Model hipotesis yang Diperoleh

4.6 Model hipotesis yang Diperoleh

Tabel 4.6. tabel pengujian hipotesis

P (sign)

Label

PU <--- PEU

Berpengaruh ATU <--- PU

Tidak berpengaruh ATU <--- PEU

Tidak berpengaruh ATU <--- MU

Berpengaruh BI <--- ATU

Berpengaruh BI <--- PU

Berpengaruh AU <--- BI

Tidak berpengaruh Sumber: Data yang diolah 2012

a. H1: Persepsi kemudahan dalam menggunakan (PEU) SIMDA pengadaan barang berpengaruh terhadap persepsi akan manfaat (PU) SIMDA pengadaan

barang . Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut : PU =

0,441 PEU , errorvar = 0,929, R 2 = 0.215

: menunjukkan standar error

: menunjukkan nilai t Dari output data yang diolah di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari

nilai kritisnya, yaitu 5,512 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga kesimpulannya adalah H1 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa

pengaruh konstruksi perceived ease of use (PU) berpengaruh terhadap pengaruh konstruksi perceived ease of use (PU) berpengaruh terhadap

b. H2: Persepsi kemudahan dalam menggunakan (PEU) SIMDA pengadaan barang berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan (ATU) SIMDA pengadaan barang.

Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut : ATU = 0, 046 PU + 0,061 PEU + 0,139 MU; errorvar = 0,686 ; R 2 = 0.054

0,078 0,056 : menunjukkan standar error

0,783 2,461 : menunjukkan nilai t Dari output di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai kritisnya, yaitu 0,783 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga kesimpulannya adalah H2 ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh kemudahan dalam menggunakan Perceived Ease of Use (PEU) tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap dalam penggunaan Attitude Toward Using (ATU) dalam penggunaan sistem informasi pengadaan barang tersebut dengan nilai koefisien sebesar 0,061. Secara deskriptif, hasil ini menunjukan bahwa konstruksi sikap kemudahan dalam menggunakan sistem informasi pengadaan barang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap dalam penggunaan tetapi dipengaruhi oleh kewajiban menggunakan sistem tersebut dalam melakukan pekerjaan.

c. H3: Persepsi akan manfaat (PU) SIMDA pengadaan barang berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan (ATU) SIMDA pengadaan barang . Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut:

ATU = 0, 046 PU + 0,061 PEU + 0,139 MU; errorvar = 0,686 ; R 2 = 0.054

0,078 0,056 : menunjukkan standar error

0,783 2,461 : menunjukkan nilai t Dari output di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai kritisnya, yaitu 0,566 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga kesimpulannya adalah H3 ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi akan manfaat Perceived Usefulness (PU) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat Attitude Toward Using (ATU) penggunaan sistem informasi manajemen daerah pengadaan barang tersebut dengan nilai koefisien sebesar 0,046. Secara deskriptif, hasil ini menunjukan bahwa konstruksi sikap dalam penggunaan sistem informasi pengadaan barang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manfaat penggunaan tetapi dipengaruhi oleh kewajiban menggunakan sistem tersebut dalam melakukan pekerjaan.

d. H4: Persepsi akan manfaat (PU) SIMDA pengadaan barang berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan (BI) SIMDA pengadaan barang. Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut:

BI = 0,265 ATU + 0,194 PU ฀error var = 0, 695 R 2 0.131

: menunjukkan standar error

: menunjukkan nilai t

Dari output data yang diolah di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai kritisnya, yaitu 2,662 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga

kesimpulannya adalah H4 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi presepsi akan manfaat Perceived Usefullness (PU) berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan Behaviour Intention (BI) terbukti secara signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,194.

e. H5: Sikap dalam penggunaan (ATU) Simda pengadaan barang berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan (BI) Simda pengadaan barang . Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut:

BI = 0,265 ATU + 0,194 PU ฀error var = 0, 695 ; R 2 0.131

: menunjukkan standar error

: menunjukkan nilai t Dari output data yang diolah di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai kritisnya, yaitu 2,861 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05)

sehingga kesimpulannya adalah H5 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi Sikap dalam penggunaan Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan Behaviour Intention (BI) terbukti secara signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,265. Secara sehingga kesimpulannya adalah H5 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi Sikap dalam penggunaan Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan Behaviour Intention (BI) terbukti secara signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,265. Secara

f. H6: Pengaruh kewajiban penggunaan (MU) terhadap sikap (ATU) dalam penggunaan sistem informasi pengadaan barang. Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut:

ATU = 0, 046 PU + 0,061 PEU + 0,139 MU; errorvar = 0,686 ; R 2 = 0.054

0,078 0,056 : menunjukkan standar error

0,783 2,461 : menunjukkan nilai t Dari output data yang diolah di atas diketahui bahwa nilai t lebih besar dari nilai kritisnya, yaitu 2,461 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga kesimpulannya adalah H6 diterima. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi kewajiban penggunaan Mandatory Using (MU) berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan Attitude Toward Using (ATU) terbukti secara signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,139. Secara deskriptif, hasil ini menunjukan bahwa konstruksi kewajiban penggunaan mempengaruhi sikap dalam penggunaan suatu sistem software pengadaan barang.

g. H7: Pengaruh minat (BI) terhadap penggunaan aktual (AU) dalam penggunaan sistem informasi pengadaan barang. Pengujian hipotesis berdasar data diolah menghasilkan output sebagai berikut:

AU = 0,107 BI ; errorvar = 0,374 ; R 2= 0.024

0,065

: menunjukkan standar error

1,663

: menunjukkan nilai t

Dari output data yang diolah di atas diketahui bahwa nilai t lebih kecil dari nilai kritisnya, yaitu 1,663 (nilai kritis 1,96 pada tingkat signifikansi 0,05) sehingga kesimpulannya adalah H7 ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa pengaruh konstruksi minat Behaviour Intention (BI) tidak berpengaruh terhadap penggunaan senyatanya (aktual) Actual Using (AU) terbukti secara signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,107. Secara deskriptif, hasil ini menunjukan bahwa konstruksi minat dalam penggunaan penggunaan senyatanya pada suatu sistem software pengadaan barang.

Secara grafik gambar hubungan hasil hipotesis dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

Dalam penelititan ini ditemukan bahwa BI tidak berpengaruh terhadap AU, hal ini menunjukkan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi Simda Pengadaan Barang tidak mempengaruhi penggunaan sebenarnya. Para pengguna sebagian besar menggunakan software tersebut karena kewajiban otoritas yang lebih tinggi guna dipertanggungjawabkan, serta masih kurangnya keinginan untuk menambah pheriperal pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain pada penggunaan secara nyata (Actual Used).

Persepsi akan manfaat (PEU) Simda Pengadaan Barang dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan (ATU), hal ini menunjukkan kurangnya kepercayaan seorang pengguna software tersebut bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya, karena hal tersebut sikap dalam penggunaan menjadi kurang. Sikap dalam penggunaan (ATU) sangat didominasi oleh pengaruh kewajiban Mandatory Using (MU). Kepercayaan

seseorang dalm menggunakan software akan mempengaruhi perilaku dalam penggunaan.

Kemudahan dalam menggunakan (PEU) Simda Pengadaan Barang dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan (ATU), hal ini menunjukkan bahwa software yang digunakan masih kurang mudah unutk dipahami dan banyak pengguna belum sepenuhnya menguasai menggunakan software tersebut, jika software tersebut mudah digunakan maka sikap dalam penggunaan akan berpengaruh positif.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEADS TOGETHER) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI IPA 3 TAHUN PELAJARAN 20112012 (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 8 Surakarta)

1 2 86

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN

0 0 86

RESOLUSI KONFLIK BERBASIS COMMUNITY GOVERNANCE (Studi Deskriptif Kualitatif di Kawasan Pasar Klewer Kota Surakarta)

0 0 167

MODEL OPTIMISASI MULTI-OBJEKTIF PERANCANGAN PEGAS ULIR TEKAN PADA PRODUK LOCK CASE MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

0 0 71

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 1 81

MANAJEMEN PRABENCANA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SIAGA BENCANA BERBASIS KOMUNITAS DI KABUPATEN SLEMAN

0 1 164

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DAN STATUS PEREKONOMIAN DI KABUPATEN KLATEN BERBASIS DATA KECAMATAN TAHUN 2007 – 2011

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 1 13

TUGAS AKHIR TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES RELOKASI DARI PUCANGSAWIT KE NGEMPLAK SUTAN

0 0 13

TRANSFORMASI HUJAN – DEBIT DAERAH ALIRAN SUNGAI BENDUNG SINGOMERTO BERDASARKAN MOCK, NRECA, TANK MODEL DAN RAINRUN HALAMAN JUDUL - Transformasi Hujan – Debit Daerah Aliran Sungai Bendung Singomerto Berdasarkan Mock, Nreca, Tank Model Dan Rainrun

2 9 100