u, e dan i dan beraliterasi n, g, k dan j. Baris keenam jalma tan bisa sumingkir, berasonansi a, i dan u dan beraliterasi j, m, n dan k.

commit to user

m. KN Pupuh II, Matra Dhandanggula KN Pupuh II dengan tembang dhandanggula terdapat 10 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu, 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a, pada bait 24 berbunyi : Kutipan :

wong wanodya wadon kang sajati / priya inggih trêsna ing wanodya / jêjodhohan salamine / yèn priya garwa kakung / lamun jagad iki winalik / ing donya sêpi nyawa / priya garwa kakung / datan bisa tambah jiwa / bok ya aja gumaib kapati- pati / ginuyu nini tuwa //

Terjemahan :

Seorang wanita tulen sejati, laki-laki juga menyayangi wanita, berjodoh selamanya, jika pria bersuamikan laki-laki, dunia ini memang sudah kebalik, didunia sepi orang, pria bersuamikan laki-laki, tidak akan bisa tambah orang / penduduk, mbok ya jaganlah berlebihan, akan ditertawakan oleh nenek tua.

Baris pertama wong wanodya wadon kang sajati, berasonansi a dan o dan beraliterasi w, n dan d. Baris kedua priya inggih trêsna ing wanodya, berasonansi i, a, e dan o dan beraliterasi p, g, n dan y. Baris ketiga jêjodhohan salamine, berasonansi e, o, a dan i dan beraliterasi j, d, h dan s. Baris keempat yèn priya garwa kakung, berasonansi e, i, a dan u dan beralityerasi

commit to user

y, p, g dan k. Baris kelima lamun jagad iki winalik, berasonasi a, u dan i dan beraliterasi l, j dan w. Baris keenam ing donya sêpi nyawa, berasonasi i, o, a dan e dan beraliterasi n, y dan w. Baris ketujuh priya garwa kakung, berasonansi i, a dan u dan beraliterasi p, y, g dan k. Baris kedelapan datan bisa tambah jiwa, berasonansi

a dan i dan beraliterasi t, n, b dan j. Baris kesembilan bok ya aja gumaib kapati-pati, berasonansi o, a dan i dan beraliterasi b, k dan p. Baris kesepuluh ginuyu nini tuwa, berasonansi i, u dan a dan beraliterasi g, y, n dan w.

n. KN Pupuh III, Matra Sinom KN Pupuh III dengan tembang sinom terdapat 9 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru wilangan dan guru lagu, pada bait 31 berbunyi : Kutipan :

budaya dayaning yatma / Hyang Suksmataya linuwih / lumèbèr balabak yatma / jiwanya ingkang makarti / jalma winasêsèki / bok mangkono ta wong bagus / anggung guru alêman / gumunggung angaku wasis / tiwas-tiwas kanisthan tan bisa uwal

Terjemahan :

Budaya kekuatanya waspada, Dewa Suksma tak nampak, bertumpahan bernafas di air, jiwanya yang bekerja, manusia membikin sesak, harusnya seperti itu orng tampan, dapat ditiru

commit to user

kebaikanya (guru baik/alim), senang dipuji mengaku cerewet/pintar, dibela-belain kenistaan tidak bisa hilang.

Baris pertama budaya dayaning yatma, berasonansi u, a dan

i dan beraliterasi d, y, n dan g. Baris kedua Hyang Suksma taya linuwih, berasonansi a, u dan i dan beraliterasi h, s, t dan w. Baris ketiga lumèbèr balabak yatma, berasonansi l, m dan k. Baris keempat jiwanya ingkang makarti, berasonansi i dan a dan beraliterasi j, l, m dan s. Baris kelima jalma winasêsèki, berasonansi a, i dan e dan beraliterasi j, m w dan s. Baris keenam bok mangkono ta wong bagus, berasonansi o, a dan u dan beraliterasi b, m, w dan b. Baris ketujuh anggung guru alêman, berasonansi a, u dan e dan beraliterasi g, r dan l. Baris kedelapan gumunggung angaku wasis, berasonansi u, a dan i dan beralitersi g, n dan s. Baris kesembilan tiwas-tiwas kanisthan tan bisa uwal, berasonansi i, a dan u dan beraliterasi t, w, k dan b.

o. KN Pupuh IV, Matra Pangkur KN Pupuh IV dengan tembang pangkur terdapat 7 baris pada baitnya. Tembang ini mempunyai guru lagu dan guru wilangan dan guru lagu, pada bait 45 berbunyi : Kutipan :

Ki Gêdhe ing Jatèn Gêtas / Mudya Sutawijaya kang kêkasih / punika pisungsungipun / nênggih kang samya trêsna / witing

commit to user

saking sastra miwah isinipun / punika muhung sumângga / sakarsa ingkang marabi //

Terjemahan :

Ki Gedhe di Jaten Getas, Mudya sutawijaya yang terkasih, inilah pituahnya, untuk yang benar-benar menyukai, mulai dari sastra hingga isinya, dipersilahkan, terserah yang ingin mengartikan seperti apa.

Baris pertama Ki Gêdhe ing Jatèn Gêtas, berasonansi i, e dan a dan beraliterasi k, g, n dan j. Baris kedua Mudya Sutawijaya kang kêkasih, berasonansi u, a, i dan e dan beraliterasi m, y, s dan k. Baris ketiga punika pisungsungipun, berasonansi u, i dan a dan beraliterasi p, n, s dan g. Baris keempat nênggih kang samya trêsna, berasonansi e, i dan a dan beraliterasi n, g dan k. Baris kelima witing saking sastra miwah isinipun, berasonansi i, a dan u dan beraliterasi w, n, g dan s. Baris keenam punika muhung sumângga, berasonasi u, i dan a dan beraliterasi p, k, n dan g. Baris ketujuh sakarsa ingkang marabi, berasonansi a dan i dan beralitersi s, k, n dan g.

Dokumen yang terkait

Novi handriani, Rustiyarso, Bambang Genjik S Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email: noviptk7gmail.com Abstract - ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAAN SOSIOLOGI BERBANTUAN INTERNET OLEH GURU PADA KELAS XI IPS MAN 2 PONTIANAK

0 0 8

Audia Naraswari, Gusti Budjang, Imran Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email: audyoke233gmail.com Abstract - PENGENDALIAN SOSIAL REMAJA PEROKOK OLEH KELUARGA DI DUSUN KENANAI DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS

0 0 14

Desti Ulani, Izhar Salim, Imran Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak Email: desti.ulanigmail.com Abstract: Is this thesis entitled : the implementation of school rules by teacher

0 1 13

Neti, Marzuki, Martono Program Studi Magister pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak Email : Elisabeth_Tarigasgmail.com Abstract - STRATEGI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN, KER

0 0 11

PENGGUNAAN DEIKSIS PRONOMINA, TEMPAT, DAN WAKTU PADA NOVEL GENDUK KARYA SUNDARI MARDJUKI Atika Maisuri, Patriantoro, Laurensius Salem Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak Email: syankkkthiekaco.id Abstract - PENGGUNAAN

0 1 10

Pengaruh pemberian arang dan molase terhadap kemantapan agregat pada udipsaments Colomadu Kabupaten Karanganyar

1 1 53

Pengaruh penggunaan tepung buah mengkudu (morinda citrifolia) dalam ransum terhadap performan ayam broiler jantan

0 0 40

Studi perkecambahan dan pertumbuhan awal beberapa aksesi jambu bol (syzygium malaccense l.) dengan ga3

1 1 52

Pendidikan Karakter di Sekolah Islam (Studi Kasus SMA Muhammadiyah I dan MA Muallimin Yogyakarta)

0 0 245

Dampak Implementasi TQM terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)

0 0 82